JAKARTA – Mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran 2025, PT Hutama Karya (Persero) mempersiapkan strategi optimal untuk memastikan perjalanan pemudik di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) berjalan lancar dan aman. Estimasi peningkatan mobilitas selama libur mudik tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 3 juta pergerakan, memaksa pengelola tol untuk mengoptimalkan kinerja infrastruktur.
Sebagai pengelola, Hutama Karya berkomitmen untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengguna jalan tol dengan melakukan pemeliharaan berkala dan beautifikasi di sepanjang ruas JTTS. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan komitmen perusahaan dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.
“Pemeliharaan ini mencakup pengecatan ulang tiang rambu, pengecatan barrier, pembersihan guardrail, serta peningkatan kualitas jalan tol melalui metode Scrapping, Filling & Overlay (SFO) dan rekonstruksi beton rigid. Kedua ruas tersebut merupakan bagian dari jaringan utama JTTS dengan trafik tertinggi sekaligus ruas terpanjang, sehingga pemeliharaan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,” ujar Adjib Al Hakim.
Dua ruas utama yang menjadi fokus pemeliharaan adalah Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka) dan Tol Pekanbaru–Dumai (Permai). Pemeliharaan akan dilaksanakan di beberapa titik strategis dengan target penyelesaian di pertengahan Maret, atau sekitar 15 hari sebelum periode mudik dimulai.
Secara teknis, pekerjaan pemeliharaan akan berlangsung pada dua sesi waktu setiap harinya, yaitu pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB dan pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB. Dalam proses ini, Hutama Karya akan menerapkan skema lalu lintas dengan memasang rambu peringatan sejak 1 kilometer sebelum titik pekerjaan.
"Mengingat adanya pekerjaan ini, kami mengimbau kepada para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati selama periode ini dan menyesuaikan kecepatan saat melintas di area pemeliharaan," tambah Adjib.
Pemerintah pusat juga memberikan perhatian serius terhadap kesiapan infrastruktur menjelang arus mudik Lebaran 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengingatkan akan pentingnya optimalisasi pengelolaan infrastruktur dan fasilitas umum sebagai fokus persiapan.
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti meminta agar seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) segera melakukan preservasi jalan tol untuk menghadapi arus mudik. Diana menegaskan pentingnya pemeliharaan terus menerus agar jalan tetap dalam kondisi optimal, terutama saat menghadapi perubahan cuaca.
“Kita masih punya waktu 1,5 bulan, karena mulai H-15 Lebaran sudah tidak boleh ada pekerjaan konstruksi. Saya mengingatkan untuk dilakukan perbaikan terus secara berkala dan menangani jalan yang berlubang. Nanti Lebaran curah hujan tidak terlalu tinggi, berarti jalan aman dari air dan lubang,” ujar Diana dalam penjelasannya.
Persiapan yang dilakukan oleh PT Hutama Karya dan koordinasi dengan instansi pemerintah memperlihatkan keseriusan dalam menghadapi dan mengelola arus mudik Lebaran yang merupakan tradisi tahunan masyarakat Indonesia. Diharapkan, langkah-langkah antisipatif ini dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan yang lebih baik bagi jutaan pengguna jalan tol di masa mendatang.
Melalui kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan pengelola tol, pelaksanaan mudik Lebaran 2025 diharapkan menjadi lebih terstruktur dan bebas dari kendala infrastruktur yang selama ini menjadi tantangan utama. Dengan persiapan matang, semua pihak berharap bahwa mudik tahun ini dapat dilalui dengan lancar dan membawa kebahagiaan bagi setiap pemudik yang pulang ke kampung halaman.