JAKARTA - Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan oleh kehadiran film drama keluarga yang menyentuh emosi, berjudul "Perayaan Mati Rasa". Film ini menjadi buah karya terbaru dari aktor sekaligus sutradara muda berbakat, Umay Shahab, serta dibintangi oleh aktor papan atas Iqbaal Ramadhan.
Dirilis perdana di bioskop pada 29 Januari 2025, film "Perayaan Mati Rasa" kini semakin ramai diperbincangkan sejak tayang di platform Netflix mulai 12 Juni 2025. Ceritanya yang menyentuh dan berbeda dari drama keluarga kebanyakan membuat film ini cepat viral di berbagai media sosial.
Lantas, sebenarnya film "Perayaan Mati Rasa" tentang apa? Mengapa film ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penikmat film Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya.
Cerita "Perayaan Mati Rasa": Mengangkat Luka Batin dan Konflik Keluarga
Film "Perayaan Mati Rasa" mengangkat tema trauma mendalam, kehilangan orang tua, serta dinamika emosi dalam keluarga. Cerita berfokus pada Ian Antono, diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, seorang anak sulung yang selama hidupnya merasa tertekan oleh ekspektasi besar dari kedua orang tuanya.
Meski memiliki bakat dan minat di bidang musik, keinginan Ian untuk menjadi musisi tidak pernah sepenuhnya diterima oleh keluarganya. Justru, Uta Antono (diperankan oleh Umay Shahab), sang adik, tumbuh sebagai sosok yang lebih dibanggakan oleh kedua orang tua mereka. Uta sukses sebagai seorang podcaster terkenal, yang justru membuat hubungan kedua kakak beradik ini semakin renggang dan penuh jarak emosional.
Konflik internal yang selama ini disimpan akhirnya meledak ketika tragedi datang. Kematian mendadak kedua orang tua mereka menjadi titik balik yang memaksa Ian dan Uta untuk kembali duduk bersama, mengungkapkan rasa sakit, dendam, dan luka batin yang selama bertahun-tahun dipendam.
Namun, di balik luka itu pula, keduanya mulai menemukan makna baru tentang keluarga, kasih sayang, dan pengampunan.
Fase Mati Rasa Emosional yang Relatable
Film ini berhasil menggambarkan dengan sangat baik salah satu fase dalam proses berduka, yaitu mati rasa emosional. Dalam momen kehilangan besar, ada kalanya seseorang tidak lagi mampu menangis atau marah, yang tersisa hanyalah kebekuan jiwa dan hening yang menyiksa.
"Ian, dalam kesendiriannya, mengalami fase mati rasa emosional. Saat tidak ada lagi tangisan, hanya hening yang membekukan perasaan dan jiwa," tulis ulasan tentang film ini yang beredar di berbagai media sosial.
Tak hanya itu, musik hadir sebagai medium penyembuh dalam film ini. Musik menjadi bahasa jiwa Ian, yang membantu dirinya menyampaikan segala emosi yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata.
Melalui alur yang runut, penonton diajak menyelami bagaimana rasa sakit emosional bisa merusak relasi antar anggota keluarga, tetapi sekaligus menunjukkan bahwa keluarga tetap merupakan tempat pulang yang paling kuat dalam proses penyembuhan luka.
Pesan Mendalam tentang Keluarga dan Penyembuhan
Dalam film "Perayaan Mati Rasa", penonton disuguhkan refleksi mendalam tentang makna keluarga. Bahwa keluarga tidak selalu sempurna, tetapi pada akhirnya merekalah yang paling memahami luka batin kita.
Berdasarkan buku "Konsep Keperawatan Dasar" karya Erni Suprapti (2023), fase berduka adalah proses alami yang dialami seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai. Setiap individu memiliki caranya sendiri dalam melewati fase tersebut, mulai dari penyangkalan, marah, tawar-menawar, depresi, hingga penerimaan.
Film ini secara apik menampilkan fase-fase tersebut melalui dinamika hubungan Ian dan Uta. Perjalanan mereka bukan hanya soal mendamaikan hubungan saudara yang renggang, tetapi juga proses menerima kehilangan kedua orang tua yang mendadak pergi meninggalkan mereka.
"Film ini menjadi medium refleksi bagi siapa pun yang pernah mengalami kehilangan besar dalam hidupnya," kata salah satu ulasan penonton yang viral di media sosial.
Performa Akting dan Sinematografi yang Memikat
Selain dari sisi cerita, kekuatan "Perayaan Mati Rasa" juga terletak pada kualitas akting para pemainnya. Iqbaal Ramadhan sukses memerankan sosok Ian yang penuh luka batin namun berusaha keras tetap tegar. Sementara Umay Shahab, yang juga menjadi sutradara, tampil meyakinkan sebagai adik yang sukses, tetapi menyimpan luka dalam.
Sinematografi film ini juga mendapat banyak pujian. Dengan tone warna gelap yang dominan, suasana kesedihan dan kesepian terasa sangat nyata di layar, mendukung kekuatan narasi film ini.
Kolaborasi Dua Sahabat di Dunia Nyata
Menariknya, proyek "Perayaan Mati Rasa" ini mempertemukan kembali dua sahabat di dunia nyata, Iqbaal dan Umay, yang sebelumnya juga pernah terlibat dalam proyek-proyek seni. Chemistry keduanya terlihat natural, sehingga konflik yang ditampilkan terasa autentik.
"Ini adalah salah satu kolaborasi terbaik kami sejauh ini, dan saya merasa sangat bersyukur bisa membawa cerita ini kepada masyarakat," ujar Umay Shahab dalam salah satu wawancara.
Kapan dan di Mana Bisa Menonton?
Bagi yang belum sempat menonton di bioskop, "Perayaan Mati Rasa" kini dapat diakses secara streaming melalui Netflix sejak 12 Juni 2025. Film ini menjadi salah satu rekomendasi tontonan bagi siapa saja yang ingin menyelami drama keluarga yang menyentuh, bukan sekadar hiburan ringan.