Listrik di Pulau Giliraja Kini Menyala 12 Jam, Warga Rasakan Manfaat Penerangan Lebih Lama

Listrik di Pulau Giliraja Kini Menyala 12 Jam, Warga Rasakan Manfaat Penerangan Lebih Lama
Listrik di Pulau Giliraja Kini Menyala 12 Jam, Warga Rasakan Manfaat Penerangan Lebih Lama

JAKARTA - Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah kepulauan. Salah satu bukti nyata terlihat di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Setelah bertahun-tahun hanya menikmati listrik selama enam jam sehari, kini masyarakat setempat dapat merasakan penerangan hingga dua kali lebih lama.

Mulai Mei 2025, aliran listrik di seluruh desa di Pulau Giliraja telah menyala selama 12 jam penuh setiap harinya. Penambahan jam operasional listrik ini menjadi angin segar bagi sekitar 2.400 pelanggan di pulau tersebut, yang selama ini mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka.

“Alhamdulillah, masyarakat Gili Raja kini bisa merasakan penerangan dua kali lebih lama,” ujar Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim. Ia menegaskan bahwa peningkatan layanan kelistrikan tersebut merupakan bagian dari perhatian serius pemerintah terhadap masyarakat kepulauan yang kerap tertinggal dari sisi infrastruktur dasar.

Baca Juga

Mulai Rp150 Jutaan, 5 Rekomendasi Rumah Murah Subsidi di Kajen, Kabupaten Pekalongan

Jam Operasional Bertambah, Dampak Positif Langsung Dirasakan

Sebelumnya, listrik hanya menyala mulai pukul 17.00 WIB hingga tengah malam. Namun kini, aliran listrik tersedia sejak pukul 17.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB keesokan harinya, memberi warga waktu yang lebih luas untuk beraktivitas pada malam hari.

Peningkatan durasi ini tentu disambut antusias oleh masyarakat yang selama ini harus beradaptasi dengan keterbatasan penerangan. Usaha kecil, aktivitas belajar anak-anak, hingga kegiatan sosial malam hari menjadi lebih leluasa dilakukan.

Imam Hasyim menyebut langkah ini sebagai titik awal dari pengembangan infrastruktur yang lebih menyeluruh di Pulau Giliraja. “Ini merupakan langkah awal menuju pengembangan infrastruktur yang menyeluruh di Giliraja,” tegasnya.

Tak lupa, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak hanya menikmati manfaat listrik, tetapi juga ikut menjaga dan mendukung operasional pembangkit. "Aritnya tidak sekadar menikmati manfaatnya," ujarnya, menekankan pentingnya partisipasi warga dalam menjaga keberlangsungan layanan listrik di wilayahnya.

PLN Siapkan Tahapan Listrik 24 Jam

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Madura, Fahmi Fahresi, mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kelistrikan, termasuk membuka peluang agar listrik di Pulau Giliraja bisa menyala penuh 24 jam ke depan.

“Total pelanggan di Gili Raja sekitar 2.400 orang dengan beban puncak mencapai 700 kW dari kapasitas pembangkit 1.100 kW,” paparnya. Saat ini, kapasitas daya masih cukup memadai untuk menjangkau peningkatan jam operasional.

Namun, Fahmi mengakui bahwa masih terdapat sejumlah kendala teknis yang harus diatasi sebelum menerapkan layanan listrik 24 jam. “Masih ada kendala seperti keterbatasan kapasitas genset dan pasokan solar. Tapi kami terus berkoordinasi dengan PLN Pusat dan Pemkab Sumenep,” katanya.

Tantangan dan Peluang Listrik Berbasis Energi Terbarukan

Selain soal kapasitas dan logistik solar, PLN juga mulai mempertimbangkan alternatif energi terbarukan untuk wilayah kepulauan seperti Giliraja. Dengan pasokan solar yang tidak selalu stabil dan biaya operasional PLTD yang tinggi, pengembangan sumber energi seperti tenaga surya menjadi solusi jangka panjang yang potensial.

Meskipun belum dijelaskan secara detail dalam pengembangan terkini, sinyal untuk beralih menuju energi yang lebih ramah lingkungan telah menjadi bagian dari agenda nasional dan rencana kerja PLN dalam mendorong transisi energi.

Ke depan, peningkatan layanan listrik di wilayah kepulauan bukan hanya tentang menambah jam operasional, tetapi juga menghadirkan listrik yang andal, efisien, dan berkelanjutan.

Pemerintah Daerah Dorong Percepatan

Pemerintah Kabupaten Sumenep turut ambil bagian dalam upaya percepatan pembangunan kelistrikan ini. Dengan pendekatan kolaboratif antara Pemkab, PLN, dan komunitas masyarakat setempat, diharapkan berbagai kendala dapat diatasi lebih cepat.

Menurut Imam Hasyim, percepatan penyediaan listrik di wilayah kepulauan adalah bagian penting dari pemerataan pembangunan. “Kami ingin masyarakat di wilayah terpencil juga merasakan kemajuan seperti di daratan utama,” ujarnya.

Peningkatan jam layanan listrik di Giliraja diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal, peningkatan kualitas pendidikan, serta memperkuat sektor kesehatan yang sangat bergantung pada pasokan energi listrik.

Harapan Masyarakat: Dari 12 Jam Menuju 24 Jam

Warga Giliraja menyambut positif perubahan ini. Dengan bertambahnya jam operasional listrik, berbagai aktivitas ekonomi dan sosial di malam hari menjadi lebih produktif. Para pedagang kecil dan pelaku UMKM diharapkan dapat memperpanjang jam operasional mereka, sementara anak-anak memiliki waktu belajar yang lebih nyaman dan aman.

Namun, masyarakat juga berharap program peningkatan listrik tidak berhenti pada 12 jam saja. Mereka menanti realisasi listrik menyala penuh 24 jam, seperti yang telah dinikmati oleh wilayah daratan.

“Semoga ke depan kami juga bisa seperti daerah lain, listriknya tidak mati lagi. Ini sangat membantu kehidupan kami,” kata seorang warga setempat.

Komitmen Lanjutan untuk Wilayah Kepulauan

Peningkatan jam operasional listrik di Pulau Giliraja merupakan salah satu dari banyak langkah kecil namun penting dalam menjawab tantangan pemerataan infrastruktur nasional. Pemerintah dan PLN tampaknya tidak tinggal diam terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah terpencil, termasuk kepulauan.

Jika tantangan teknis dan logistik dapat diatasi, bukan tidak mungkin Pulau Giliraja akan menjadi contoh sukses pembangunan kelistrikan di wilayah kepulauan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN, masa depan energi yang inklusif dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat Indonesia kian nyata.

Langkah ini juga sejalan dengan agenda nasional dalam memperluas akses listrik ke seluruh pelosok negeri, sebagai bagian dari visi besar Indonesia dalam mencapai keadilan sosial dan pembangunan yang merata.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Resmi Turunkan Harga BBM Non Subsidi Awal Juni 2025, Ini Rincian Harga Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex

Pertamina Resmi Turunkan Harga BBM Non Subsidi Awal Juni 2025, Ini Rincian Harga Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex

Jelang Iduladha 2025, Pemkab Jepara Siapkan 114.000 Tabung Gas Elpiji untuk Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi

Jelang Iduladha 2025, Pemkab Jepara Siapkan 114.000 Tabung Gas Elpiji untuk Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi

Warga Kampung Menra di Sinjai Akhirnya Nikmati Listrik Setelah Puluhan Tahun Gelap Gulita

Warga Kampung Menra di Sinjai Akhirnya Nikmati Listrik Setelah Puluhan Tahun Gelap Gulita

Produk Lokal NTT Kini Lebih Mudah Tembus Pasar Nasional Berkat Akses Logistik yang Kian Membaik

Produk Lokal NTT Kini Lebih Mudah Tembus Pasar Nasional Berkat Akses Logistik yang Kian Membaik

Pengembang Perumahan di Banjarmasin Sambut Positif Kebijakan Pengurangan Luas Rumah Subsidi

Pengembang Perumahan di Banjarmasin Sambut Positif Kebijakan Pengurangan Luas Rumah Subsidi