JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre II Sumatera Barat terus melakukan inovasi guna mendukung mobilitas masyarakat yang aman, nyaman, dan berkelanjutan sesuai visi Asta Cita. Salah satu langkah strategis diambil dengan mengoperasikan Kereta Api (KA) Minangkabau Ekspres, yang secara langsung menghubungkan moda transportasi udara dengan jaringan kereta api antara Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Kota Padang. Langkah ini dianggap sebagai terobosan penting dalam mengurangi kemacetan lalu lintas serta meningkatkan efisiensi perjalanan di Sumatra Barat.
"Ada tren peningkatan minat masyarakat untuk menggunakan kereta api menuju bandara, yang salah satunya disebabkan oleh tarif yang terjangkau. Hal ini sejalan dengan tujuan kami untuk menyediakan transportasi yang efisien dan ramah lingkungan," ujar Kahumas KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin, Kamis, 13 Februari 2025.
Peningkatan Volume Penumpang
Di awal tahun 2025, KA Minangkabau Ekspres mencatat lonjakan volume penumpang. Layanan yang mencakup rute BIM - Padang - Pulau Aie PP ini mengangkut hingga 31.453 penumpang pada Januari 2025, meningkat signifikan sebesar 45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan respons positif masyarakat terhadap layanan transportasi yang dipadukan dengan biaya terjangkau serta konektivitas yang lebih baik.
"Harga tiket yang ekonomis ini dimungkinkan berkat subsidi pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik. Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk terus melayani masyarakat dengan tarif yang ramah di kantong," ungkap As’ad.
Fasilitas Modern untuk Kenyamanan Penumpang
KA Minangkabau Ekspres dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang. Beberapa fasilitas tersebut mencakup layanan khusus bagi penumpang berkebutuhan khusus, sistem pendingin udara (AC) yang handal, toilet yang bersih, rak bagasi yang luas, serta fitur Passenger Information Display System yang informatif. Kereta ini melayani 8 stasiun pemberhentian meliputi Pulau Aie, Tarandam, Padang, Alai, Air Tawar, Tabing, Duku, dan BIM, memastikan akses yang lebih mudah dan cepat untuk menuju maupun dari bandara.
"KAI Divre II Sumbar terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui penugasan pemerintah, baik melalui skema PSO maupun penugasan Perintis. Hal ini memberikan keuntungan besar bagi pengguna jasa kereta yang kini bisa menikmati tarif ekonomis sekaligus layanan berkualitas," tambah As’ad.
Dampak Terhadap Pariwisata dan Ekonomi Daerah
Pengoperasian KA Minangkabau Ekspres bukan sekadar solusi transportasi, namun juga merupakan penggerak ekonomi dan pengembangan sektor pariwisata di Sumatera Barat. Dengan kemudahan akses dari dan menuju bandara, wisatawan domestik maupun internasional menjadi lebih mudah menjelajahi keindahan wisata daerah ini.
"Kami berharap kehadiran KA Minangkabau Ekspres yang telah beroperasi sejak 2018 ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, memfasilitasi mobilitas masyarakat, serta memperkuat konektivitas dan integrasi antarmoda di Sumatera Barat," jelas As’ad.
Menuju Masa Depan Transportasi Terpadu
Kehadiran KA Minangkabau Ekspres merupakan satu langkah penting menuju transportasi yang lebih terintegrasi di Indonesia, terutama di daerah yang menjadi gerbang masuk bagi pelancong dan pelaku bisnis internasional seperti Sumatera Barat. KAI Sumbar menunjukkan bahwa inovasi dan kerjasama dengan pihak pemerintah merupakan kunci dalam membangun sistem transportasi publik yang berkelanjutan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan terus berkembangnya volume penumpang dan apresiasi dari masyarakat, KA Minangkabau Ekspres diharapkan dapat melanjutkan perannya sebagai otoritas dalam penyediaan solusi transportasi modern yang mengedepankan efisiensi, kenyamanan, dan kecepatan. Hal ini sesuai dengan visi besar KAI untuk menjadikan transportasi kereta api sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia.