Jepang Siap Dukung Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:47:15 WIB
Jepang Siap Dukung Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

JAKARTA – Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, memastikan bahwa Jepang siap mendukung implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Dengan pengalaman panjang dalam bidang gizi dan pendidikan, Jepang berkomitmen untuk membantu Indonesia meningkatkan kualitas gizi anak-anak melalui berbagai program dan kerja sama bilateral.

Komitmen ini disampaikan Dubes Masaki dalam acara penandatanganan kesepakatan bantuan hibah senilai USD 3,34 juta atau sekitar Rp 54,4 miliar untuk peningkatan kualitas gizi dan pendidikan masyarakat Papua. Bantuan tersebut didanai oleh Pemerintah Jepang melalui badan perwakilan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) di Indonesia.

"Meski proyek hibah ini akan dilaksanakan secara spesifik di Kabupaten Biak Numfor, Pemerintah Jepang dan UNICEF juga berencana mengembangkan perangkat pendidikan gizi yang nantinya dapat digunakan di seluruh Indonesia," ujar Dubes Masaki.

Jepang Bawa Konsep 'Shokuiku' untuk Perbaikan Gizi di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Masaki menekankan bahwa Jepang memiliki konsep 'Shokuiku', yang berarti pendidikan makanan dan nutrisi. Konsep ini telah diterapkan di Jepang untuk meningkatkan kesadaran gizi sejak dini, dengan cara melibatkan anak-anak dalam mengenali dan mempersiapkan makanan yang mereka konsumsi.

"Dengan pendekatan Shokuiku, anak-anak di Jepang diajarkan sejak dini untuk memahami pentingnya pola makan sehat. Ini memungkinkan mereka untuk membangun kebiasaan makan yang baik hingga usia dewasa," jelasnya.

Menurutnya, pendekatan ini bisa menjadi solusi efektif dalam memberantas tengkes (stunting) yang masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia.

"Shokuiku dapat menjadi langkah yang efektif dalam konteks memberantas tengkes. Konsep ini tidak hanya mengajarkan anak-anak tentang makanan sehat, tetapi juga membangun kebiasaan makan yang baik untuk jangka panjang," kata Dubes Masaki.

Ia juga menambahkan bahwa konsep Shokuiku sejalan dengan upaya yang dilakukan Jepang dan UNICEF dalam meningkatkan kualitas gizi di Indonesia, baik melalui proyek hibah ini maupun bentuk dukungan lainnya.

2.500 Anak Akan Mendapat Makan Bergizi Melalui Proyek Hibah Jepang-UNICEF

Dalam proyek hibah selama dua tahun yang dimulai pada April 2025, spesialis gizi dari UNICEF akan menyediakan pangan bergizi bagi 2.500 anak-anak di Biak Numfor, Papua. Program ini akan beroperasi melalui dapur sentral yang dikelola oleh juru masak dan ahli gizi lokal.

Selain itu, melalui bantuan dana dari Jepang, UNICEF juga akan melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan literasi gizi. Sekitar 150 guru dan kepala sekolah, serta 2.500 orang tua siswa, akan mendapatkan pembinaan terkait pola makan sehat dan gizi seimbang.

"Implementasi proyek ini diharapkan dapat memperbaiki nutrisi dan kualitas hidup anak-anak. Sehingga dapat mengurangi kondisi tengkes dan malnutrisi di kalangan anak-anak Indonesia," tambah Dubes Masaki.

Selain penyediaan makanan bergizi, UNICEF bersama pemerintah daerah juga akan melakukan edukasi mengenai pentingnya pola makan seimbang kepada masyarakat setempat. Harapannya, kebiasaan makan sehat dapat diterapkan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga.

Dukungan Jepang untuk Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Bantuan hibah ini sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan secara nasional oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program MBG sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, khususnya di daerah dengan tingkat gizi buruk yang tinggi.

Dubes Masaki menegaskan bahwa Jepang siap bekerja sama dengan Indonesia dalam implementasi program ini, baik melalui pendanaan, pelatihan tenaga pendidik, maupun transfer teknologi di bidang pendidikan gizi.

"Kami berharap proyek ini dapat menjadi model bagi implementasi program makan bergizi gratis di daerah lain di Indonesia. Jepang memiliki pengalaman panjang dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak, dan kami siap berbagi pengetahuan serta teknologi kami dengan Indonesia," ujar Dubes Masaki.

Ia juga menyatakan bahwa proyek hibah ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan makanan bergizi bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan ekosistem pendidikan gizi yang berkelanjutan di Indonesia.

"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di Indonesia tidak hanya mendapat akses terhadap makanan bergizi, tetapi juga memahami pentingnya pola makan sehat untuk masa depan mereka," pungkasnya.

Kolaborasi Jepang-Indonesia: Upaya Jangka Panjang untuk Perbaikan Gizi

Kolaborasi antara Jepang, UNICEF, dan Indonesia dalam proyek ini menjadi langkah awal dalam membangun sistem edukasi gizi yang lebih kuat. Dengan mengadopsi prinsip Shokuiku, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia yang masih menghadapi permasalahan gizi buruk dan tengkes.

Program MBG yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo diprediksi akan membawa dampak besar bagi kesehatan anak-anak Indonesia, terutama bagi mereka yang berada di daerah dengan tingkat stunting tinggi.

Dukungan dari Jepang ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program MBG secara nasional. Dengan adanya pendanaan serta dukungan teknologi dan edukasi dari Jepang, pemerintah optimistis program ini dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi muda Indonesia.

Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah Indonesia, Jepang, dan UNICEF, diharapkan program ini dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Sehingga pada akhirnya, Indonesia dapat mencetak generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.

Terkini