JAKARTA - Presiden Meksiko mengklarifikasi bahwa penerbangan drone Amerika Serikat di negaranya merupakan bagian dari kerja sama lama yang terus berlanjut antara kedua bangsa. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap laporan dari media Amerika Serikat mengenai peningkatan pengawasan udara lintas batas dalam upaya memerangi kartel narkoba.
Peningkatan pengawasan yang dilaporkan oleh media AS ini menyoroti upaya memperketat kontrol perbatasan melalui peningkatan aktivitas drone. Dikatakan bahwa Amerika Serikat telah meningkatkan penerbangan rahasia di atas Meksiko untuk menemukan laboratorium fentanil yang beroperasi di bawah kendali kartel. Hal ini juga merupakan bagian dari kampanye Pemerintah Trump kala itu untuk memberantas kartel narkoba.
Presiden Meksiko menegaskan bahwa operasi drone ini tidak melanggar regulasi dan merupakan bentuk kolaborasi yang telah ada selama bertahun-tahun. "Tidak ada yang ilegal. Itu merupakan bagian dari kerja sama dan koordinasi," ungkap Claudia Sheinbaum dalam konferensi pers pada Rabu pagi. "Itu adalah protokol koordinasi dan kolaborasi yang telah berlangsung bertahun-tahun antara pemerintah Amerika Serikat dan Meksiko," tambahnya.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) belum diberikan wewenang untuk menggunakan drone tersebut dalam aksi mematikan. Namun demikian, informasi yang berhasil dikumpulkan melalui aktivitas ini akan diteruskan kepada otoritas Meksiko, demikian dilaporkan oleh New York Times. Surat kabar tersebut menambahkan bahwa program rahasia ini sebenarnya dimulai pada masa pemerintahan sebelumnya, yakni di bawah kepemimpinan Joe Biden, tetapi belum pernah diungkapkan ke publik sebelumnya.
Laporan Bini memunculkan kekhawatiran bahwa operasi drone AS mungkin melibatkan tindakan mata-mata terhadap kartel narkoba dengan penerbangan yang dilaksanakan dekat wilayah Meksiko. Pemerintah Meksiko sendiri menyebutkan bahwa mereka telah mengetahui tentang dua penerbangan militer yang terjadi pada akhir Januari dan awal Februari. "Kami menyadari dua penerbangan militer AS di udara internasional," ungkap Menteri Pertahanan, Ricardo Trevilla.
Penerbangan tersebut dilaporkan terjadi di perbatasan internasional, dan diyakini menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengawasi aktivitas kartel narkoba yang berdampak negatif, tidak hanya di Meksiko, tetapi juga di Amerika Serikat. Memerangi kartel ini telah menjadi prioritas kedua negara, karena perdagangan dan produksi narkoba yang tidak sah menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional dan kesehatan masyarakat.
Dalam skenario kerja sama lintas negara seperti ini, tidak jarang bagi pihak-pihak berwenang dari dua negara untuk terlibat dalam operasi bersama. Menurut pengamat keamanan internasional, operasi seperti ini penting untuk memastikan bahwa perbatasan tetap aman dan aktivitas ilegal bisa ditekan. Rangkaian operasi drone ini adalah sebuah langkah nyata untuk meningkatkan pengawasan dan memitigasi ancaman dari kartel narkoba yang dikenal sangat aktif dalam perdagangan zat terlarang.
Namun demikian, perhatian perlu diberikan pada keseimbangan antara pengawasan yang efektif dan menjaga kedaulatan suatu negara. Penting untuk menghormati batas-batas internasional sekaligus memastikan bahwa penyebaran ancaman narkoba bisa ditangani secara efektif. Ke depannya, diskusi dan negosiasi di antara negara adidaya ini diharapkan dapat memperkokoh kerja sama strategis yang menghargai integritas dan kedaulatan masing-masing pihak.
Mengakhiri konferensi persnya, Claudia Sheinbaum menggarisbawahi pentingnya kerja sama bilateral yang jelas dan transparan dalam menghadapi ancaman global seperti kartel narkoba. "Kerja sama yang baik dan koordinasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan keamanan yang kita hadapi saat ini. Meksiko dan Amerika Serikat harus terus bekerja bersama demi keamanan dan kesejahteraan rakyat kita," pungkasnya.
Kolaborasi lintas batas ini, meskipun diselimuti oleh kerahasiaan dan tantangan diplomatik, diharapkan dapat membuahkan hasil signifikan dalam upaya melumpuhkan kartel yang bertanggung jawab atas banyaknya jebakan narkoba di Amerika Serikat dan Meksiko. Sementara metode yang digunakan, termasuk penerbangan drone, terus berkembang, tujuan akhirnya tetap sama: menjaga keamanan di kedua negara dan menghentikan perdagangan narkotika yang berbahaya.