Dokter Tegaskan Pentingnya Persalinan dengan Bantuan Medis, Ini Risiko Jika Tidak Ditangani Ahli

Jumat, 21 Februari 2025 | 10:54:06 WIB
Dokter Tegaskan Pentingnya Persalinan dengan Bantuan Medis, Ini Risiko Jika Tidak Ditangani Ahli

JAKARTA  – Persalinan merupakan momen penting yang memerlukan penanganan medis yang tepat guna memastikan keselamatan ibu dan bayi. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang memilih melahirkan tanpa bantuan tenaga medis profesional, seperti dukun beranak. Padahal, persalinan yang tidak ditangani tenaga medis berisiko tinggi bagi kesehatan bayi, terutama dalam mendeteksi gangguan jantung bawaan.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan intervensi jantung dan aritmia dari Eka Hospital BSD, dr. Ignatius Yansen, menegaskan bahwa pemeriksaan medis sejak dini sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan bayi, salah satunya aritmia jantung.

Risiko Melahirkan Tanpa Bantuan Medis

Menurut dr. Yansen, bayi yang lahir tanpa pemeriksaan medis berisiko mengalami gangguan kesehatan yang tidak terdeteksi sejak awal, termasuk kelainan jantung bawaan.

“Bagi orang tua yang masih memercayai persalinan dengan dukun beranak, perlu diingat bahwa bayi tidak akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, termasuk deteksi awal penyakit jantung,” ujarnya dalam temu media bersama Eka Hospital pada Rabu, 19 Februari 2025.

Aritmia merupakan gangguan irama jantung yang bisa terdeteksi sejak janin dalam kandungan melalui pemeriksaan USG. Jika tidak diperiksa, gangguan ini bisa berdampak serius dan bahkan berisiko fatal bagi bayi baru lahir.

“Denyut jantung normal bayi harusnya 140 detak per menit, tetapi pada bayi dengan aritmia, detaknya bisa turun menjadi 70 sampai 80. Akibatnya, bayi tidak bertumbuh optimal dan mengalami gangguan perkembangan,” jelas dr. Yansen.

Meski angka kejadian aritmia jantung pada anak-anak relatif rendah, kurang dari 1 persen, diagnosis dan intervensi dini sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan normal.

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sejak Lahir

Selain aritmia, banyak kondisi medis lain yang dapat dideteksi segera setelah bayi lahir. Pemeriksaan ini mencakup fungsi jantung, paru-paru, refleks, serta kondisi umum bayi. Jika bayi tidak diperiksa oleh dokter sejak lahir, gangguan kesehatan tertentu bisa luput dari perhatian dan berdampak pada perkembangan jangka panjangnya.

Karena itu, dr. Yansen mengimbau agar orang tua tidak mempercayakan persalinan kepada dukun beranak atau orang pintar yang tidak memiliki keahlian medis.

"Sebagai orang tua, wajib memastikan kesehatan bayi secara menyeluruh sejak lahir. Konsultasikan ke dokter ahli agar bayi mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat, bukan ke dukun yang tidak memiliki pemahaman medis," tegasnya.

Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Dini

Selain memastikan persalinan dilakukan dengan bantuan tenaga medis, dr. Yansen juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan jantung. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap risiko aritmia dan gangguan jantung lainnya adalah pola hidup yang tidak sehat.

Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat membiasakan gaya hidup sehat dengan:

- Menghindari makanan tinggi garam, terutama bagi yang memiliki riwayat hipertensi.
-Tidur cukup dan teratur untuk menjaga ritme jantung tetap stabil.
-Rutin berolahraga, namun tetap menyesuaikan dengan kondisi kesehatan individu.
-Menghindari rokok dan alkohol, yang dapat meningkatkan risiko gangguan jantung.

“Yang penting adalah hidup sehat. Misalnya, seseorang telah menjalani penanganan aritmia tetapi juga memiliki hipertensi, apakah dia masih perlu minum obat hipertensi? Ya, tentu saja. Jadi, dia harus tetap menghindari makanan asin bukan karena aritmianya, tetapi karena hipertensinya,” papar dr. Yansen.

Bagaimana Jika Terjadi Aritmia?

Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, aritmia jantung perlu mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter spesialis. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia meliputi:

-Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
-Terapi medis, dengan menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter.
-Pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) untuk pasien dengan aritmia parah.
-Mematuhi rekomendasi dokter, baik terkait pola makan maupun aktivitas fisik.

Jika seseorang mengalami gejala aritmia seperti jantung berdebar tidak teratur, pusing, atau pingsan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

“Jika mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai,” tutup dr. Yansen.

Persalinan yang dilakukan tanpa bantuan tenaga medis profesional berisiko tinggi bagi kesehatan bayi, terutama dalam mendeteksi gangguan jantung bawaan seperti aritmia. Pemeriksaan medis sejak lahir sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang bayi berjalan normal dan menghindari risiko kesehatan yang tidak terdeteksi sejak dini.

Selain itu, menjaga pola hidup sehat juga sangat penting dalam mencegah penyakit jantung, baik pada bayi maupun orang dewasa. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter ahli menjadi langkah terbaik untuk mengurangi risiko komplikasi jantung dan menjaga kesehatan secara optimal.

Terkini