JAKARTA - Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya tidak sedang mengalami permasalahan keuangan. Ia membantah informasi di media sosial yang menyebut BPJS Kesehatan tengah mengalami gagal bayar hingga bangkrut.
"Saya tekankan sampai 2025, BPJS tidak akan bangkrut, dan tidak akan gagal bayar, karena di medsos itu, waduh, bunyinya, gagal bayar, 3 bulan baru dibayar, 6 bulan baru dibayar rumah sakit. Saya sampaikan tidak ada, sekarang ini tahun 2025 adalah sehat," kata Ali dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR,
Menurutnya, BPJS kesehatan memiliki Dana Jaminan Sosial (DJS) yang mencapai Rp 49,5 triliun. Ia mengatakan, DJS tersebut membuktikan BPJS kesehatan dalam kondisi yang sehat, sehingga tidak mengalami gagal bayar.
"Karena kita punya uang sekitar Rp 49,5 triliun aset netto nya, atau kita bisa membayar 3,4 bulan klaim, bukan 1,5 bulan. BPJS bayar tidak lebih dari 15 hari, kami jamin, tidak lebih dari 15 hari," ucapnya.
Ia mengatakan, proses klaim selama ini tertangani, dan tidak ada sengketa pembayaran oleh BPJS Kesehatan. Menurutnya, mekanisme klaim BPJS Kesehatan tidak dapat disamakan dengan asuransi swasta.
"Jangan dibandingkan dengan swasta, ini ada orang heran kalau swasta, karena kalau segitu terlalu cepat. Untuk diketahui saja, jadi, kalau di Indonesia itu berita miring, wah, itu yang luar biasa," ujarnya.
Ali menjelaskan, pihaknya akan terus memantau proses klaim yang mengalami permasalahan. Ia juga meminta jika ada permasalahan dalam klaim dari rumah sakit, agar dapat melaporkan kepada BPJS Kesehatan.
"Padahal, umpamanya maaf-maaf, itu pendingnya bisa 2 persen. Ramai, padahal yang 95 persen lebih, nggak pending, dibayar lunas, beres," ucapnya.