PT KAI Raih Dua Penghargaan di WISCA 2025, Tegaskan Komitmen pada Budaya Keselamatan Berkelanjutan

Selasa, 06 Mei 2025 | 11:42:09 WIB
PT KAI Raih Dua Penghargaan di WISCA 2025, Tegaskan Komitmen pada Budaya Keselamatan Berkelanjutan

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali membuktikan diri sebagai perusahaan transportasi nasional yang unggul dalam budaya keselamatan kerja. Pada ajang World Safety Organization (WSO) Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 2 Mei 2025, KAI berhasil menyabet dua penghargaan bergengsi sekaligus.

Penghargaan yang diterima meliputi kategori Concerned CEO Top Leadership yang diberikan kepada Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, serta Level 4 – Gold yang merupakan tingkatan tertinggi dalam penilaian budaya keselamatan kerja untuk perusahaan.

Ajang WISCA 2025 ini merupakan bentuk penghargaan atas konsistensi dan kesungguhan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam mengimplementasikan budaya keselamatan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Penghargaan tersebut diberikan oleh WSO Indonesia, organisasi yang berada di bawah naungan World Safety Organization global, dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Komitmen Nyata dari Pucuk Pimpinan

Direktur Utama PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo, hadir langsung untuk menerima penghargaan tersebut. Dalam kesempatan itu, Didiek juga menjadi pembicara utama dalam sesi CEO Talks yang mengangkat tema “Leadership: Strategies and Role Models in Building a Sustainable Safety Culture.”

Dalam paparannya, Didiek menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan keteladanan dalam membangun budaya keselamatan yang melekat di setiap level organisasi. “Strategi keselamatan kami bukan hanya kebijakan administratif, tetapi merupakan inti dari operasional kami,” ujar Didiek.

Ia menambahkan bahwa budaya keselamatan yang efektif harus bersifat kolektif, melibatkan semua elemen, mulai dari jajaran direksi hingga petugas lapangan. “Keselamatan kerja adalah bagian dari DNA KAI. Kami memastikan bahwa semua lini bekerja dalam satu semangat: menjaga keselamatan sebagai prioritas tertinggi,” tegasnya.

Dua Penghargaan Bergengsi: Simbol Dedikasi Keselamatan

KAI berhasil meraih dua penghargaan utama yang mencerminkan dedikasi luar biasa perusahaan terhadap keselamatan kerja:

Concerned CEO Top Leadership – Diberikan kepada Didiek Hartantyo atas peran aktif dan kepemimpinannya dalam mengembangkan budaya keselamatan di lingkungan kerja KAI.

Level 4 – Gold – Sebuah pengakuan tertinggi dari WSO Indonesia kepada perusahaan yang telah berhasil mengimplementasikan sistem budaya keselamatan kerja secara sistematis dan konsisten.

Capaian ini menunjukkan bahwa KAI kini berada di barisan terdepan dalam hal budaya keselamatan di antara perusahaan BUMN dan swasta di Indonesia.

Keselamatan Bukan Sekadar Kepatuhan, Tapi Budaya

Dalam acara tersebut, hadir pula Menteri Ketenagakerjaan RI yang menyampaikan sambutan terkait pentingnya menjadikan keselamatan kerja sebagai bagian dari budaya organisasi, bukan hanya sekadar kewajiban hukum.

Senada dengan hal tersebut, Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi bukti bahwa keselamatan telah terintegrasi dalam setiap proses bisnis perusahaan.

“Kami tidak hanya mengejar zero accident, tetapi juga zero compromise terhadap keselamatan. Artinya, tidak ada toleransi dalam pelanggaran prinsip-prinsip keselamatan,” ujar Anne.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras bersama seluruh jajaran KAI. “Setiap insan KAI memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan, mulai dari pengemudi kereta, teknisi, hingga karyawan di kantor pusat,” tambahnya.

Capaian Nyata dalam Program Pelatihan dan Edukasi

Selama tahun 2024, KAI mencatatkan hasil luar biasa dalam pelaksanaan program pelatihan keselamatan. Tercatat lebih dari 62.000 jam pelatihan telah diberikan kepada karyawan, termasuk petugas operasional dan teknis. Tak kurang dari 7.500 peserta ikut serta dalam berbagai program edukasi keselamatan kerja yang digelar perusahaan.

Selain itu, KAI juga memperkuat sistem pelaporan insiden dan potensi bahaya (hazard reporting) sebagai bagian dari upaya proaktif dalam manajemen risiko dan perbaikan berkelanjutan. Data insiden dianalisis secara menyeluruh untuk mendeteksi tren dan mengambil tindakan pencegahan sejak dini.

Perluasan Dampak ke Masyarakat dan Mitra

Tidak hanya internal, budaya keselamatan yang dibangun oleh KAI juga diperluas ke eksternal perusahaan. Melalui kampanye seperti “Ayo Selamat” dan “Safe Trip by Train”, perusahaan berhasil menjangkau lebih dari 4 juta pengguna jasa kereta api di seluruh Indonesia. Kampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya keselamatan dalam menggunakan moda transportasi publik.

KAI juga menggandeng mitra kerja dan vendor dalam berbagai pelatihan keselamatan terpadu. “Budaya keselamatan tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus menjadi nilai bersama, termasuk bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam operasional kami,” jelas Anne Purba.

Dukungan Teknologi dan Inovasi

Dalam era digital, KAI tidak berhenti hanya pada pelatihan konvensional. Perusahaan juga mengembangkan sistem manajemen keselamatan berbasis data yang terintegrasi dengan teknologi digital. Dengan adanya dashboard keselamatan dan sistem pelaporan real-time, KAI dapat mengambil keputusan berbasis bukti dan mempercepat respons terhadap potensi insiden.

“Teknologi kami gunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti manusia. Namun, dengan sistem yang tepat, potensi kesalahan manusia dapat diminimalisir secara signifikan,” ungkap Didiek.

Menuju Masa Depan Transportasi yang Aman dan Berkelanjutan

KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan sejalan dengan transformasi perusahaan menuju layanan transportasi publik yang berkelanjutan, tepat waktu, aman, dan nyaman. Melalui penerapan continuous improvement dan budaya pelaporan yang terbuka, KAI percaya bahwa kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api akan semakin tinggi.

Dengan capaian di ajang WISCA 2025 ini, KAI tidak hanya memperoleh pengakuan, tetapi juga tanggung jawab lebih besar untuk mempertahankan dan meningkatkan standar keselamatan.

“Penghargaan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari komitmen yang lebih kuat. Kami akan terus berinovasi dan belajar agar keselamatan benar-benar menjadi budaya yang hidup dalam setiap aktivitas KAI,” pungkas Didiek Hartantyo.

Terkini