
JAKARTA - Menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengadakan rapat koordinasi untuk memastikan ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi ukuran 3 kilogram (K hari Jumat g) tetap terjaga. Rapat ini diadakan di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, yang terletak di Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada21 Februari 2025.
Dipimpin langsung oleh Staf Ahli Bupati Garut bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum, yang juga merangkap sebagai Plt Asisten Daerah (Asda) bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dedy Mulyadi, rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting di tingkat Kabupaten. Salah satu yang hadir adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Prioritaskan Ketersediaan untuk Masyarakat Kecil
Dedy Mulyadi menekankan pentingnya menjaga pasokan LPG 3 Kg terutama mengingat betapa kritisnya gas bersubsidi ini bagi rumah tangga berpenghasilan rendah. "Ketersediaan LPG 3 Kg menjadi prioritas utama kita karena ini menyangkut kebutuhan pokok rumah tangga kecil. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada kekurangan yang terjadi, terutama saat bulan Ramadhan," ujarnya.
Langkah antisipatif ini dianggap penting, terutama karena permintaan akan bahan bakar rumah tangga cenderung meningkat selama bulan suci Ramadhan. Dalam konteks sosial dan ekonomi, gas LPG 3 Kg yang bersubsidi tersebut memang menjadi tumpuan bagi banyak warga, khususnya mereka yang tergolong dalam kategori ekonomi menengah ke bawah.
**Upaya Koordinasi Lintas Sektor**
Ridwan Effendi, selaku Kepala Disperindag ESDM Kabupaten Garut, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan distributor dan agen LPG di wilayah Garut. "Kami sudah melakukan perhitungan kebutuhan, dan dari hasil analisis sementara ini, pasokan dipastikan aman. Namun, kami akan tetap terus melakukan monitoring," papar Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan menyatakan bahwa berbagai pihak, termasuk aparat keamanan dan organisasi masyarakat, akan terlibat aktif dalam memantau distribusi agar tetap sesuai dengan ketentuan dan tidak ada penyimpangan atau penimbunan yang dapat merugikan masyarakat.
**Mengantisipasi Peningkatan Permintaan**
Mengantisipasi peningkatan permintaan yang signifikan, Pemkab Garut akan menambah alokasi pasokan LPG 3 Kg selama Ramadhan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan yang seringkali menjadi masalah tahunan. Dedy Mulyadi menyatakan, "Kami ingin menyuguhkan ketenangan dan kenyamanan bagi warga Garut, sehingga mereka bisa menjalani ibadah puasa tanpa gangguan."
Kegiatan ini sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat untuk memastikan pasokan kebutuhan pokok dan energi selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. Pemantauan ini diharapkan akan memberi efek positif, tidak hanya bagi konsumen tetapi juga bagi penjual yang diharapkan bisa menjaga harga tetap stabil.
**Langkah Monitoring Secara Rutin**
Selain menambah alokasi pasokan, langkah monitoring rutin juga akan digalakkan dengan pengawasan ketat. Aparat akan ditempatkan di titik-titik distribusi yang dinilai strategis untuk memastikan kelancaran distribusi. Selain itu, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam memberikan edukasi kepada publik tentang penggunaan LPG yang aman dan efisien.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh pemerintah daerah dalam mempertegas komitmen akan pelayanan publik yang maksimal. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan dinilai akan sangat membantu terciptanya lingkungan distribusi yang adil dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat.
**Mengelola Tantangan Distribusi di Wilayah Terpencil**
Menyadari bahwa Kabupaten Garut memiliki wilayah yang cukup luas dan aksesibilitas yang variatif, Pemkab juga memiliki rencana khusus untuk distribusi di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Kehadiran tim logistik dari pemerintah kabupaten diharapkan mampu menembus wilayah terpencil agar tidak terjadi ketimpangan pasokan.
Pejabat terkait akan terus memantau perkembangan situasi dan menyesuaikan strategi secara fleksibel untuk memastikan bahwa seluruh warga Garut, tanpa terkecuali, dapat menikmati akses gas LPG 3 Kg selama Ramadhan ini. Dengan ini, Dedy Mulyadi optimis bahwa "Kolaborasi ini dapat meminimalisir berbagai kendala logistik yang mungkin muncul."
**Dukungan Masyarakat dalam Program Pemerintah**
Kerja sama dan dukungan dari masyarakat juga sangat diharapkan dalam proses distribusi yang lancar. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan yang dapat mempengaruhi distribusi dan menyebabkan kelangkaan. Setiap pelanggaran yang terjadi akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Dengan jaminan ketersediaan dan distribusi yang lebih baik, Pemkab Garut berharap dapat memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi masyarakat dalam menjalani bulan suci Ramadhan tanpa hambatan logistik yang berarti. Rapat koordinasi ini merupakan langkah awal dari berbagai upaya berkelanjutan dalam rangka mendukung kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat Kabupaten Garut.
Sebagai penutup, Ridwan Effendi menyatakan, "Kami berkomitmen penuh untuk memastikan ketersediaan LPG yang aman dan memadai bagi seluruh warga Garut. Kerja sama lintas sektor ini diharapkan menjadi langkah maju dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah."
Baca JugaHarga BBM di Apau Kayan Tembus Rp 60 Ribu per Liter, Pertamina: Itu Ulah Pengecer

Aldi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.