Panduan Darurat Hadapi Mobil Listrik Mogok di Jalan: Kiat dan Saran Ahli

Panduan Darurat Hadapi Mobil Listrik Mogok di Jalan: Kiat dan Saran Ahli
Panduan Darurat Hadapi Mobil Listrik Mogok di Jalan: Kiat dan Saran Ahli

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia semakin meningkat. Mobil listrik menawarkan solusi ramah lingkungan yang mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan emisi gas rumah kaca. Namun, dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik di jalan, pemilik mobil juga perlu menyadari cara mengatasi situasi darurat ketika mobil listrik mogok di jalan. Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar konvensional, mobil listrik memiliki serangkaian tantangan unik, terutama terkait baterai dan sistem manajemen daya.

Ketika sebuah mobil konvensional mogok, pemilik bisa memeriksa gangguan sistem seperti busi, aki, atau pompa bahan bakar yang mungkin rusak. Namun, untuk mobil listrik, isu utama sering kali berkaitan dengan baterai, sistem pendinginan, atau perangkat lunak yang mengatur distribusi daya. Hal ini menuntut penanganan yang lebih cermat dan spesifik.

Mahaendra Gofar, seorang ahli mobilitas berkelanjutan, menjelaskan dalam sebuah kesempatan di JIEXPO Kemayoran, "Kalau mobil konvensional mogok, kita bisa cek komponen seperti busi, aki, atau pompa bahan bakar. Tapi kalau mobil listrik, masalah utama biasanya ada di baterai, sistem pendinginan, atau perangkat lunak yang mengatur distribusi daya."

Bahaya Penanganan Sembarangan pada Mobil Listrik

Salah satu risiko terbesar dalam penanganan masalah pada mobil listrik adalah sistem tegangan tinggi yang ada dalam kendaraan tersebut. Sistem ini berpotensi membahayakan bagi orang awam yang tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus tentang kendaraan listrik. Oleh karena itu, saat mobil listrik mengalami mogok di jalan, penting untuk segera menghubungi layanan darurat atau bengkel resmi yang dilengkapi dengan peralatan dan teknisi berpengalaman untuk menangani kendaraan listrik.

Seiring dengan itu, berbeda dari mobil berbahan bakar yang dapat didorong hingga ke tempat aman atau bengkel terdekat, mobil listrik memiliki keterbatasan dalam hal ini. Mobil listrik yang mogok tidak bisa sembarangan didorong karena sistem regenerative braking bisa terkena dampak negatif, seperti dijelaskan oleh Mahaendra. "Mobil listrik yang mogok sebaiknya tidak didorong sembarangan, karena sistem regenerative braking bisa terkena dampaknya. Solusinya lebih aman menggunakan towing dengan metode roda diangkat sepenuhnya," ujarnya.

Perhatian Khusus terhadap Indikator Daya Baterai

Mahaendra juga memberikan saran penting kepada pemilik kendaraan listrik untuk senantiasa memonitor indikator daya baterai dan tidak menunggu hingga daya benar-benar habis sebelum mengisi ulang. Kegagalan memperhatikan indikator ini dapat menyebabkan stranded battery - situasi di mana baterai benar-benar kehabisan daya dan membuat kendaraan tidak bisa berjalan sama sekali.

Pemeliharaan yang tepat, termasuk memastikan daya baterai terisi sebelum mencapai titik kritis, bisa mencegah banyak masalah yang mungkin terjadi di jalan. Pemilik mobil listrik harus terbiasa merencanakan perjalanan mereka dengan mempertimbangkan lokasi stasiun pengisian daya dan memastikan bahwa mereka tidak berkendara terlalu jauh tanpa memastikan daya yang cukup.

Pentingnya Edukasi dan Persiapan

Menghadapi potensi masalah terkait kendaraan listrik memerlukan edukasi dan kesiapan dari para pemilik kendaraan. Pengetahuan mengenai cara penanganan mogok pada mobil listrik bisa sangat membantu dalam situasi darurat, membuat situasi lebih mudah dikelola, dan mengurangi stres yang mungkin timbul. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu mempermudah proses transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Edukasi yang lebih luas mengenai kendaraan listrik dan teknologinya juga dapat menjawab banyak pertanyaan dan kekhawatiran yang mungkin masih dimiliki oleh calon pengguna. Hal ini sangat diperlukan agar penerapan kendaraan listrik dapat berjalan lancar dan menjadi solusi jangka panjang bagi masalah lingkungan.

Komitmen Industri dan Pemerintah dalam Mendukung EV

Industri otomotif bersama pemerintah juga diharapkan terus membangun infrastruktur yang mendukung, seperti penambahan stasiun pengisian daya yang tersebar luas, serta meningkatkan ketersediaan layanan purna jual yang memadai untuk kendaraan listrik. Dukungan ini tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan pengguna tetapi juga mempercepat adopsi kendaraan listrik di masyarakat.

Dengan mengetahui dan memahami langkah-langkah tepat dalam menghadapi mobil listrik yang mogok, pemilik kendaraan dapat mengatasi situasi dengan lebih tenang dan efisien. Dengan persiapan dan edukasi yang tepat, peralihan ke kendaraan listrik tidak hanya menjanjikan manfaat lingkungan tetapi juga memberikan kenyamanan dan keandalan bagi para penggunanya.

Zahra

Zahra

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Reaktivasi Jalur Kereta Banjar–Pangandaran Dinilai Paling Siap, Pemprov Jabar Siapkan Skema Anggaran Bertahap

Reaktivasi Jalur Kereta Banjar–Pangandaran Dinilai Paling Siap, Pemprov Jabar Siapkan Skema Anggaran Bertahap

Rusia Rencanakan Penerbangan Langsung ke Indonesia, Pemerintah Indonesia Respons Positif

Rusia Rencanakan Penerbangan Langsung ke Indonesia, Pemerintah Indonesia Respons Positif

Mazda Siapkan Peluncuran Mobil Listrik EZ-60, Crossover Listrik Pertama dengan Platform Modular EPA1

Mazda Siapkan Peluncuran Mobil Listrik EZ-60, Crossover Listrik Pertama dengan Platform Modular EPA1

BMKG Mengeluarkan Peringatan Waspada Hujan dan Gelombang Laut di Maluku Utara

BMKG Mengeluarkan Peringatan Waspada Hujan dan Gelombang Laut di Maluku Utara

Harga Komoditas Sembako Cenderung Stabil dan Beberapa Mengalami Penurunan Pasca Lebaran di Kabupaten Temanggung

Harga Komoditas Sembako Cenderung Stabil dan Beberapa Mengalami Penurunan Pasca Lebaran di Kabupaten Temanggung