JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi hujan lebat hingga sangat lebat di 13 wilayah Indonesia yang diperkirakan berlangsung hingga 27 Februari 2025. Fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh berbagai gangguan atmosfer, termasuk Bibit Siklon Tropis 99S, gelombang atmosfer, serta sirkulasi siklonik yang memengaruhi dinamika cuaca di Tanah Air.
“Salah satu faktor utama yang memberi pengaruh signifikan terhadap cuaca saat ini adalah Bibit Siklon Tropis 99S, yang saat ini terpantau berada di Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ungkap BMKG.
BMKG menambahkan bahwa bibit siklon tropis ini berpotensi meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah, terutama Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam tiga hari ke depan.
Meskipun diperkirakan bergerak menjauhi Indonesia, bibit siklon tropis ini masih memiliki potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam empat hari ke depan dan akan tetap memberikan dampak terhadap wilayah pesisir selatan Pulau Jawa.
Gangguan Atmosfer dan Dampaknya
Selain Bibit Siklon Tropis 99S, BMKG juga mencatat bahwa kombinasi berbagai gelombang atmosfer, seperti Low, Kelvin, dan Rossby Ekuatorial, berkontribusi dalam meningkatkan hujan konvektif di beberapa wilayah Indonesia.
“Fenomena ini akan meningkatkan pembentukan awan konvektif yang menyebabkan hujan lokal di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi bagian utara, dan Papua bagian selatan,” jelas BMKG.
BMKG juga memperingatkan bahwa intensitas hujan akan lebih dominan terjadi pada siang hingga petang dalam sepekan ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan angin kencang.
Prediksi Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 21-23 Februari 2025
Dalam periode ini, BMKG memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, terdapat beberapa wilayah yang perlu mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Wilayah dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat:
Pulau Sumatera: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung.
Pulau Jawa: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Pulau Bali dan Nusa Tenggara: Bali, NTB, dan NTT.
Pulau Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Pulau Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Wilayah Timur Indonesia: Maluku, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Periode 24-27 Februari 2025
Pada periode ini, hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah, terutama di bagian barat dan tengah Indonesia.
Wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat:
Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu.
Jawa: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta.
Bali dan Nusa Tenggara: Bali, NTB, dan NTT.
Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.
Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Wilayah Timur Indonesia: Maluku, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.
Wilayah dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat:
Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
BMKG: Masyarakat Diminta Waspada
BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang bisa terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi. Potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang, serta gangguan pada transportasi dan aktivitas harian menjadi risiko yang harus diantisipasi.
Selain itu, BMKG juga mengimbau nelayan dan pengguna transportasi laut untuk berhati-hati terhadap gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Laut Banda dan Laut Arafura.
“Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG melalui website resmi, aplikasi BMKG, dan media sosial resmi BMKG. Informasi ini sangat penting agar masyarakat dapat mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Februari,” ujar perwakilan BMKG.
Langkah Antisipasi bagi Masyarakat
Untuk menghadapi cuaca ekstrem ini, BMKG memberikan beberapa rekomendasi langkah antisipasi bagi masyarakat:
Memantau Informasi Cuaca: Selalu periksa prakiraan cuaca melalui BMKG sebelum beraktivitas di luar rumah, terutama bagi warga di daerah rawan bencana.
Menghindari Aktivitas di Luar Ruangan Saat Cuaca Buruk: Jika hujan deras disertai angin kencang, sebaiknya tetap berada di dalam ruangan untuk menghindari risiko pohon tumbang atau benda terbang akibat angin.
Menjaga Drainase di Lingkungan: Bersihkan saluran air agar tidak tersumbat untuk mengurangi risiko banjir dan genangan air.
Mewaspadai Potensi Longsor di Daerah Perbukitan: Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, sebaiknya segera mencari tempat aman jika terjadi hujan dengan durasi lama.
Berhati-hati di Jalan: Pengguna kendaraan diimbau untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintasi daerah yang rawan banjir atau jalan yang licin akibat hujan.
Waspada Gelombang Tinggi bagi Nelayan: Bagi nelayan dan pengguna transportasi laut, sebaiknya selalu memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melaut untuk menghindari risiko kecelakaan akibat gelombang tinggi.
Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk tidak panik namun tetap waspada dan mengikuti arahan dari BMKG serta otoritas setempat. BMKG juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait dalam upaya mitigasi dampak bencana akibat cuaca ekstrem ini.
Tetap pantau informasi terbaru dari BMKG untuk mengetahui perkembangan cuaca di wilayah Anda.