Pemkot Bandar Lampung Genjot Pembangunan Infrastruktur, Jalan Tirtayasa Jadi Proyek Prioritas 2025

Selasa, 06 Mei 2025 | 09:44:08 WIB
Pemkot Bandar Lampung Genjot Pembangunan Infrastruktur, Jalan Tirtayasa Jadi Proyek Prioritas 2025

JAKARTA  – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dasar sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pada tahun 2025, salah satu proyek strategis yang menjadi fokus utama adalah pembangunan dan peningkatan Jalan Tirtayasa yang berlokasi di Kecamatan Sukabumi.

Proyek ini masuk dalam daftar prioritas Pemkot karena dinilai memiliki dampak langsung terhadap mobilitas warga, kelancaran distribusi logistik, dan mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan. Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menegaskan bahwa pembangunan Jalan Tirtayasa telah direncanakan dengan matang dan masuk dalam alokasi anggaran tahun berjalan.

“Jalan Tirtayasa menjadi program prioritas tahun ini. Itu sudah dianggarkan dan akan segera dikerjakan karena kebutuhan masyarakat akan akses jalan yang layak sangat mendesak,” kata Eva Dwiana.

Menurut Eva, pembangunan infrastruktur jalan tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi merupakan bentuk pelayanan publik yang langsung dirasakan masyarakat. Dengan perbaikan jalan yang memadai, aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat akan lebih lancar dan efisien.

Jalan Tirtayasa, Jalur Strategis Berbasis Ekonomi dan Mobilitas

Jalan Tirtayasa dikenal sebagai salah satu jalur strategis di wilayah Bandar Lampung yang menghubungkan kawasan pemukiman padat penduduk dengan pusat kegiatan ekonomi. Jalan ini juga menjadi rute utama kendaraan logistik dan truk besar, yang selama ini kerap mengalami kemacetan dan kerusakan akibat padatnya volume lalu lintas.

Karena itulah, peningkatan kualitas jalan ini sangat dibutuhkan. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Dedi Sutioso, proyek Jalan Tirtayasa saat ini telah memasuki tahap awal proses lelang atau tender.

“Kami sudah mulai proses tender. Pembangunan jalan ini akan dilakukan tahun ini dengan alokasi anggaran sekitar Rp5 miliar,” ujar Dedi.

Ia menjelaskan bahwa proyek pembangunan ini akan mencakup perbaikan sepanjang 867 meter jalan. Untuk memastikan daya tahan jalan terhadap beban berat kendaraan, pihaknya akan menggunakan metode konstruksi rigid beton.

“Dengan metode rigid beton, jalan akan lebih kuat dan tahan lama. Ini penting karena Jalan Tirtayasa dilalui banyak kendaraan besar, seperti truk logistik,” tambah Dedi.

Mendorong Konektivitas dan Pemerataan Infrastruktur Antar-Kecamatan

Pembangunan Jalan Tirtayasa merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Bandar Lampung dalam memperkuat konektivitas antarkawasan serta menjamin pemerataan infrastruktur. Pemkot tak hanya berfokus pada jalan utama, namun juga menargetkan peningkatan kualitas jalan lingkungan di berbagai kecamatan lainnya.

Eva Dwiana menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama Pemkot selama masa kepemimpinannya. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkot Bandar Lampung telah menggulirkan berbagai proyek peningkatan infrastruktur, mulai dari jalan lingkungan, sistem drainase, hingga fasilitas umum seperti taman dan ruang terbuka hijau.

“Kami tidak hanya fokus pada satu titik. Setiap kecamatan kami perhatikan, terutama yang jalan lingkungannya masih rusak atau belum teraspal. Pembangunan ini bukan hanya soal fisik, tapi tentang rasa nyaman dan aman warga dalam beraktivitas,” ujar Eva.

Dalam mendukung target pembangunan 2025, Pemkot juga berkomitmen untuk memastikan setiap proyek berjalan sesuai standar mutu, waktu, dan anggaran. Koordinasi lintas dinas terus diperkuat agar tidak terjadi keterlambatan pengerjaan maupun masalah teknis lainnya.

Pemerintah Dorong Percepatan Ekonomi Lewat Infrastruktur

Pakar tata kota dan pengamat kebijakan publik menyebut bahwa langkah Pemerintah Kota Bandar Lampung yang fokus pada pembangunan infrastruktur dasar adalah keputusan strategis untuk mendorong percepatan ekonomi daerah. Infrastruktur yang baik akan memicu pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, transportasi, hingga sektor informal.

Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Daerah (APMD) Lampung, Hendra Wirawan, mengapresiasi langkah Pemkot dalam menyentuh sektor infrastruktur jalan.

“Dengan akses jalan yang baik, tentu arus barang dan jasa menjadi lancar. Ini mendorong pelaku usaha kecil dan menengah untuk lebih berkembang karena biaya logistik bisa ditekan,” ungkap Hendra.

Menurutnya, kehadiran jalan yang representatif juga menjadi salah satu indikator penting dalam menarik investor untuk masuk ke daerah, khususnya kawasan-kawasan yang sebelumnya kurang terjangkau infrastruktur memadai.

Masyarakat Sambut Positif Pembangunan Jalan Tirtayasa

Warga Kecamatan Sukabumi menyambut baik rencana pembangunan Jalan Tirtayasa yang selama ini menjadi jalur utama mereka beraktivitas. Salah satu warga setempat, Sutrisno, menyatakan rasa terima kasih kepada pemerintah atas kepeduliannya.

“Setiap hari saya lewat jalan itu. Lubangnya banyak, apalagi pas hujan jadi licin. Kalau benar diperbaiki tahun ini, tentu kami senang sekali,” ucapnya.

Warga lainnya, Lina, yang berprofesi sebagai pedagang sayur, juga berharap proses pembangunan berjalan lancar dan tidak memakan waktu terlalu lama.

“Kalau jalan bagus, angkot dan truk pengangkut sayur bisa lebih cepat masuk, dagangan juga bisa cepat sampai pasar,” katanya.

Langkah Strategis Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan Jalan Tirtayasa tidak hanya menjadi bagian dari upaya perbaikan infrastruktur fisik, tetapi juga bagian dari visi pembangunan berkelanjutan di Kota Bandar Lampung. Pemkot terus mendorong sinergi antara pembangunan infrastruktur dengan pelestarian lingkungan, tata ruang, dan kesejahteraan sosial.

Dalam rencana jangka menengah daerah (RPJMD), Pemkot menargetkan peningkatan kualitas infrastruktur hingga ke level lingkungan mikro dengan prinsip pemerataan dan keberlanjutan. Jalan Tirtayasa diharapkan menjadi percontohan proyek infrastruktur kota yang berbasis pada kebutuhan masyarakat dan kepentingan jangka panjang.

Terkini