FLEI Business Show 2025 Perkuat Pertumbuhan Bisnis Waralaba Nasional
JAKARTA — Industri waralaba dan kemitraan di Indonesia terus menunjukkan geliat positif seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap model usaha yang praktis dan terstruktur. Menjawab kebutuhan tersebut, Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show edisi ke-25 resmi digelar, menjadi salah satu ajang penting untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional.
Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang menunjukkan ketahanan, FLEI Business Show hadir bukan sekadar sebagai pameran, melainkan sebagai ruang kolaboratif yang mempertemukan para pelaku bisnis, calon pengusaha, investor, serta pemangku kebijakan. Acara ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan bisnis waralaba, lisensi, dan kemitraan yang semakin diminati oleh masyarakat, khususnya generasi muda yang ingin memiliki usaha sendiri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada kuartal I/2025 tumbuh sebesar 4,87% secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ini salah satunya ditopang oleh konsumsi domestik yang stabil, serta aktivitas sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang terus berkembang. Momentum ini menjadikan FLEI Business Show sebagai wadah strategis untuk mendorong ekspansi bisnis waralaba di Tanah Air.
Baca JugaManfaat Pajak Daerah Jakarta, Ini Bukti Nyatanya untuk Warga
Direktur Panorama Media, Royanto Handaya, menegaskan bahwa FLEI Business Show menjadi refleksi dari meningkatnya semangat kewirausahaan di Indonesia. “Kami melihat langsung bagaimana masyarakat aktif mencari peluang usaha yang berbasis sistem dan terbukti berhasil. FLEI kini menjadi titik temu antara pelaku usaha mapan dan mereka yang baru memulai, sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif dan mandiri,” ungkap Royanto.
Dukungan Pemerintah dan Regulasi Adaptif
Komitmen pemerintah dalam mendukung pertumbuhan sektor waralaba dan kemitraan juga semakin nyata. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2024 tentang Waralaba. Regulasi ini mendorong para pelaku bisnis untuk menerapkan standar operasional yang teruji, sehingga mampu menjaga kualitas dan memperkuat daya saing bisnis waralaba Indonesia, baik di pasar domestik maupun internasional.
PP tersebut juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara pelaku usaha besar dengan pelaku UKM, sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Ginting Supit, menilai FLEI Business Show menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung akselerasi pertumbuhan sektor ini. Menurutnya, di tengah situasi ekonomi global yang dinamis, model bisnis waralaba menawarkan kombinasi antara efisiensi dan peluang ekspansi yang skalabel.
“Waralaba dan lisensi adalah solusi ideal yang menggabungkan efisiensi dan skalabilitas. Di tengah ekonomi yang dinamis, model ini tetap memberikan stabilitas,” jelas Levita.
Waralaba Jadi Pilihan Generasi Muda
Menariknya, minat terhadap bisnis waralaba juga semakin meningkat di kalangan generasi muda Indonesia. Mereka mencari format usaha yang praktis, siap dijalankan, namun tetap memberi ruang untuk kreativitas dan eksplorasi. Model bisnis berbasis kemitraan seperti waralaba menawarkan sistem yang sudah teruji, sehingga mereka tidak perlu memulai bisnis dari nol.
Burang Riyadi, Pendiri Franchise Academy Indonesia (FAI), menyampaikan bahwa generasi muda kini semakin berani terjun ke dunia usaha dengan pendekatan yang lebih pragmatis. “Anak muda hari ini tidak menunggu peluang datang, mereka menciptakannya. Franchise menjadi pilihan karena sistemnya sudah siap pakai dan langsung bisa diterapkan di lapangan,” ujar Burang Riyadi.
Keuntungan utama dari bisnis waralaba, lanjut Burang, adalah kesiapan sistem manajemen, pelatihan, hingga pendampingan yang memudahkan pemilik franchise menjalankan usahanya. Hal ini sangat cocok bagi mereka yang ingin belajar berwirausaha namun belum memiliki cukup pengalaman.
Lokasi Strategis dan Kolaborasi Industri
FLEI Business Show 2025 akan diselenggarakan di Nusantara International Convention & Exhibition (NICE), PIK 2, Tangerang. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Kawasan tersebut merupakan salah satu area berkembang yang memiliki aksesibilitas tinggi serta potensi pasar yang menjanjikan, terutama untuk sektor perdagangan, kuliner, dan gaya hidup.
Selain pameran utama, tahun ini FLEI Business Show juga menghadirkan Café Brasserie Expo sebagai program paralel. Kehadiran pameran kuliner ini membuka peluang kolaborasi baru antara pelaku usaha makanan-minuman (F&B) dengan sektor waralaba, sehingga memperluas jejaring bisnis antarindustri secara lebih terintegrasi.
Penyelenggara berharap, dengan dukungan lokasi yang strategis dan program pendamping seperti Café Brasserie Expo, FLEI Business Show dapat menarik pengunjung yang lebih tersegmentasi, yaitu mereka yang benar-benar serius untuk berinvestasi dan memiliki daya beli yang kuat.
Mendorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
Di tengah tantangan global dan perkembangan teknologi digital, industri waralaba tetap menjadi salah satu model bisnis yang adaptif terhadap perubahan zaman. Sistem operasional yang sudah baku, ditambah dengan dukungan digitalisasi, membuat bisnis waralaba semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Royanto Handaya menambahkan bahwa FLEI Business Show tidak hanya sebatas pameran, melainkan juga sebagai tempat berbagi ilmu dan pengalaman antara pelaku usaha. “Kami berharap ajang ini bisa menjadi wadah pembelajaran, inspirasi, sekaligus kolaborasi bagi pelaku bisnis waralaba di Indonesia,” ujarnya.
Diharapkan melalui penyelenggaraan FLEI Business Show ke-25 ini, semakin banyak pelaku usaha yang tertarik untuk bergabung dalam sistem waralaba dan kemitraan, sehingga memperkuat kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan dukungan regulasi yang adaptif, semangat kewirausahaan yang tinggi, serta perkembangan teknologi yang mendukung efisiensi bisnis, model bisnis waralaba diyakini akan terus menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Rekomendasi
