Konjen RI Tudiono Tingkatkan Diplomasi Ekonomi di Investment Summit Mangaung, Afsel: Promosikan Peluang Bisnis dan Investasi Indonesia
- Kamis, 20 Februari 2025

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat diplomasi ekonomi dan mempererat hubungan kerja sama internasional, Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Cape Town, Tudiono, turut berpartisipasi dalam Mangaung Metropolitan Investment Summit. Acara yang digelar di Bloemfontein, Provinsi Free State, Afrika Selatan, pada Rabu 19 Februari 2025, ini menjadi platform strategis bagi Indonesia untuk memaparkan potensi bisnis dan investasi yang dimilikinya di hadapan dunia internasional.
Kehadiran Konjen RI dalam acara ini dilaksanakan secara virtual, melanjutkan pertemuan sebelumnya dengan Walikota Eksekutif Mangaung Metropolitan Municipality, Hon. Gregory Nthatisi, yang berlangsung di KJRI Cape Town pada 6 Februari 2025. Pertemuan ini menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Afrika Selatan, khususnya dengan Mangaung yang membawahi Bloemfontein sebagai ibu kota yudikatif negara tersebut.
Investasi Potensial di Indonesia: Kesempatan Emas bagi Investor
Mangaung Metropolitan Investment Summit dibuka secara resmi oleh Walikota Eksekutif Mangaung, Hon. Gregory Nthatisi, dan mendapatkan dukungan penuh dari Premiere Free State, Me MacQueen Lesoha Mathae. Dalam kesempatan tersebut, Konjen RI, Tudiono, menyampaikan presentasi bertajuk "Doing Business in Indonesia," di mana ia memperkenalkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau dengan populasi sekitar 282 juta jiwa. Dengan keanekaragaman budaya, terdiri dari 1.340 kelompok etnik dan berbicara dalam 718 bahasa daerah, Indonesia menawarkan lanskap ekonomi dan sosial yang dinamis.
Mengacu pada data IMF tahun 2024, Indonesia menempati peringkat ke-8 dalam daftar GDP terbesar dunia, mengalahkan Prancis dan Inggris. Sejak 1 Juli 2023, Indonesia juga telah diakui sebagai negara berpenghasilan menengah atas oleh Bank Dunia. Tudiono menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan konsisten sekitar 5.1% pada 2023 dan 2024, didukung oleh sektor jasa dan manufaktur yang masing-masing menyumbang 2,9% dan 1,5% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. "Pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata dunia sebesar 2,6% dan di atas rata-rata pertumbuhan negara berpenghasilan menengah sebesar 4,5%," jelas Tudiono.
Peluang Investasi dalam Proyek Infrastruktur Nasional
Dalam presentasinya, Tudiono memaparkan berbagai peluang bisnis dan investasi di Indonesia. Salah satu proyek penting yang dibahas adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan perluasan pelabuhan Probolinggo, yang saat ini menjadi perhatian investor dari Afrika Selatan yang sedang dalam tahap feasibility study untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.
Di samping itu, Tudiono juga mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia seperti rempah-rempah, kopi, kelapa sawit, dan batik. "Batik Indonesia sangat digemari bahkan oleh mendiang Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, yang sering mengenakannya dalam berbagai acara, termasuk kenegaraan," ujarnya. Batik yang dikenal di Afrika Selatan sebagai "Madiba Shirts" tersebut menjadi simbol hubungan emosional dan historis antara kedua negara.
Kelapa Sawit: Solusi Kesehatan yang Efektif
Terkait dengan produk kelapa sawit, Tudiono menekankan keunggulan kelapa sawit yang kaya akan karotin dalam mengatasi kekurangan vitamin A. "Kelapa sawit memiliki kandungan karotin 300 kali lebih tinggi dibanding tomat, 15 kali dibanding wortel, 3750 kali dibanding jeruk, dan 1000 kali dibanding pisang," ungkapnya. Berdasarkan data Kementerian Pertanian Indonesia, pada tahun 2023 Afrika Selatan mengimpor minyak kelapa sawit Indonesia senilai USD 383 juta, angka yang diharapkan bisa ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
Kerja Sama dalam Sektor Pariwisata dan Teknologi Kesehatan
Selama sesi diskusi, Konjen RI turut membagikan wawasan mengenai pengembangan potensi pariwisata di Indonesia. Mangaung Metropolitan tertarik untuk mempelajari pengalaman Indonesia dalam memajukan sektor pariwisata yang kaya akan budaya dan keindahan alam. Indonesia, dengan promosi lima destinasi super prioritasnya, dianggap sebagai model ideal bagi Mangaung dalam menarik wisatawan internasional. Hal ini membuka peluang kerja sama lebih lanjut di sektor pariwisata, sekaligus mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Pada forum bisnis tersebut, juga dipaparkan informasi mengenai sejumlah BUMN terkemuka Indonesia seperti PT. Dirgantara Indonesia, PT. PAL Indonesia, dan BioFarma. Khususnya untuk BioFarma, BUMN ini telah bermitra dengan sektor kesehatan Afrika Selatan, Afrigen dan BioVac, untuk pengembangan teknologi produksi vaksin. "Kami berharap kerja sama ini dapat terus diperluas dan memberikan manfaat bagi kedua pihak," kata Tudiono menutup presentasinya.
Dengan partisipasi aktif dalam Mangaung Metropolitan Investment Summit, Konjen RI berhasil memanfaatkan momentum ini untuk mendongkrak profil Indonesia sebagai destinasi investasi yang menjanjikan, serta memperkokoh hubungan diplomatik dan kerja sama internasional dengan Afrika Selatan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.