Timnas Basket Indonesia Gagal Melaju ke FIBA Asia Cup 2025 Setelah Kekalahan Telak dari Australia

Timnas Basket Indonesia Gagal Melaju ke FIBA Asia Cup 2025 Setelah Kekalahan Telak dari Australia
Timnas Basket Indonesia Gagal Melaju ke FIBA Asia Cup 2025 Setelah Kekalahan Telak dari Australia

JAKARTA - Harapan Timnas Basket Putra Indonesia untuk melaju ke FIBA Asia Cup 2025 resmi kandas setelah menelan kekalahan telak dari Australia dalam laga kualifikasi Grup A. Skuad asuhan Johannis Winar harus mengakui keunggulan Australia yang tampil dominan dengan skor 109-58 di Gippsland Regional Indoor Sports Stadium, Traralgon.

Kekalahan Telak dari Australia, Indonesia Tak Berkutik

Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia mengalami kesulitan menghadapi agresivitas dan fisik permainan Australia yang lebih unggul. Coach Johannis Winar, atau yang akrab disapa Coach Ahang, mengungkapkan bahwa para pemainnya tidak mampu mengimbangi intensitas permainan lawan yang sangat agresif.

Baca Juga

Padel Jadi Olahraga Baru Favorit Masyarakat

"Kami tidak bisa handle physicalities dan agresivitas Australia dengan baik. Mereka memaksa kami bermain di luar irama permainan kami," jelas Coach Ahang usai pertandingan.

Australia menurunkan tim dengan mayoritas pemain muda, hanya mengandalkan dua veteran, yakni Mitchell McCarron dan Nick Kay. Bahkan, tiga pemain dalam skuad mereka berasal dari program Centre of Excellence dan lahir di tahun 2006, menandakan regenerasi yang berjalan dengan baik di tim Negeri Kanguru tersebut.

Performa Pemain: Lester Prosper Bersinar, Tapi Tak Cukup

Di kubu Indonesia, Lester Prosper menjadi pemain paling produktif dengan mencetak double-double 18 poin, 14 rebound, dan enam assist. Yudha Saputera juga menunjukkan kontribusi cukup baik dengan 12 poin selama 30 menit bermain. Namun, performa apik kedua pemain ini tidak cukup untuk menahan laju dominasi Australia.

Sementara itu, Australia menunjukkan permainan yang solid. Elijah Pepper menjadi top skor laga dengan mencetak 18 poin, lima rebound, dan empat assist. Disusul oleh Wena Okwera yang menorehkan 15 poin dan delapan rebound. Pemain muda seperti Benjamin Griscti dan Emmet Adair juga tampil impresif dengan masing-masing mencetak 10 dan 15 poin selama 13 menit bermain.

Salah satu faktor kunci keunggulan Australia adalah minimnya turnover yang mereka buat. Sepanjang pertandingan, tim asuhan Rob Beveridge hanya mencatatkan dua turnover, berbanding 17 yang dilakukan oleh Indonesia. Statistik ini semakin mempertegas perbedaan kualitas antara kedua tim di laga tersebut.

Jalannya Pertandingan: Start Buruk, Indonesia Kesulitan Bangkit

Indonesia sebenarnya sempat memberikan perlawanan di awal pertandingan. Muhamad Arighi membuka poin bagi Indonesia melalui tembakan tiga angka yang sempat memangkas ketertinggalan menjadi 3-4 di kuarter pertama, tepat ketika waktu tersisa 4 menit 54 detik. Namun setelah itu, Indonesia kesulitan mencetak poin, sementara Australia terus menambah angka dengan cepat.

Kuarter pertama ditutup dengan skor 22-4 untuk keunggulan Australia, yang semakin menunjukkan dominasinya di laga ini. Meski Indonesia mencoba bangkit di kuarter selanjutnya, perbedaan level permainan sudah terlalu jauh. Australia terus menekan hingga akhirnya menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan 109-58.

Harapan Indonesia Tertutup, Laga Pamungkas Kontra Korea

Dengan hasil ini, peluang Indonesia untuk melaju ke babak utama FIBA Asia Cup 2025 resmi tertutup. Timnas Indonesia kini berada di posisi keempat Grup A dan tidak memiliki peluang untuk lolos. Meski demikian, masih ada satu pertandingan tersisa yang akan digelar di Indonesia Arena pada 23 Februari 2025, di mana Indonesia akan menghadapi Korea Selatan.

Laga ini mungkin tidak lagi menentukan kelolosan Indonesia, namun tetap menjadi kesempatan bagi skuad Garuda untuk memperbaiki performa dan menutup kampanye kualifikasi dengan hasil yang lebih baik. Coach Ahang menegaskan bahwa timnya akan tetap memberikan yang terbaik dalam pertandingan tersebut.

"Kami harus terus belajar dan berkembang. Melawan Korea akan menjadi kesempatan bagi kami untuk menunjukkan kebangkitan dan memberikan yang terbaik bagi para pendukung kami di kandang," ujar Coach Ahang.

Kekalahan telak dari Australia menjadi pukulan telak bagi Timnas Basket Indonesia yang harus mengakhiri impian mereka untuk berlaga di FIBA Asia Cup 2025. Perbedaan kualitas permainan dan agresivitas lawan menjadi faktor utama kekalahan ini. Meski demikian, pengalaman berharga dari turnamen ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perkembangan basket Indonesia di masa depan.

Kini, Indonesia tinggal memiliki satu laga tersisa melawan Korea Selatan. Meski sudah tidak menentukan, laga ini tetap penting bagi skuad Merah Putih untuk menunjukkan semangat juang dan membangun momentum bagi masa depan basket nasional

Zahra

Zahra

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kuliner Blok M Makin Viral dan Digemari

Kuliner Blok M Makin Viral dan Digemari

Barenbliss Rilis Produk Kecantikan dan Gaet H2R

Barenbliss Rilis Produk Kecantikan dan Gaet H2R

Hotpot, Kuliner Hangat yang Digemari di Malang

Hotpot, Kuliner Hangat yang Digemari di Malang

Tren Olahraga Favorit Indonesia 2025

Tren Olahraga Favorit Indonesia 2025

GIIAS 2025: Harapan Baru bagi Industri Otomotif Nasional

GIIAS 2025: Harapan Baru bagi Industri Otomotif Nasional