Harga Komoditas Sembako Cenderung Stabil dan Beberapa Mengalami Penurunan Pasca Lebaran di Kabupaten Temanggung

Harga Komoditas Sembako Cenderung Stabil dan Beberapa Mengalami Penurunan Pasca Lebaran di Kabupaten Temanggung
Harga Komoditas Sembako Cenderung Stabil dan Beberapa Mengalami Penurunan Pasca Lebaran di Kabupaten Temanggung

JAKARTA - Setelah melimpahnya pembelian saat perayaan Lebaran 2025, harga sejumlah komoditas sembako di Kabupaten Temanggung menunjukkan kecenderungan stabil, bahkan beberapa di antaranya mengalami penurunan harga. Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat yang telah mengantisipasi lonjakan harga setelah masa liburan panjang.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung, Pontjo Marbagyo, mengungkapkan bahwa harga sembako di pasar tradisional cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, sejumlah komoditas mengalami penurunan harga setelah Lebaran.

Penurunan Harga Komoditas Pascalebaran

Baca Juga

Proyek Kapal Cepat Jembrana-Banyuwangi Digagas, Gubernur Bali Wayan Koster Ingatkan Potensi Ancaman Pendatang Ilegal

Pontjo Marbagyo menegaskan bahwa harga beberapa komoditas mengalami penurunan, yang menjadi indikasi bahwa pasokan sembako di pasar sangat terkendali. "Justru ada penurunan harga untuk sejumlah komoditas, sedang komoditas lain cenderung stabil," kata Pontjo dalam keterangan resminya pada Senin (14/4/2025).

Pantauan harga yang dilakukan oleh Dinkopdag Temanggung menunjukkan bahwa harga beras kualitas medium jenis IR 64 berada pada harga Rp12.750 per kilogram. Sementara itu, beras kualitas premium tercatat Rp14.000 per kilogram. Penurunan harga ini memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan beras sebagai bahan pokok utama dalam kehidupan sehari-hari.

Cabai dan Bahan Pokok Lainnya

Selain beras, harga cabai yang sebelumnya melambung tinggi saat menjelang Lebaran kini menunjukkan penurunan. Cabai keriting, yang beberapa waktu lalu dijual lebih dari Rp50.000 per kilogram, kini telah stabil pada harga Rp40.000 per kilogram. Hal yang sama juga berlaku untuk harga cabai rawit merah yang tetap bertahan pada angka Rp62.500 per kilogram, sementara cabai rawit hijau dijual dengan harga Rp52.500 per kilogram.

"Cabai merah besar turun dari Rp50.000 per kilogram menjadi Rp47.500 per kilogram," lanjut Pontjo. Penurunan harga cabai ini tentu sangat dirasakan oleh masyarakat, mengingat cabai merupakan bahan penting dalam penyajian masakan sehari-hari.

Selain itu, harga bawang merah juga menunjukkan kestabilan, dengan harga yang bertahan pada angka Rp45.000 per kilogram. Gula pasir, yang biasanya menjadi sorotan saat musim liburan, juga cenderung stabil dengan harga Rp17.500 per kilogram.

Telur dan Daging Tetap Terjangkau

Harga telur ras yang sempat melambung tinggi hampir menyentuh Rp30.000 per kilogram beberapa waktu lalu, kini telah mengalami penurunan yang signifikan. Saat ini, harga telur ras berada pada angka Rp25.333 per kilogram, yang menunjukkan penurunan yang cukup berarti dibandingkan dengan harga sebelumnya, yakni Rp26.333 per kilogram.

Sementara itu, harga daging sapi juga tetap stabil, dengan harga daging sapi paha depan tercatat Rp130.000 per kilogram, dan daging sapi paha belakang dipatok seharga Rp135.000 per kilogram. Menurut Pontjo, harga daging sapi ini relatif stabil dalam beberapa hari terakhir, yang menunjukkan bahwa pasokan daging sapi di pasar masih mencukupi permintaan.

"Selain itu, harga bawang putih honan juga mengalami penurunan sebesar Rp1.000 per kilogram, dari Rp37.000 menjadi Rp36.000 per kilogram," jelas Pontjo. Bawang putih kating sendiri tetap bertahan pada harga Rp41.667 per kilogram, sementara harga bawang bombay juga tidak mengalami perubahan, yaitu tetap berada pada harga Rp30.000 per kilogram.

Stabilisasi Pasokan Menjadi Faktor Kunci

Menurut Pontjo, stabilitas harga sembako ini dapat terjadi berkat kelancaran pasokan dan stok yang tersedia di petani, sehingga pasokan sembako di pasar dapat terpenuhi dengan baik. "Stabilnya harga ini dimungkinkan karena pasokan yang stabil dan stok tersedia di petani, sementara permintaan dari pasar cenderung stabil," ungkapnya.

Pemerintah daerah melalui Dinkopdag Temanggung terus memantau pergerakan harga komoditas sembako di pasar tradisional untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. "Kami terus memantau pergerakan harga komoditas sembako. Jika ada kenaikan harga yang berpotensi menimbulkan keresahan, kami akan segera melakukan langkah-langkah stabilisasi harga," tegas Pontjo.

Tindakan Stabilitas Harga oleh Dinkopdag

Sebagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan harga yang tidak terkendali, pihak Dinkopdag Temanggung memiliki langkah-langkah preventif dalam menjaga kestabilan harga di pasar. Jika harga sembako mulai mengalami lonjakan yang signifikan, Dinkopdag siap untuk melakukan stabilisasi harga, salah satunya dengan menggelar operasi pasar atau mengoptimalkan distribusi komoditas sembako ke pasar-pasar tradisional.

Pontjo menambahkan bahwa kebijakan stabilisasi harga ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya di kalangan kelompok menengah ke bawah yang sangat bergantung pada harga sembako yang terjangkau.

"Stabilisasi harga sembako merupakan prioritas kami untuk mencegah terjadinya inflasi yang dapat membebani masyarakat. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk distributor dan pedagang, untuk menjaga kestabilan harga di pasar," kata Pontjo.

Masyarakat Dapat Merasakan Manfaatnya

Bagi masyarakat Kabupaten Temanggung, stabilitas harga sembako pasca Lebaran ini tentu menjadi kabar baik. Dengan harga yang relatif terjangkau, mereka bisa lebih mudah memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari tanpa perlu khawatir terjadinya lonjakan harga yang tidak terkendali.

Sebagai langkah lebih lanjut, pemerintah daerah akan terus mengawasi dan memastikan distribusi sembako tetap lancar agar kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi tanpa ada kekurangan pasokan. "Kami akan terus bekerja sama dengan petani, distributor, dan pedagang untuk menjaga kelancaran pasokan dan memastikan harga sembako tetap stabil," tutup Pontjo.

Keseimbangan Antara Pasokan dan Permintaan

Dengan pasokan yang terjaga dan permintaan yang stabil, harga komoditas sembako di Kabupaten Temanggung tetap berada dalam kisaran yang wajar pasca Lebaran. Penurunan harga pada beberapa komoditas dan kestabilan harga di sektor lainnya menjadi indikasi positif bahwa sistem perdagangan dan distribusi sembako di daerah tersebut berjalan dengan baik. Pemerintah daerah melalui Dinkopdag akan terus memantau dan menjaga agar harga sembako tetap stabil untuk kesejahteraan masyarakat.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Reaktivasi Jalur Kereta Banjar–Pangandaran Dinilai Paling Siap, Pemprov Jabar Siapkan Skema Anggaran Bertahap

Reaktivasi Jalur Kereta Banjar–Pangandaran Dinilai Paling Siap, Pemprov Jabar Siapkan Skema Anggaran Bertahap

Rusia Rencanakan Penerbangan Langsung ke Indonesia, Pemerintah Indonesia Respons Positif

Rusia Rencanakan Penerbangan Langsung ke Indonesia, Pemerintah Indonesia Respons Positif

Mazda Siapkan Peluncuran Mobil Listrik EZ-60, Crossover Listrik Pertama dengan Platform Modular EPA1

Mazda Siapkan Peluncuran Mobil Listrik EZ-60, Crossover Listrik Pertama dengan Platform Modular EPA1

BMKG Mengeluarkan Peringatan Waspada Hujan dan Gelombang Laut di Maluku Utara

BMKG Mengeluarkan Peringatan Waspada Hujan dan Gelombang Laut di Maluku Utara

Pemerintah Siapkan Revisi UU UMKM, Pengemudi Ojek Online Akan Diakui Sebagai Pelaku Usaha Mikro

Pemerintah Siapkan Revisi UU UMKM, Pengemudi Ojek Online Akan Diakui Sebagai Pelaku Usaha Mikro