Daftar Lengkap 8 Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Rabu, 02 Juli 2025 | 15:08:29 WIB
sayuran yang dilarang untuk ibu hamil

JAKARTA - Sayuran yang dilarang untuk ibu hamil harus diperhatikan karena tidak semua jenis sayuran aman dikonsumsi saat masa kehamilan.

Ibu hamil harus berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman agar kesehatan janin tetap terjaga. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti rokok, alkohol, dan makanan mentah jelas harus dihindari. 

Namun, sayuran yang selama ini dianggap sehat pun tidak selalu aman jika dikonsumsi tanpa pertimbangan tertentu.

Sayuran sendiri merupakan kelompok bahan makanan nabati yang memiliki kandungan air tinggi dan biasanya berwarna hijau, meski ada juga yang berwarna merah, ungu, putih, dan warna lainnya. 

Sayuran dapat dinikmati dalam berbagai cara, seperti dimasak, diolah khusus, atau dimakan mentah. 

Kandungan nutrisi pada sayuran sangat beragam, mulai dari vitamin A, C, E, K, hingga mineral penting seperti zat besi, magnesium, kalsium, dan serat. Warna sayuran juga menandakan jenis nutrisi yang dikandungnya.

Contohnya, sayuran hijau kaya akan karotenoid, berbagai vitamin, zat besi, dan mineral lain seperti fosfor dan magnesium. Contoh sayuran hijau adalah bayam, sawi, seledri, dan kemangi. 

Sayuran berwarna ungu mengandung vitamin A, kalsium, resveratrol, dan antosianin yang bermanfaat, sedangkan sayuran merah dan biru biasanya kaya akan likopen serta karotenoid.

Meski kaya nutrisi, ibu hamil tetap harus mengetahui sayuran yang dilarang untuk ibu hamil agar tidak membahayakan kesehatan janin dan dirinya sendiri.

Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Meskipun sayuran mengandung banyak nutrisi, tidak semua jenis aman untuk ibu hamil. Beberapa sayuran yang dilarang untuk ibu hamil bisa berisiko bagi janin. 

Oleh karena itu, selama masa kehamilan penting untuk mengetahui sayuran mana saja yang sebaiknya dihindari demi menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Tauge Mentah

Ibu hamil sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan mentah karena masih ada bakteri aktif yang berpotensi membahayakan. Hal ini juga berlaku pada sayuran, termasuk tauge mentah atau kecambah. 

Tauge sering digunakan dalam hidangan seperti bakso, gado-gado, soto ayam, ketoprak, dan asinan sayuran. Jadi, saat memesan makanan di luar, pastikan tauge yang digunakan sudah matang sempurna. 

Kondisi lembap pada tauge mentah memudahkan bakteri berkembang biak, dan mencuci saja tidak cukup untuk menghilangkannya. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk menghindari konsumsi tauge mentah sepenuhnya. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyarankan agar tauge diolah sendiri agar bisa dipastikan bersih dan matang.

Daun Pepaya

Daun pepaya, jika dimasak dengan benar, bisa menjadi hidangan yang lezat meski rasanya sedikit pahit. Tumisan daun pepaya yang dimasak tepat bisa terasa renyah dan nikmat, terutama jika disajikan bersama daging. 

Namun, meskipun daun pepaya kaya nutrisi dan enak, sayuran ini termasuk salah satu sayuran yang dilarang bagi ibu hamil. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Asian Research Journal of Gynaecology and Obstetrics pada tahun 2019 menyebutkan bahwa ekstrak daun pepaya mengandung zat aktif yang berpotensi racun bagi rahim. 

Walaupun penelitian tersebut dilakukan pada hewan dan belum ada uji coba pada manusia, sebaiknya ibu hamil menghindari konsumsi daun pepaya untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi.

Pare

Walaupun pare dikenal memiliki manfaat seperti mengatur gula darah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan masalah pernapasan, sayuran pahit ini sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. 

Menurut WebMD, konsumsi pare bisa menyebabkan efek samping seperti sakit perut, diare, sakit kepala, dan kram. 

Untuk ibu hamil atau menyusui, pare berisiko menurunkan kadar gula darah secara drastis, apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes. Kondisi ini berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

Pepaya Muda

Sayuran yang berasal dari pepaya muda juga termasuk yang berbahaya bagi ibu hamil. 

Meski banyak anggapan bahwa pepaya berbahaya saat hamil, sebenarnya pepaya matang justru memberikan manfaat karena kaya nutrisi seperti beta karoten, kolin, serat, folat, kalium, serta vitamin A, B, dan C. 

Sebaliknya, pepaya muda yang berkulit hijau mengandung getah dan papain, senyawa yang juga ditemukan pada daun pepaya, yang merupakan sayuran yang dilarang bagi ibu hamil.

Penelitian dalam British Journal of Nutrition (2002) menyatakan bahwa getah atau lateks pada pepaya mentah dapat memicu kontraksi rahim dan menyebabkan persalinan prematur. 

Papain dalam pepaya muda juga dapat melemahkan membran penyangga janin. Oleh karena itu, jika ingin mengonsumsi pepaya saat hamil, pilihlah yang sudah matang. 

Namun, beberapa ibu memilih untuk menghindari pepaya sama sekali selama kehamilan, karena banyak sumber nutrisi lain yang lebih aman sebagai alternatif.

Jengkol

Jengkol termasuk sayuran yang menghasilkan bau kuat dan tidak disukai oleh sebagian orang. Jika dikonsumsi berlebihan, jengkol masuk dalam daftar sayuran yang dilarang bagi ibu hamil. 

Kandungan asam jengkolat di dalamnya berpotensi berbahaya karena dapat menumpuk di ginjal, membentuk kristal tajam yang bisa merusak dinding saluran kemih. 

Kerusakan ini menyebabkan rasa sakit hebat, pendarahan saluran kemih, bahkan gagal ginjal. 

Sebuah penelitian dalam jurnal Global Health Action (2018) menyebutkan bahwa ibu hamil sebaiknya menghindari jengkol karena bau dan rasa pahitnya berisiko membahayakan janin serta bisa mempersulit proses persalinan.

Petai

Petai bisa memberikan manfaat saat dikonsumsi dengan tepat dan diolah dengan baik selama kehamilan. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, petai dapat membebani kerja ginjal. 

Kandungan protein tinggi dalam petai memaksa ginjal bekerja lebih keras dalam jangka panjang. Selain itu, petai mengandung asam jengkolic, asam amino dengan belerang yang bersifat sedikit toksik. 

Jika kadar asam amino ini tinggi, bisa menimbulkan nyeri saluran kemih, asam urat, dan bahkan gagal ginjal akut. Untuk mencegah hal ini, disarankan minum banyak air setelah makan petai. 

Meski demikian, selama hamil, konsumsi petai diperbolehkan asal dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.

Kacang (Kondisi Tertentu)

Bagi ibu hamil tanpa alergi, eksim, atau asma, mengonsumsi kacang adalah hal yang aman. 

Namun, jika selama kehamilan kamu mengalami alergi, eksim, atau asma, biasanya dokter menyarankan untuk menghindari kacang atau produk seperti selai kacang. 

Konsumsi kacang pada ibu dengan alergi bisa meningkatkan risiko bayi mengalami alergi serupa, meski penelitian terbaru belum memberikan bukti kuat mengenai hal ini. 

Cara terbaik adalah mengonsumsi kacang dalam jumlah wajar dan jika ragu, konsultasikan dengan dokter kandungan.

Lalapan yang Tidak Dicuci Bersih

Lalapan seperti kacang panjang, kubis, mentimun, dan kemangi sering menjadi pelengkap hidangan penyetan. Agar aman dikonsumsi ibu hamil, lalapan harus disajikan dalam keadaan matang atau dicuci bersih. 

Sayuran yang tidak bersih termasuk sayuran yang dilarang bagi ibu hamil karena permukaannya bisa terkontaminasi bakteri dan parasit berbahaya. 

Beberapa mikroorganisme yang bisa ditemukan antara lain E. coli, salmonella, toxoplasma, dan listeria. 

Toxoplasma sangat berbahaya karena sering tanpa gejala, namun bayi yang terinfeksi dalam kandungan bisa mengalami cacat intelektual atau kebutaan saat tumbuh nanti. 

Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa sebagian kecil bayi yang lahir dengan infeksi toksoplasma bisa mengalami kerusakan otak atau mata yang serius. 

Oleh karena itu, sangat penting mencuci dan memasak sayuran dengan benar selama kehamilan untuk meminimalkan risiko infeksi dari makanan dan air yang tidak bersih.

Tips Membeli Sayuran

Dari pembahasan sebelumnya, kita bisa menyimpulkan bahwa sayuran yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil bukan hanya ditentukan oleh jenisnya saja, tapi juga cara pengolahannya. 

Sayuran yang tidak dimasak dengan sempurna atau tidak dicuci bersih berpotensi menimbulkan risiko bagi kehamilan. 

Oleh sebab itu, berikut beberapa tips yang dapat membantu kamu mengurangi kemungkinan risiko yang berbahaya selama masa kehamilan.

  • Pilihlah bahan makanan yang masih segar dan tidak rusak.
  • Saat membawa belanjaan dari pasar ke rumah, pisahkan buah dan sayuran segar dari daging mentah, hasil laut, serta unggas agar menjaga kebersihan dan kualitas makanan.

Tips Menyimpan Sayuran yang Baik

Berikut beberapa tips untuk menyimpan sayuran agar kualitasnya tetap terjaga:

  • Sayuran yang mudah cepat rusak seperti selada, kangkung, jamur, dan bayam sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin yang bersih dengan suhu sekitar 4 derajat Celcius atau lebih rendah.
  • Semua bahan makanan yang dibeli sebaiknya didinginkan terlebih dahulu sebelum dipotong atau diolah.
  • Pisahkan penyimpanan buah dan sayuran dari unggas, daging mentah, serta hasil laut agar tidak tercampur dan menjaga kebersihan.
  • Jika memungkinkan, gunakan talenan berbeda untuk memotong sayur dan buah agar tidak tercampur dengan talenan yang digunakan untuk unggas, daging mentah, atau makanan laut.

Berapa Banyak Porsi Sayuran yang Harus Dikonsumsi oleh Ibu Hamil?

Saat hamil, rasa lapar Anda mungkin akan meningkat dibandingkan sebelumnya. Hal ini sebenarnya normal karena tubuh memerlukan lebih banyak nutrisi guna mendukung pertumbuhan janin dengan baik.

Namun, penting bagi Anda untuk mengonsumsi sayuran dalam jumlah yang seimbang, tidak kurang maupun berlebihan. Disarankan untuk mengonsumsi sekitar dua setengah hingga tiga cangkir atau kurang lebih 500 gram sayuran setiap hari. 

Makan dengan porsi kecil namun lebih sering selama masa kehamilan dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan yang kerap dialami ibu hamil.

Sebagai penutup, memahami sayuran yang dilarang untuk ibu hamil penting agar kehamilan tetap sehat dan risiko bagi ibu serta janin dapat diminimalisir dengan baik.

Terkini

Perumahan Murah Merauke, Solusi untuk MBR

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:02:08 WIB

Travel Umroh Surabaya Dukung Wajib Vaksin Jamaah

Kamis, 03 Juli 2025 | 10:03:37 WIB

Dokter Ingatkan Bahaya Antibiotik Tanpa Resep

Kamis, 03 Juli 2025 | 11:04:09 WIB

Olahraga Padel: Sejarah dan Cara Main yang Seru

Kamis, 03 Juli 2025 | 12:05:26 WIB