Dokter Jelaskan Kenapa Perut Tak Membesar saat Hamil

Dokter Jelaskan Kenapa Perut Tak Membesar saat Hamil
Dokter Jelaskan Kenapa Perut Tak Membesar saat Hamil

JAKARTA - Tidak semua kehamilan berjalan dengan gejala yang biasa dikenali orang awam. Salah satu tanda yang kerap diasosiasikan dengan kehamilan adalah perut yang membesar seiring bertambahnya usia kandungan. Namun, dalam sejumlah kasus, tanda fisik ini justru tidak muncul secara mencolok, bahkan hingga usia kehamilan mencapai sembilan bulan.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama saat melihat ada ibu hamil yang tetap tampak ramping dan tidak menunjukkan perubahan bentuk tubuh yang signifikan. Banyak yang mengaitkan hal tersebut dengan kondisi langka atau bahkan menyangsikan kebenarannya. Padahal, dari sisi medis, ada penjelasan yang cukup logis dan ilmiah.

Dokter spesialis kebidanan, Vanessa Mackay, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seorang wanita hamil tanpa terlihat memiliki baby bump. Menurutnya, kondisi semacam ini bukan berarti tidak normal, tetapi merupakan pengecualian dari pola yang umum dijumpai.

Baca Juga

HP OPPO Rp2 Jutaan Spek Mumpuni

“Perempuan dengan tubuh kurus cenderung memiliki ukuran janin yang kecil, sehingga perut tak tampak menonjol secara signifikan,” ujarnya.

Sebaliknya, lanjut Mackay, perempuan dengan berat badan berlebih mungkin saja mengalami perubahan ukuran perut, namun tidak terlihat jelas karena tertutup oleh lapisan lemak di area perut. Hal ini membuat penampakan fisik kehamilan menjadi kurang mencolok.

Selain berat badan, kondisi otot perut juga menjadi salah satu penentu apakah perut seorang ibu hamil akan terlihat membesar atau tidak. Otot yang kuat dan masih kencang, terutama pada kehamilan pertama, cenderung menahan perubahan bentuk perut dalam waktu lebih lama.

“Otot perut yang kuat dapat menyamarkan benjolan janin hingga usia kehamilan cukup tua,” terang Mackay.

Dalam kasus tertentu, wanita yang menjalani kehamilan untuk pertama kalinya akan mengalami regangan otot perut secara perlahan. Karena otot belum pernah meregang sebelumnya, maka perubahan bentuk tubuh tidak serta-merta terlihat jelas di awal hingga pertengahan masa kehamilan.

Tidak hanya itu, letak rahim juga bisa memengaruhi penampakan fisik selama kehamilan. Pada sebagian wanita, posisi rahim cenderung miring ke arah belakang atau disebut sebagai retroverted uterus. Akibatnya, pertumbuhan janin mengikuti arah rongga perut dan tidak mendorong ke depan secara signifikan.

“Jika rahim condong ke arah belakang, janin dapat tumbuh ke arah rongga perut sehingga tidak terlihat menonjol dari luar,” jelas Mackay.

Kondisi ini bisa menimbulkan kesan bahwa perut ibu hamil tetap rata, padahal sebenarnya janin terus tumbuh di dalam. Bahkan, Mackay menyebut bahwa dalam beberapa situasi, kehamilan semacam ini bisa menyerupai pertumbuhan kista ovarium yang besar, yang terkadang juga tidak disadari oleh penderitanya.

Meskipun terdengar tidak umum, kasus kehamilan tanpa pembesaran perut bukanlah mitos belaka. Namun, prevalensinya memang sangat rendah. Berdasarkan data penelitian yang disampaikan oleh Mackay, kejadian seperti ini hanya terjadi pada satu dari 7.250 kehamilan.

Dengan angka yang tergolong langka tersebut, wajar jika masyarakat kerap terkejut atau tidak percaya ketika melihat seseorang tiba-tiba mengaku hamil sembilan bulan tanpa adanya perubahan bentuk tubuh yang mencolok. Di sisi lain, kasus ini juga menjadi pengingat bahwa kondisi tubuh setiap orang sangat unik dan tidak bisa digeneralisasi.

Selain faktor-faktor medis di atas, beberapa kondisi psikologis atau hormonal juga bisa memengaruhi kesadaran seorang ibu terhadap kehamilan yang dijalani. Namun, hal itu bukan bagian dari fokus utama Mackay dalam penjelasannya kali ini.

Fenomena ini bukan hanya menarik dari sisi keunikan biologis, tetapi juga penting untuk dipahami agar masyarakat tidak terburu-buru menarik kesimpulan atau memberi penilaian hanya dari tampilan fisik. Pemahaman medis yang tepat sangat membantu dalam mencegah salah kaprah dan stigma terhadap perempuan yang mengalami kehamilan tidak biasa.

Pada akhirnya, Mackay mengingatkan bahwa setiap kehamilan perlu dipantau dengan cermat oleh tenaga medis, baik yang menunjukkan gejala konvensional maupun yang tidak. Ia juga mendorong para perempuan untuk tetap melakukan pemeriksaan secara berkala, terlebih ketika merasakan perubahan fisik atau siklus tubuh yang berbeda dari biasanya.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

HP OPPO Rp2 Jutaan, Speknya Ngebut

HP OPPO Rp2 Jutaan, Speknya Ngebut

Harga HP Xiaomi Juli 2025 Terbaru

Harga HP Xiaomi Juli 2025 Terbaru

Layanan Kesehatan Gratis Digelar di Bekasi

Layanan Kesehatan Gratis Digelar di Bekasi

7 Wisata Air Favorit di Malang Raya 2025

7 Wisata Air Favorit di Malang Raya 2025

7 Fitur Khas iPhone yang Menarik Dicoba

7 Fitur Khas iPhone yang Menarik Dicoba