Timnas U-17 Indonesia Tersingkir di Perempat Final Piala Asia 2025, Erick Thohir Tetap Apresiasi Perjuangan dan Janji Perhatian Jelang Piala Dunia

Rabu, 16 April 2025 | 08:24:38 WIB
Timnas U-17 Indonesia Tersingkir di Perempat Final Piala Asia 2025, Erick Thohir Tetap Apresiasi Perjuangan dan Janji Perhatian Jelang Piala Dunia

JAKARTA - Meski harus mengakhiri kiprah di Piala Asia U-17 2025 pada babak perempat final, perjuangan Timnas U-17 Indonesia tetap mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir. Erick menyampaikan rasa bangganya terhadap pencapaian Putu Panji dan kawan-kawan yang dinilainya sebagai hasil kerja keras dan dedikasi tinggi dalam membela nama bangsa.

Pada ajang yang digelar di Arab Saudi tersebut, Timnas U-17 Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Utara U-17 dengan skor telak 0-6 dalam laga yang berlangsung di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah. Kekalahan tersebut sekaligus menghentikan langkah Garuda Muda dalam upaya mengulang sejarah menembus semifinal seperti yang pernah dicapai pada edisi 1990.

Namun demikian, pencapaian Timnas U-17 yang berhasil keluar sebagai juara Grup C dengan catatan tiga kemenangan beruntun tetap dianggap luar biasa oleh Erick Thohir. Ia menilai bahwa perjuangan tim asuhan Nova Arianto merupakan cerminan dari hasil program pembinaan sepak bola usia muda yang mulai menunjukkan buahnya.

"Harus diakui babak delapan besar memang berat. Lihat bagaimana Jepang dikalahkan Arab Saudi melalui adu penalti. Lalu, kemunculan kekuatan baru seperti Uzbekistan yang konsisten permainannya, baik di level junior maupun senior. Model pembinaan berkelanjutan seperti itulah yang harus kita temukan agar bisa sejajar dengan Jepang, Korea Selatan, dan kini Uzbekistan," ujar Erick.

Erick mengajak publik sepak bola Indonesia untuk tidak terpaku pada hasil semata, tetapi memaknai perjalanan Garuda Muda sebagai bagian dari proses panjang dalam membangun kekuatan sepak bola nasional yang berkelanjutan.

Menjaga Mental dan Membuka Peluang Lebih Besar

Lebih dari sekadar hasil di lapangan, Erick menggarisbawahi pentingnya menjaga mental para pemain muda. Ia meminta seluruh elemen masyarakat, terutama netizen, untuk tidak melontarkan kritik destruktif terhadap para pemain.

"Jangan hukum mereka karena kalah. Mereka anak-anak muda dan jalan mereka masih panjang. Terlebih mereka mencetak prestasi bagus loh. Luar biasa! dan harus dihargai sebagai pencapaian pribadi yang tinggi," ujar Erick tegas.

Ia juga mengingatkan bahwa sebagian besar pemain Timnas U-17 berasal dari latar belakang keluarga sederhana. Oleh sebab itu, apa yang telah dicapai mereka saat ini sudah merupakan prestasi yang patut mendapat apresiasi dan dukungan penuh.

"Apalagi beberapa pemain berasal dari keluarga yang sederhana dan menjalani hidup yang pas-pasan. Ini perjuangan besar mereka sebagai pribadi dan orang tuanya agar bisa menjadi pemain nasional," tambah Erick.

Tiket Piala Dunia U-17 2025 Diraih Lewat Kualifikasi

Pencapaian Timnas U-17 Indonesia di Piala Asia tahun ini juga meloloskan mereka ke ajang Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada bulan November mendatang. Ini menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 bukan sebagai tuan rumah, melainkan melalui jalur kualifikasi.

"Pencapaian mereka menandakan program yang kita jalankan, hasilnya nyata. Kita buktikan. Jika 2023 kita ke Piala Dunia U-17 karena tuan rumah, kini mengulangi lewat kualifikasi," ungkap Erick penuh semangat.

PSSI, lanjut Erick, akan mempersiapkan tim ini dengan lebih matang agar mampu tampil maksimal di pentas dunia. Ia menegaskan bahwa prestasi di level Asia ini hanyalah awal dari perjuangan yang lebih besar.

"Para pemain dan tim kepelatihan benar-benar memberikan kebanggaan, sehingga PSSI akan mempersiapkan mereka lebih matang dan lebih kuat agar bisa menjalani Piala Dunia U-17 mendatang dengan prestasi yang jauh lebih baik lagi," katanya.

Komitmen PSSI untuk Pembinaan Berkelanjutan

Menanggapi penyelenggaraan rutin Piala Dunia U-17 setiap tahun mulai 2025 dan Piala Dunia U-20 yang digelar dua tahunan, Erick menyampaikan bahwa tantangan ke depan semakin besar. Oleh karena itu, PSSI akan fokus pada pembinaan jangka panjang agar Indonesia bisa selalu kompetitif di semua level usia.

"Kita dihadapkan pada tantangan, bagaimana menyiapkan Timnas U-17 mendatang yang sebagus Timnas U-17 hari ini. Jadi pembinaan Garuda Muda harus kontinyu," jelas Erick.

Ia juga menyoroti perubahan dalam sistem kompetisi internasional seperti ajang Olimpiade yang kini hanya diikuti oleh 12 negara dengan batasan usia di bawah 23 tahun. Hal ini menurutnya menjadi indikator bahwa persaingan semakin ketat dan dibutuhkan strategi pembinaan yang lebih sistematis dan berjangka panjang.

"Belum lagi ajang lain, seperti Olimpiade, yang batasan usia harus di bawah 23 tahun dan kuota pesertanya berkurang dari 16 tim menjadi 12 tim. Artinya, kita harus bersiap lebih dini, lebih panjang, dan lebih ketat," papar Erick.

Dukungan Publik Menjadi Kunci Keberhasilan

Mengakhiri pernyataannya, Erick mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memberikan dukungan kepada tim nasional di semua kelompok usia. Ia menyebut bahwa semangat Garuda Muda harus terus dijaga, dan masyarakat berperan penting dalam menciptakan ekosistem sepak bola yang positif.

"Perjalanan mereka belum selesai. Jalan mereka masih panjang dan penuh harapan. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa membangun sepak bola Indonesia yang lebih kuat dan disegani di tingkat dunia," pungkas Erick Thohir.

Terkini