JAKARTA — PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya dalam membangun ketahanan energi jangka panjang dengan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan yang diharapkan dapat memberikan pasokan listrik yang stabil dan andal bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI), Tulus Abadi, yang memberikan apresiasi terhadap upaya PLN dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
Menurut Tulus, PT PLN telah berhasil melakukan berbagai langkah strategis yang tidak hanya menurunkan frekuensi gangguan kelistrikan, tetapi juga membawa dampak positif terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satu yang paling mencolok adalah penurunan signifikan dalam tingkat gangguan kelistrikan dan durasi pemadaman yang terjadi di seluruh Indonesia.
PLN Tunjukkan Hasil Positif dalam Keandalan Layanan Kelistrikan
Mengutip dari laman resmi PLN, perusahaan listrik negara ini telah berhasil menurunkan rata-rata frekuensi gangguan kelistrikan atau System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) sebesar 24,32%, yang kini mencapai 3,23 kali per pelanggan. Hal ini menunjukkan keberhasilan PLN dalam mengurangi gangguan kelistrikan yang terjadi di masyarakat.
Lebih lanjut, perusahaan ini juga berhasil mengurangi System Average Interruption Duration Index (SAIDI), yang mencatat penurunan sebesar 5,29% atau sekitar 17,89 menit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini menggambarkan bahwa masyarakat kini dapat menikmati pasokan listrik yang lebih stabil dengan durasi gangguan yang semakin singkat.
"Penurunan gangguan listrik ini merupakan hasil nyata dari transformasi yang sedang kami jalankan. Dengan pemeliharaan yang lebih intensif dan integrasi teknologi digital yang lebih canggih, PLN terus berkomitmen memberikan pelayanan kelistrikan yang lebih andal dan berkualitas," ungkap Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN.
Darmawan menjelaskan bahwa pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, melainkan sebuah bukti konkret bahwa PLN terus bekerja keras dalam meningkatkan kualitas pasokan listrik yang mendukung kehidupan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. "Listrik saat ini bukan lagi sekadar kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer yang harus terjaga setiap saat. Kami akan terus berupaya untuk memastikan kualitas kelistrikan demi mendukung peningkatan kualitas hidup serta perekonomian masyarakat," tambahnya.
Transformasi Digital dan Modernisasi Teknologi untuk Ketahanan Energi
Salah satu upaya besar yang dilakukan PLN untuk mencapai hasil tersebut adalah dengan melakukan transformasi digital dan modernisasi teknologi dalam sistem kelistrikan. Dalam beberapa tahun terakhir, PLN telah fokus pada pengembangan infrastruktur yang berbasis data dan analitik, yang dapat memprediksi kebutuhan energi serta meminimalkan gangguan yang mungkin terjadi.
Tulus Abadi dari FKBI menekankan bahwa transformasi menyeluruh yang dilakukan oleh PLN ini sangat penting, mengingat tantangan global di sektor energi yang terus berkembang. "Perusahaan tidak hanya mengandalkan perbaikan teknis, tetapi juga melakukan modernisasi teknologi dan integrasi digital dalam layanan. Penguatan perencanaan infrastruktur berbasis data dan analitik akan membuat PLN semakin tangguh dan kompetitif di tingkat global," ujar Tulus.
Visi Ketahanan Energi Nasional Menuju Asta Cita Presiden
Transformasi PLN juga sejalan dengan visi ketahanan energi nasional yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam upaya mewujudkan Asta Cita sebuah visi besar untuk mencapai kemandirian energi yang berkelanjutan PLN memainkan peran sentral sebagai pengelola sistem kelistrikan yang terus berkembang.
PLN juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas energi terbarukan, seperti pembangkit listrik berbasis tenaga surya dan angin, untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. "Kami berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan layanan kelistrikan, tetapi juga menciptakan sistem energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Darmawan.
Menghadapi Tantangan Energi Global dan Meningkatkan Ekonomi Nasional
Seiring dengan upaya PLN untuk memperkuat ketahanan energi dalam negeri, perusahaan listrik pelat merah ini juga berfokus pada kontribusinya terhadap pemulihan ekonomi nasional. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui investasi besar-besaran dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Rencana ini diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur energi dan membuka peluang pekerjaan di sektor ketenagalistrikan, sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi mikro.
Sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi, PLN juga telah menandatangani beberapa kesepakatan internasional yang memungkinkan ekspor listrik bersih ke negara tetangga seperti Singapura. Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk memperkuat ekonomi Indonesia dan mewujudkan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri energi global.
Ke Depan: Peran PLN dalam Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional
Keberhasilan PLN dalam menurunkan angka gangguan kelistrikan menunjukkan bahwa perusahaan listrik ini telah mengambil langkah yang tepat dalam mengelola ketahanan energi jangka panjang. Dengan adanya transformasi digital, pemeliharaan infrastruktur yang lebih baik, serta pengembangan teknologi canggih, PLN mampu memberikan kontribusi besar dalam mendorong perekonomian Indonesia yang lebih stabil dan mandiri.
Tulus Abadi juga menegaskan pentingnya PLN untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan energi global yang semakin kompleks. "Kami berharap PLN terus menjaga komitmennya dalam menyediakan listrik yang andal dan berkualitas. Ini akan sangat mendukung kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan energi Indonesia dalam jangka panjang," pungkasnya.
Dengan upaya yang terus menerus, PLN bertekad untuk mewujudkan ketahanan energi yang tak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga menjadi bagian dari sistem energi global yang berkelanjutan. Pemerintah, masyarakat, dan PLN diharapkan terus berkolaborasi untuk menciptakan masa depan energi yang lebih cerah dan ramah lingkungan di Indonesia.