Pemkot Kediri Perkenalkan Transportasi untuk Pelajar

Selasa, 22 Juli 2025 | 07:56:23 WIB
Pemkot Kediri Perkenalkan Transportasi untuk Pelajar

JAKARTA - Upaya Pemerintah Kota Kediri dalam menggalakkan penggunaan transportasi umum di kalangan pelajar semakin digencarkan. Salah satu bentuk nyata dari inisiatif ini adalah pengenalan layanan bus sekolah kepada siswa, yang kali ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi di dua sekolah menengah pertama, yaitu SMPN 7 dan SMPN 2 Kediri.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperkenalkan angkutan sekolah sebagai alternatif transportasi, tetapi juga bagian dari program besar Pemkot untuk membangun kesadaran sejak dini akan pentingnya moda transportasi publik. Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan, serta meningkatkan keselamatan dan efisiensi mobilitas pelajar.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, Didik Catur, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi yang telah berlangsung sebelumnya di sejumlah sekolah lainnya. Saat dihubungi secara terpisah, Didik menyatakan, “Kami terus mengedukasi siswa baru untuk memanfaatkan bus sekolah. Tujuannya adalah mendorong mereka mulai beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang telah kami sediakan.”

Menurut Didik, dengan mengenalkan bus sekolah sejak awal masa belajar, siswa diharapkan akan terbiasa menggunakan angkutan umum. Kebiasaan ini nantinya bisa terbawa hingga jenjang pendidikan lebih tinggi, bahkan berpotensi membentuk budaya transportasi yang lebih sehat dan berkelanjutan di lingkungan masyarakat.

Selain sebagai upaya membentuk kebiasaan baru, pengenalan bus sekolah juga menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan nasional terkait pengurangan emisi dan pembangunan kota ramah lingkungan. Penggunaan kendaraan pribadi dalam jumlah besar diketahui menyumbang signifikan terhadap kemacetan dan polusi udara, terutama di kawasan perkotaan yang padat.

Didik menyebutkan bahwa sosialisasi ini dilakukan secara langsung kepada siswa, agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara utuh. Materi sosialisasi mencakup informasi seputar rute bus sekolah, waktu operasional, tata cara naik-turun, serta etika selama berada di dalam kendaraan umum. Tak hanya itu, pihak Dinas Perhubungan juga membagikan informasi mengenai manfaat jangka panjang dari penggunaan transportasi publik.

"Kami ingin siswa-siswi paham bahwa angkutan sekolah bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga keselamatan dan kontribusi terhadap lingkungan,” lanjut Didik. Ia menegaskan bahwa Pemkot Kediri siap mendukung operasional bus sekolah agar semakin optimal dan menjangkau lebih banyak wilayah.

Program bus sekolah sendiri telah dijalankan oleh Pemerintah Kota Kediri selama beberapa tahun terakhir. Dengan trayek yang disesuaikan berdasarkan pemetaan kebutuhan pelajar, armada ini telah melayani berbagai titik strategis di kota. Adanya fasilitas ini dinilai sangat membantu, terutama bagi siswa yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau tinggal cukup jauh dari sekolah.

Respon dari pihak sekolah maupun siswa pun cukup positif. Banyak siswa menyambut baik kehadiran bus sekolah sebagai solusi transportasi yang praktis dan aman. Pihak sekolah juga mendukung penuh kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan. Mereka menilai bahwa edukasi langsung kepada peserta didik akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan transportasi umum.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Dinas Perhubungan juga telah menerima masukan dari para guru dan orang tua siswa untuk terus menyempurnakan sistem layanan bus sekolah. Termasuk di dalamnya soal penyesuaian jadwal keberangkatan, penambahan rute, serta peningkatan kenyamanan armada.

Didik mengungkapkan, “Kami terus mengevaluasi berdasarkan feedback dari sekolah-sekolah yang telah menggunakan layanan ini. Jika memang dibutuhkan penyesuaian trayek atau jam keberangkatan, kami akan segera tindak lanjuti.”

Pemerintah Kota Kediri menaruh harapan besar pada kesuksesan program ini. Bukan hanya sebagai layanan antar-jemput, bus sekolah menjadi simbol dari semangat perubahan menuju sistem transportasi yang lebih modern, terjangkau, dan inklusif. Sosialisasi di SMPN 7 dan SMPN 2 diharapkan menjadi pemicu bagi sekolah-sekolah lain untuk ikut terlibat dalam gerakan ini.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan transportasi berkelanjutan, langkah yang diambil oleh Pemkot Kediri ini menjadi semakin relevan. Apalagi, berdasarkan data dari berbagai kota besar di Indonesia, peningkatan jumlah kendaraan pribadi di kalangan pelajar menjadi salah satu tantangan besar dalam penataan lalu lintas perkotaan.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan masyarakat, kehadiran bus sekolah di Kediri diyakini akan semakin kuat dan menyebar luas. Ke depannya, program ini tak hanya menjadi solusi transportasi sementara, tapi juga bisa menjadi bagian dari transformasi budaya mobilitas di kalangan generasi muda.

Sebagaimana disampaikan oleh Didik, “Kami ingin membentuk kebiasaan baik sejak awal. Kalau anak-anak sudah terbiasa naik bus sekolah, maka ketika dewasa nanti mereka juga akan lebih bijak dalam memilih moda transportasi.”

Langkah preventif ini bukan sekadar urusan teknis antar-jemput, tetapi menjadi investasi sosial jangka panjang demi mewujudkan lingkungan kota yang tertib, aman, dan ramah anak.

Terkini