Pesona Empat Musim Korea Selatan yang Wajib Kamu Tahu

Pesona Empat Musim Korea Selatan yang Wajib Kamu Tahu

JAKARTA - Bagi banyak orang, Korea Selatan menjadi destinasi impian yang menawarkan pesona budaya, kuliner, hingga panorama alam yang menawan. Namun, satu hal yang kerap luput dari perhatian calon wisatawan adalah faktor cuaca. Negeri ginseng ini memiliki empat musim yang berbeda sepanjang tahun, dan masing-masing menghadirkan pengalaman berlibur yang unik. Memahami karakteristik tiap musim menjadi langkah penting sebelum memutuskan waktu terbaik untuk liburan.

PR and Media Officer Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office, Novi Nursyahbani, mengungkapkan bahwa setiap musim di Korea berlangsung dalam rentang waktu tertentu. “Beberapa musim yang bisa dinikmati di Korea, ada spring pada Maret-Mei, summer pada Juni-Agustus, autumn September-November, dan winter Desember-Februari,” ujarnya.

Persiapan liburan di negara dengan empat musim tentu berbeda dengan berkunjung ke negara tropis. Selain menyesuaikan pakaian, wisatawan juga harus memperhatikan perbekalan hingga itinerary agar liburan berjalan lancar. Menentukan kapan waktu paling tepat untuk datang sangat bergantung pada pengalaman apa yang ingin diperoleh.

Baca Juga

30 Hidangan Bali yang Wajib Dicicipi Saat Liburan

Menurut Novi, setiap musim di Korea tidak hanya menampilkan perubahan lanskap alam, tetapi juga menghadirkan berbagai festival yang menarik. “Tiap musim apapun pasti ada tema festival tertentu,” jelasnya. Festival tersebut tersebar, bukan hanya di Seoul, melainkan juga di berbagai daerah lain.

Musim Semi (Spring)

Musim semi di Korea berlangsung pada Maret hingga Mei. Suhu udara relatif cerah dan sejuk, meski bisa berubah-ubah sehingga wisatawan tetap disarankan membawa jaket ringan. Masker juga sebaiknya disiapkan apabila ada peringatan debu kuning di wilayah tertentu.

Keindahan bunga sakura yang bermekaran menjadi daya tarik utama musim semi. Tak heran jika periode ini dianggap padat oleh wisatawan. Pemesanan akomodasi dan tiket masuk tempat wisata disarankan dilakukan jauh-jauh hari.

Festival yang digelar pun beragam, misalnya Festival Bunga Musim Semi Yeongdeungpo Yeouido pada April dengan parade, pertunjukan, dan pameran bunga. Ada pula Festival Api Jeju pada awal Maret serta Festival Jinhae Gunhangje pada akhir Maret hingga awal April.

Musim Panas (Summer)

Memasuki Juni hingga Agustus, Korea mengalami musim panas. Suhu udara bisa sangat tinggi, bahkan lebih dari 30 derajat Celsius. Kelembapan juga meningkat, sehingga pakaian berbahan ringan dan nyaman sangat diperlukan.

Meskipun terkesan panas, musim ini menghadirkan banyak kegiatan luar ruangan. Wisatawan bisa menikmati pantai, taman air, hingga festival musik. Korea juga memiliki banyak lokasi wisata alam seperti pegunungan dan hutan yang bisa dijelajahi di musim ini.

Musim Gugur (Autumn)

September hingga November ditandai dengan musim gugur yang dianggap banyak wisatawan sebagai periode paling indah di Korea. Udara sejuk dan pemandangan dedaunan berwarna merah, oranye, dan kuning menciptakan suasana romantis.

Musim gugur juga relatif nyaman karena tidak terlalu panas maupun terlalu dingin. Banyak tempat wisata populer, termasuk taman nasional dan istana, dipenuhi pengunjung yang ingin menyaksikan panorama musim gugur.

Selain itu, sejumlah festival budaya digelar pada periode ini, memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk lebih dekat dengan tradisi lokal.

Musim Dingin (Winter)

Desember hingga Februari merupakan musim dingin dengan suhu yang bisa turun drastis, bahkan hingga di bawah nol derajat Celsius. Salju yang turun menjadikan Korea sebagai destinasi favorit penggemar olahraga musim dingin.

Ski resort di berbagai wilayah ramai dikunjungi wisatawan yang ingin mencoba ski, snowboarding, maupun sekadar menikmati suasana bersalju. Pakaian tebal, perlengkapan pelindung tubuh, serta alas kaki yang sesuai wajib dipersiapkan agar tetap nyaman beraktivitas.

Musim dingin juga identik dengan suasana perayaan akhir tahun. Lampu-lampu kota dan festival musim dingin semakin memperkaya pengalaman wisata.

Menentukan Waktu Terbaik Berkunjung

Pilihan musim untuk berlibur ke Korea Selatan sepenuhnya bergantung pada tujuan perjalanan. Wisatawan yang ingin melihat sakura sebaiknya datang pada musim semi, sementara pencinta panorama daun berguguran cocok berkunjung pada musim gugur.

Bagi mereka yang ingin merasakan serunya bermain ski, musim dingin tentu menjadi pilihan. Sedangkan wisatawan yang lebih menyukai festival musik dan aktivitas luar ruangan bisa mempertimbangkan musim panas.

Apapun musim yang dipilih, mempersiapkan diri dengan baik akan membuat perjalanan semakin menyenangkan. Persiapan ini mencakup pakaian yang sesuai, kesehatan fisik, hingga pemesanan tiket dan akomodasi yang tepat waktu.

Korea Selatan menawarkan keindahan yang berbeda di setiap musimnya. Dari bunga sakura yang mekar di musim semi, festival musik dan pantai di musim panas, dedaunan berwarna emas di musim gugur, hingga serunya bermain salju di musim dingin, semua memberikan pengalaman tak terlupakan.

Seperti yang dikatakan Novi Nursyahbani dari KTO, tiap musim menghadirkan festival dengan tema khusus yang bisa dinikmati wisatawan. Dengan memahami karakter tiap musim, wisatawan dapat merencanakan liburan sesuai preferensi, sehingga perjalanan ke Korea tidak hanya sekadar liburan, tetapi juga pengalaman budaya dan alam yang lengkap.