Kemenkes Pastikan Anak Laki laki di Bawah 15 Tahun Akan Diimunisasi HPV, Ini Alasannya
- Minggu, 15 Juni 2025

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) memastikan bahwa program imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) akan diperluas untuk mencakup anak laki-laki berusia di bawah 15 tahun. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia yang masih menjadi salah satu penyebab kematian utama perempuan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, yang menegaskan pentingnya langkah ini guna menekan angka penyebaran infeksi HPV yang bisa menyebar melalui hubungan seksual.
"Kami memastikan imunisasi HPV akan diberikan kepada anak laki-laki di bawah usia 15 tahun. Ini merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran infeksi virus HPV, yang bisa terjadi baik pada perempuan maupun laki-laki," kata Nadia.
Baca Juga
Dua Fase Imunisasi HPV
Program vaksinasi HPV untuk anak laki-laki akan dilakukan dalam dua fase, yakni fase pertama pada 2023 hingga 2027 dan fase kedua pada 2028 hingga 2030. Imunisasi ini juga dilakukan bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), sehingga dapat menjangkau lebih banyak anak usia sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Kemenkes menilai perluasan program imunisasi HPV kepada anak laki-laki adalah langkah krusial mengingat potensi infeksi yang dapat terjadi tanpa gejala. HPV sendiri umumnya ditandai dengan munculnya kutil kelamin, tetapi sebagian besar infeksi tidak terdeteksi secara kasatmata.
"Kita tidak pernah tahu kapan infeksi virus itu terjadi, dan infeksi HPV itu biasanya berupa kutil-kutil saja yang kadang-kadang tidak kita sadari, bisa muncul di kulit atau organ kemaluan, baik pada perempuan maupun laki-laki," jelas Nadia.
Ancaman Serius Kanker Serviks
Indonesia masih menghadapi ancaman serius dari penyakit kanker serviks, yang menjadi penyebab kematian signifikan bagi perempuan. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2022, Indonesia mencatatkan sekitar 408 ribu kasus kanker dengan total kematian mencapai 242 ribu jiwa.
Dari jumlah tersebut, kanker serviks menyumbang kematian sekitar 56 jiwa per hari. Bahkan, jika dihitung secara proporsional, angka kejadian kanker di Indonesia mencapai 136,9 kasus per 100 ribu penduduk.
Namun, Nadia menegaskan bahwa kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang bisa dieliminasi secara global melalui program imunisasi dan deteksi dini. Oleh karena itu, Indonesia menargetkan peningkatan cakupan imunisasi HPV, termasuk kepada anak laki-laki.
"Kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang bisa kita eliminasi melalui imunisasi. Maka, imunisasi juga perlu diberikan kepada laki-laki, karena risiko penularan HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual," ujarnya.
HPV Tak Hanya Serang Perempuan, Tapi Juga Laki-laki
Banyak masyarakat beranggapan bahwa HPV hanya berisiko bagi perempuan. Padahal, menurut dr Nadia, HPV pada laki-laki juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari kutil kelamin hingga memicu sejumlah jenis kanker lain.
Beberapa kanker yang dapat disebabkan oleh infeksi HPV pada laki-laki di antaranya adalah kanker anus, kanker penis, dan kanker orofaring (kanker tenggorokan bagian tengah). Dengan kata lain, imunisasi HPV juga merupakan bentuk perlindungan diri bagi laki-laki dari risiko kanker tersebut.
Selain pemberian imunisasi rutin, Kemenkes juga akan melakukan imunisasi kejar untuk anak-anak yang sebelumnya belum mendapatkan vaksinasi tersebut. Program imunisasi kejar akan ditargetkan kepada anak usia maksimal 15 tahun yang belum sempat mendapatkan vaksin HPV ketika berada di usia sekolah dasar.
"Kami mengingatkan sekali lagi bahwa vaksinasi atau imunisasi HPV akan diberikan kepada perempuan dan laki-laki, serta akan ada program imunisasi kejar bagi yang mungkin terlewatkan," jelas Nadia.
Target Eliminasi Kanker Serviks Nasional
Dalam upaya eliminasi kanker serviks secara nasional, Kemenkes menetapkan tiga target utama yang harus dicapai:
90 persen anak perempuan dan laki-laki diimunisasi HPV sebelum usia 15 tahun.
75 persen perempuan usia 30-69 tahun melakukan skrining DNA HPV.
90 persen perempuan dengan lesi pra-kanker atau kanker serviks invasif mendapatkan pengobatan yang tepat.
Langkah ini sejalan dengan program global yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam upaya mengeliminasi kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat.
Selain imunisasi, Kemenkes juga mengajak masyarakat, terutama perempuan usia produktif, untuk melakukan skrining DNA HPV secara rutin. Tes ini dinilai jauh lebih efektif dibandingkan metode pap smear untuk mendeteksi risiko kanker serviks secara dini.
"Melalui skrining DNA HPV, kita dapat mengetahui apakah seseorang berisiko terkena kanker serviks. Dengan demikian, deteksi dini bisa dilakukan sebelum penyakit berkembang menjadi kanker," tambahnya.
Perlu Dukungan Semua Pihak
Upaya eliminasi kanker serviks tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan dukungan seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, fasilitas kesehatan, hingga komunitas lokal.
Dengan memberikan edukasi sejak dini tentang pentingnya imunisasi HPV bagi anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki, diharapkan dapat memutus rantai penularan infeksi HPV di masa mendatang.
"Kami berharap masyarakat mendukung program ini. Kita harus mulai menyadari bahwa HPV tidak hanya mengancam perempuan, tetapi juga laki-laki. Bersama, kita bisa wujudkan generasi Indonesia bebas kanker serviks," pungkas dr Siti Nadia Tarmizi.
Program imunisasi HPV kepada anak laki-laki ini akan mulai secara masif diterapkan bersamaan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) secara nasional.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Mobil Listrik Kian Diminati, BYD dan Wuling Masuk Daftar 10 Teratas Dunia
- Minggu, 15 Juni 2025
OPPO A5 Pro Masih Jadi Pilihan Favorit di 2025, Ini Spesifikasi Lengkapnya
- Minggu, 15 Juni 2025