Polres Madiun Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bhabinkamtibmas Sobrah Aktif Dampingi Petani Kacang
- Minggu, 15 Juni 2025

JAKARTA - Upaya mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Polres Madiun menunjukkan komitmennya dalam memperkuat program swasembada pangan melalui peran aktif anggota Bhabinkamtibmas di tingkat desa.
Salah satu langkah konkret dilakukan oleh Aipda Eko Prasetyo Utomo, Bhabinkamtibmas Desa Sobrah, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Ia secara aktif turun langsung ke lapangan untuk mendampingi petani dalam kegiatan budidaya pertanian, khususnya tanaman kacang. Pendampingan tersebut dilakukan di lahan milik Bapak Budi, salah seorang warga Desa Sobrah.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung kemandirian pangan masyarakat, dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam. Dengan semangat gotong royong dan pendekatan humanis, Bhabinkamtibmas hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga mendukung ketahanan pangan secara langsung.
Baca Juga
"Pendampingan ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mendukung ketahanan pangan nasional, dimulai dari tingkat paling bawah yaitu keluarga dan desa," tegas Aipda Eko Prasetyo Utomo saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, dengan memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal, masyarakat desa diharapkan dapat memenuhi sebagian kebutuhan pangannya secara mandiri. Selain menekan ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, inisiatif seperti ini juga menjadi salah satu solusi menghadapi potensi krisis pangan global yang tengah menjadi perhatian dunia.
Sinergi Polisi dan Petani Tingkatkan Produksi Lokal
Dalam pendampingan tersebut, Aipda Eko Prasetyo Utomo tidak hanya melakukan kunjungan biasa, tetapi juga berdialog langsung dengan Bapak Budi terkait kondisi tanaman kacang yang sedang ditanam. Ia memberikan motivasi serta sejumlah saran praktis terkait teknik budidaya agar hasil panen dapat lebih optimal.
"Dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, diharapkan dapat meningkatkan produksi sayuran lokal, sehingga kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri," lanjut Aipda Eko.
Pendampingan petani oleh Bhabinkamtibmas seperti ini menjadi contoh konkret dari implementasi program Polri Peduli Ketahanan Pangan, yang menjadi bagian integral dari strategi nasional untuk menjaga stabilitas pasokan pangan.
Sementara itu, Bapak Budi, sebagai pemilik lahan pertanian, menyambut positif kehadiran aparat kepolisian yang memberikan pendampingan secara langsung di tengah aktivitas bertaninya.
"Kami sangat mengapresiasi perhatian dari Pak Bhabin. Dukungan seperti ini sangat berarti bagi kami para petani kecil, dan ini membuktikan bahwa Polri sangat peduli dengan kesejahteraan masyarakat, termasuk di sektor pertanian," tutur Bapak Budi.
Menurutnya, inisiatif tersebut tidak hanya memberikan manfaat dari sisi pertanian, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih erat antara masyarakat desa dengan aparat keamanan.
Ketahanan Pangan Jadi Prioritas Strategis Nasional
Dalam konteks yang lebih luas, program pendampingan petani yang dilakukan oleh Polri merupakan bagian dari strategi nasional pemerintah Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Program ini relevan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai salah satu pilar pembangunan nasional.
Kementerian Pertanian (Kementan) RI juga telah menyoroti pentingnya optimalisasi pekarangan rumah sebagai salah satu sumber pangan mandiri bagi masyarakat. Melalui program seperti P2L (Pekarangan Pangan Lestari), masyarakat didorong untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman produktif lainnya.
Dengan langkah nyata seperti yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sobrah, program ini dapat lebih cepat terwujud karena didukung langsung oleh aparat keamanan di lapangan.
"Kami mendukung penuh program pemerintah untuk memanfaatkan pekarangan menjadi lahan produktif. Ini langkah kecil namun dampaknya besar untuk masyarakat," ungkap Aipda Eko menegaskan komitmen Polres Madiun.
Tantangan Petani Kacang di Tingkat Desa
Di sisi lain, para petani di Desa Sobrah juga dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam proses bertani, mulai dari keterbatasan modal, fluktuasi harga hasil panen, hingga ancaman perubahan cuaca yang sulit diprediksi. Karena itu, kehadiran aparat seperti Bhabinkamtibmas yang memberikan dukungan moral dan pendampingan teknis menjadi sangat berarti.
Selain memberikan pendampingan, Polres Madiun juga secara rutin mengadakan kegiatan sosialisasi terkait program ketahanan pangan kepada masyarakat desa, termasuk mendorong pembentukan kelompok tani mandiri.
Menurut data yang dihimpun dari pemerintah desa setempat, sebagian besar warga Desa Sobrah masih mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Oleh karena itu, upaya peningkatan produktivitas melalui program pertanian berbasis pekarangan diharapkan dapat memperkuat ekonomi keluarga di tingkat desa.
Peran Strategis Polri dalam Ketahanan Pangan
Program Polri mendampingi masyarakat dalam bidang pertanian bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, konsep Bhabinkamtibmas Bertani menjadi salah satu program unggulan yang dilakukan oleh berbagai satuan Polres di Indonesia.
Kapolres Madiun, AKBP Mohammad Zainur Rofik, S.I.K., juga menyatakan dukungannya terhadap program tersebut. Melalui Bhabinkamtibmas yang memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat desa, peran Polri tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat.
"Program pendampingan pertanian ini merupakan bagian dari upaya kami menjaga keamanan yang holistik. Keamanan pangan, sosial, dan ekonomi menjadi satu kesatuan," ujar AKBP Mohammad Zainur Rofik.
Dengan peran tersebut, Polri berharap ketahanan pangan di tingkat desa dapat menjadi fondasi kuat bagi stabilitas sosial dan ekonomi di wilayah Kabupaten Madiun khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Dampak Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat
Keberhasilan program pendampingan pertanian berbasis pekarangan ini diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat desa. Selain dapat memenuhi kebutuhan pangan harian, hasil pertanian yang berlebih dapat dijual, sehingga memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga petani.
Bagi Bapak Budi dan petani lainnya di Desa Sobrah, dukungan yang diberikan aparat kepolisian bukan hanya menjadi motivasi, tetapi juga memberikan rasa optimisme bahwa mereka tidak berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan sektor pertanian.
Jika program ini terus didorong secara konsisten dan meluas, Desa Sobrah dapat menjadi contoh model desa mandiri pangan yang sukses di Kabupaten Madiun. Apalagi jika sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat kepolisian terus terjalin dengan baik.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Rakit Sendiri, Hemat Biaya,Kenali Apa Itu PC Barebone dan Keunggulannya
- Minggu, 15 Juni 2025