
JAKARTA - Como FC semakin menunjukkan keseriusannya untuk bersaing di Serie A musim 2025/2026. Setelah memastikan promosi ke kasta tertinggi Liga Italia, klub yang kini ditangani oleh legenda sepak bola Spanyol, Cesc Fabregas, mulai membuat gebrakan besar di bursa transfer. Terbaru, Como dilaporkan tengah membidik dua nama besar dari rival sekota, AC Milan, yakni Malick Thiaw dan Alvaro Morata.
Laporan dari berbagai media olahraga Italia menyebutkan bahwa Como FC telah menghubungi perwakilan kedua pemain dan tengah dalam tahap negosiasi awal. Kedua nama ini dianggap sebagai sosok ideal untuk memperkuat lini belakang dan serangan klub promosi yang ambisius tersebut.
"Kami ingin membangun tim yang tidak hanya mampu bertahan di Serie A, tetapi juga bersaing. Target kami adalah menciptakan skuad yang solid dan kompetitif," ujar Cesc Fabregas.
Baca JugaTips Efektif Relaksasi Pasca Olahraga untuk Pemulihan Tubuh Optimal
Malick Thiaw: Tembok Pertahanan Masa Depan
Bek tengah muda asal Jerman, Malick Thiaw, menjadi salah satu aset berharga AC Milan dalam beberapa musim terakhir. Penampilannya yang solid, kemampuan duel udara, serta ketenangannya dalam membangun serangan dari belakang membuat Thiaw banyak dilirik klub-klub top Eropa.
Namun, Como FC optimistis bisa membujuk Thiaw untuk bergabung dengan menjanjikan menit bermain reguler dan peran kunci di lini belakang. Dalam sistem taktik Fabregas yang mengandalkan penguasaan bola dan distribusi dari belakang, Thiaw dianggap sebagai pilihan ideal.
Fabregas diketahui telah menyampaikan langsung minatnya kepada manajemen Como untuk merekrut Thiaw. Tawaran resmi dikabarkan akan segera diajukan dalam waktu dekat.
“Malick adalah bek yang sangat komplet dan cocok dengan filosofi kami. Dia memiliki pengalaman di level tertinggi dan masih muda. Tipe pemain seperti ini sangat kami butuhkan,” ungkap seorang sumber internal Como FC.
Alvaro Morata: Bomber Berpengalaman untuk Garis Depan Como
Nama Alvaro Morata kembali mencuat dalam daftar incaran Como FC. Striker asal Spanyol ini memang telah membela sejumlah klub elite Eropa seperti Real Madrid, Chelsea, Juventus, dan terakhir AC Milan. Pengalaman, insting mencetak gol, serta kemampuan bermain di berbagai posisi ofensif menjadikan Morata target strategis bagi klub promosi ini.
Meski sudah memasuki usia 32 tahun, Morata masih memiliki performa yang stabil dan terbukti mampu mencetak gol penting di berbagai kompetisi. Como melihat sosok Morata sebagai mentor ideal untuk para pemain muda sekaligus jaminan produktivitas di lini depan.
“Morata adalah pemain yang bisa memberikan dampak instan. Kepemimpinannya, pengalamannya di Liga Champions, dan mentalitas juara adalah hal-hal yang kami cari,” kata Fabregas.
Reuni Fabregas dan Morata di Como FC bisa menjadi narasi menarik mengingat keduanya pernah sama-sama memperkuat Timnas Spanyol. Relasi personal ini diyakini menjadi faktor penting dalam pendekatan yang dilakukan Como.
Investasi Besar dan Dukungan Hartono Bersaudara
Ambisi Como tidak lepas dari dukungan finansial besar dari Hartono Bersaudara, pengusaha asal Indonesia yang memiliki saham mayoritas di klub tersebut. Sejak mengambil alih Como FC, mereka telah berkomitmen untuk membawa klub ini kembali bersinar di level tertinggi sepak bola Italia.
Dalam beberapa musim terakhir, Como melakukan restrukturisasi besar-besaran, mulai dari pengembangan akademi, pembenahan fasilitas stadion, hingga perekrutan manajerial kelas dunia, termasuk mendatangkan Fabregas sebagai pelatih kepala.
“Tujuan kami bukan hanya promosi, tapi membangun proyek jangka panjang. Serie A hanya langkah awal. Kami ingin Como FC menjadi kekuatan baru di Eropa,” ujar Robert Budi Hartono dalam wawancara eksklusif.
Fabregas dan Filosofi Sepak Bola Modern di Como
Di bawah arahan Fabregas, Como mengusung filosofi permainan menyerang dengan penguasaan bola sebagai dasar utama. Mantan gelandang Chelsea dan Barcelona itu dikenal memiliki pandangan modern dalam taktik, serta pendekatan yang dekat dengan pemain.
Fabregas menyebut bahwa musim 2025/2026 akan menjadi musim penting untuk menunjukkan bahwa Como tidak datang ke Serie A sebagai pelengkap, melainkan sebagai pesaing serius.
“Kami tahu tantangan di Serie A sangat besar, tapi dengan kerja keras, struktur yang kuat, dan perekrutan tepat, kami bisa bersaing. Kami tidak ingin hanya sekadar bertahan,” tegas Fabregas.
Tantangan dan Ekspektasi Menjelang Musim Baru
Menghadapi musim baru, Como FC akan berhadapan dengan klub-klub papan atas seperti Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan Napoli. Kualitas skuat menjadi salah satu faktor kunci untuk bisa bertahan dan bersaing.
Kedatangan pemain sekaliber Thiaw dan Morata akan menjadi sinyal kuat bahwa Como serius membangun tim yang kompetitif. Jika transfer ini berhasil diwujudkan, maka Como bisa menjadi kejutan terbesar musim depan.
Dengan kombinasi pelatih muda ambisius, dukungan investor kuat, dan strategi transfer yang tepat, Como FC berpotensi menjadi cerita sukses baru di Serie A 2025/2026.
“Kami ingin fans melihat bahwa ini bukan sekadar proyek instan. Kami membangun masa depan. Setiap pemain yang kami rekrut adalah bagian dari visi jangka panjang,” tutup Fabregas.
Penantian kini tertuju pada bursa transfer musim panas. Apakah Como FC mampu meyakinkan Thiaw dan Morata untuk bergabung? Jika iya, maka musim depan bisa menjadi titik balik besar dalam sejarah klub ini.

Aldi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Blue Bird Perkuat Transportasi dengan Transformasi Digital di Era Disrupsi
- Jumat, 27 Juni 2025
Berita Lainnya
Sekda Jateng Buka Kejuaraan Olahraga Tenis Meja UAH Internasional 2025
- Jumat, 27 Juni 2025