5 Strategi Investasi Jangka Pendek yang Penting Diketahui
- Kamis, 26 Juni 2025

JAKARTA - Strategi investasi jangka pendek menjadi salah satu cara untuk mempersiapkan kebutuhan finansial di masa depan.
Saat ini, berinvestasi tidak hanya terbatas pada emas atau properti seperti dulu, tetapi juga mencakup berbagai instrumen modern seperti saham, trading, dan lainnya.
Banyak orang kini mulai mengenal berbagai jenis investasi yang bisa dijadikan sebagai cadangan dana darurat.
Baca JugaHarga Emas Antam Turun Jadi Rp1,924 Juta per Gram, Buyback Ikut Turun Rp8.000
Di artikel ini, akan dibahas dengan detail tentang berbagai jenis investasi serta langkah-langkah untuk memulai investasi yang aman, menghindari penipuan dan kerugian.
Dengan pemahaman yang tepat, strategi investasi jangka pendek bisa membantu kita meraih tujuan finansial tanpa risiko yang tidak perlu.
Pengertian Investasi Menurut Ahli
Menurut Sadano Sukirno, investasi adalah suatu kegiatan pengeluaran atau penanaman modal ke dalam suatu perusahaan dengan tujuan membeli barang modal dan perlengkapan produksi yang dapat meningkatkan kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa yang ada di perekonomian.
Sementara itu, Henry Simamora mendefinisikan investasi sebagai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kekayaan mereka melalui hasil dari penanaman modal, seperti pendapatan dari sewa, bunga, royalti, dan dividen.
Haming dan Basmalah melihat investasi sebagai pengeluaran yang digunakan untuk membeli aset-aset tertentu seperti tanah, kendaraan, atau rumah, yang nantinya dapat memberikan penghasilan lebih besar di masa depan.
Mulyadi menyebutkan bahwa investasi adalah keterkaitan antara sumber daya yang ada dalam jangka panjang untuk meraih keuntungan di masa depan.
Farid Harianto dan Siswanto Sudomo memandang investasi sebagai aktivitas penempatan dana dalam suatu aset selama periode tertentu dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan atau peningkatan kekayaan.
Kamarauddin, di sisi lain, menjelaskan investasi sebagai kegiatan membeli saham, obligasi, atau surat berharga lainnya, serta membeli barang-barang modal untuk digunakan dalam proses produksi demi memperoleh pendapatan di masa yang akan datang.
Menurut Martalena dan Malinda, investasi merupakan penundaan konsumsi di masa sekarang dengan harapan untuk mendapatkan manfaat di masa depan, meskipun ada resiko dan ketidakpastian yang mengikutinya, yang memerlukan kompensasi atas penundaan tersebut.
Dari berbagai pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa investasi adalah kegiatan penanaman modal dalam berbagai bentuk untuk memperoleh keuntungan di masa depan.
Modal yang digunakan dalam investasi tidak terbatas hanya pada uang, tetapi juga dapat berupa berbagai sumber daya lainnya.
Tujuan Investasi
Setiap investor memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam menginvestasikan dananya. Namun, ada tiga tujuan umum yang sering dijumpai dalam investasi. Berikut adalah tujuan investasi secara umum:
Mendapatkan Penghasilan Tetap
Investor yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan tetap umumnya menanamkan modal pada perusahaan.
Sebagai contoh, investasi pada toko sembako, di mana keuntungan dari hasil penjualan setiap bulan akan dibagikan kepada investor sesuai kesepakatan yang telah dibuat.
Jaminan dalam Bisnis
Jika seorang investor menanamkan modal pada pemasok bahan baku untuk usaha yang sedang dijalankan, maka kemungkinan besar usaha tersebut tidak akan kekurangan pasokan.
Selain itu, dengan mendapatkan harga yang lebih murah dari pemasok, investor dapat bersaing di pasar dengan harga yang lebih terjangkau namun tetap menjaga kualitas produk.
Mengembangkan Usaha
Hasil investasi yang diperoleh dapat digunakan untuk mendanai usaha lain yang sedang dijalani. Sistem subsidi silang seperti ini sangat membantu dalam kelangsungan dan pengembangan bisnis yang sudah ada.
Ciri-ciri Investasi yang Aman
Investasi bodong banyak beredar di sekitar kita, sehingga penting untuk mengetahui cara menghindarinya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri investasi yang aman dan legal:
Perusahaan Harus Terdaftar di OJK
Perusahaan tempat Anda berinvestasi harus aman dan terpercaya, salah satunya dengan memastikan perusahaan tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK memiliki tugas untuk mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perbankan, dan IKNB.
Investasi Melalui Pialang yang Terdaftar di BEI
Pialang (broker) adalah perantara yang menghubungkan investor dengan pasar modal.
Untuk memastikan keamanan investasi, pilih pialang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang bertanggung jawab untuk menyediakan sarana transaksi jual-beli efek antara investor dan perusahaan.
Semua Aktivitas dan Jenis Investasi Harus Terdaftar di BAPPEBTI
Semua jenis investasi yang sah dan diakui pemerintah harus terdaftar di BAPPEBTI.
BAPPEBTI bertugas mengatur, mengawasi, dan membina perdagangan berjangka serta memberikan izin usaha bagi bursa berjangka dan perorangan yang berfungsi sebagai wakil pialang.
Terdaftar di KSEI sebagai Identitas Investor
Sebelum berinvestasi, calon investor harus terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
KSEI menyediakan layanan kustodian dan penyelesaian transaksi efek yang teratur, serta memberikan identitas tunggal bagi investor dalam bentuk Single Investor Identification (SID).
Transfer Dana Investasi Melalui RDN
Dana untuk transaksi efek harus ditransfer melalui Rekening Dana Nasabah (RDN), yang merupakan rekening khusus yang wajib dimiliki oleh investor.
RDN digunakan untuk melakukan transaksi yang sah di pasar modal, dan pendaftarannya dilakukan melalui perusahaan sekuritas atau pialang.
Jenis-jenis Investasi
Sebelum memulai investasi, penting untuk memahami tujuan dan jangka waktu penggunaannya. Berikut ini adalah jenis investasi berdasarkan waktu penggunaannya:
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek biasanya memiliki durasi yang singkat, sekitar tiga tahun atau kurang. Setelah itu, investasi tersebut dapat dicairkan dalam bentuk uang atau dijual.
Contoh investasi jangka pendek antara lain obligasi jangka pendek, pasar saham, dan sertifikat deposito.
Tujuan dari investasi ini bisa beragam, seperti menambah anggaran untuk membeli rumah, persiapan pernikahan, atau kebutuhan mendesak lainnya.
Meskipun risikonya bervariasi, investasi jangka pendek dapat dimulai dengan modal yang relatif kecil hingga besar.
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang biasanya dilakukan lebih dari tiga tahun. Jenis investasi ini cocok bagi mereka yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang, seperti dana darurat, biaya kesehatan, pendidikan, atau pembelian rumah.
Selain itu, investasi jangka panjang sering kali bertujuan untuk memperoleh pendapatan pasif secara berkala, seperti bunga atau dividen.
Contoh investasi jangka panjang yang umum adalah reksa dana dengan profil agresif, yang menawarkan pengembalian tinggi.
Jenis investasi juga dapat dilihat berdasarkan bentuknya, berikut adalah beberapa jenis investasi yang banyak dilakukan masyarakat:
Deposito
Deposito adalah simpanan yang hanya dapat dicairkan setelah jangka waktu tertentu dan dengan persyaratan tertentu.
Ciri khas deposito meliputi pencairan setelah jatuh tempo, kemungkinan perpanjangan otomatis (ARO), dan dapat berupa mata uang rupiah maupun mata uang asing.
Saham
Saham adalah bukti kepemilikan modal dalam suatu perusahaan. Pemegang saham berhak atas bagian pendapatan perusahaan, aset perusahaan, serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Harga saham fluktuatif di pasar sekunder, yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.
Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu pihak, dengan janji untuk membayar bunga secara berkala dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan.
Obligasi memiliki tingkat risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan saham dan memberikan pertumbuhan nilai investasi yang lebih stabil.
Reksa Dana
Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi, dengan tujuan menginvestasikan dana tersebut dalam instrumen seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
Reksa dana dapat berbentuk Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif (KIK), dengan dua jenis utama, yaitu reksa dana terbuka dan tertutup. Saat ini, reksa dana yang berbentuk KIK dan bersifat terbuka semakin berkembang di Indonesia.
Strategi Investasi Jangka Pendek
Strategi investasi jangka pendek cocok bagi mereka yang membutuhkan dana dalam waktu relatif singkat. Berikut adalah beberapa tips agar berhasil dalam melaksanakan investasi jangka pendek:
Jangan Panik dan Terburu-buru Menjual Aset
Ketika pasar modal mengalami penurunan dan berpotensi merugikan, penting untuk tidak panik dan langsung menjual aset. Biasanya, kondisi ini tidak berlangsung lama dan diikuti dengan pemulihan pasar dalam jangka waktu tertentu.
Pasar modal cenderung berfluktuasi, dan sering kali penurunan harga diikuti dengan pemulihan.
Oleh karena itu, jika Anda menjual aset terlalu cepat saat harga turun, Anda mungkin akan kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan ketika pasar kembali pulih. Penting untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru mengambil keputusan.
Berpikir Positif dalam Menghadapi Semua Kemungkinan
Pasar modal bersifat fluktuatif, yang berarti nilainya bisa naik dan turun secara berkala. Kerugian dalam investasi jangka pendek biasanya disebabkan oleh siklus pasar yang terjadi dalam waktu tertentu.
Oleh karena itu, jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan ketika harga pasar turun. Cobalah untuk tetap berpikir positif dan ingat bahwa pasar tidak akan selalu berada dalam kondisi turun.
Ada kalanya pasar akan bangkit kembali dan menghasilkan keuntungan. Berpikir positif dapat membantu Anda mengelola ketidakpastian dan membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana.
Fokus pada Kinerja Jangka Panjang
Berdasarkan pengalaman banyak investor, rata-rata pengembalian pasar modal cenderung stabil sekitar 12% per tahun.
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada fluktuasi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang kinerja pasar modal dapat memberikan hasil yang stabil.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir atau terburu-buru mengambil keputusan ketika investasi Anda mengalami penurunan sementara.
Fokuslah pada kinerja jangka panjang dan pertahankan komitmen Anda untuk mencapai tujuan investasi. Ini akan membantu Anda tetap tenang dalam menghadapi volatilitas pasar dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Manfaatkan Penurunan Pasar untuk Menambah Investasi atau Membeli Saham
Ketika harga pasar sedang turun, ini bisa menjadi peluang yang baik untuk membeli lebih banyak unit.
Kondisi ini juga berlaku dalam investasi properti; jika harga properti turun, membeli unit baru bisa menjadi keputusan yang menguntungkan, terutama jika harga diperkirakan akan kembali naik di masa depan.
Menambah investasi saat pasar turun memungkinkan Anda untuk membeli aset dengan harga yang lebih murah dan meningkatkan potensi keuntungan saat pasar pulih.
Ini adalah strategi yang sering diterapkan oleh investor berpengalaman untuk memaksimalkan pengembalian mereka.
Diversifikasi untuk Mengatasi Kekhawatiran
Diversifikasi adalah strategi penting yang dapat membantu mengurangi risiko dalam investasi.
Ketika harga pasar modal sedang turun, diversifikasi dapat melibatkan penjualan sebagian saham yang merugi dan mengalokasikan dana ke instrumen investasi lain yang lebih stabil dan memiliki risiko lebih rendah.
Diversifikasi dapat membantu menghindari ketergantungan pada satu jenis investasi dan melindungi portofolio Anda dari fluktuasi pasar yang tajam.
Dengan mendiversifikasi portofolio Anda, Anda dapat mengurangi kemungkinan kerugian besar dan meningkatkan peluang mendapatkan hasil yang lebih stabil dari berbagai sumber investasi.
Sebagai penutup, dengan memahami dan menerapkan strategi investasi jangka pendek yang tepat, Anda dapat memaksimalkan keuntungan meski dalam waktu singkat dan mengurangi risiko kerugian.

Sindi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1,924 Juta per Gram, Buyback Ikut Turun Rp8.000
- Kamis, 26 Juni 2025