Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2024 tercatat sebesar 4,93 persen, mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5 persen. Meski demikian, stabilitas ekonomi di wilayah ini tetap terjaga berkat kontribusi signifikan dari beberapa sektor kunci. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur memberikan pandangan mendalam mengenai dinamika ekonomi yang terjadi sepanjang tahun, Senin, 10 Februari 2025.
Sektor Transportasi dan Pergudangan: Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi
Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, menjelaskan bahwa sektor Transportasi dan Pergudangan merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi di wilayah ini dengan peningkatan sebesar 9,50 persen. "Dari sisi produksi, sektor Transportasi dan Pergudangan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur," ungkap Zulkipli Senin, 10 Februari 2025. Hal ini menegaskan peran krusial sektor ini dalam menopang perekonomian daerah.
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit Menjadi Sorotan
Jika ditilik dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mencatatkan pertumbuhan tertinggi, mencapai 12,49 persen. Secara tahunan (y-on-y), ekonomi Jawa Timur berhasil tumbuh 5,03 persen pada Triwulan IV-2024. Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib juga mencatat pertumbuhan impresif sebesar 11,39 persen.
PK-LNPRT kembali menunjukkan performa solid dalam komponen pengeluaran, dengan pertumbuhan mencapai 9,53 persen. Namun, terdapat kontraksi sebesar 0,77 persen jika dibandingkan dengan Triwulan III-2024 (q-to-q). "Penurunan ini disebabkan oleh faktor musiman, terutama dalam sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami penurunan signifikan sebesar 26,24 persen," imbuh Zulkipli.
Tantangan di Beberapa Sektor Jasa dan Pertanian
Beberapa sektor lainnya seperti Jasa Keuangan (-2,35 persen), Pengadaan Listrik dan Gas (-2,32 persen), dan Jasa Pendidikan (-0,23 persen) juga mengalami kontraksi. Meski begitu, Zulkipli menegaskan bahwa sektor jasa lainnya tetap menunjukkan pertumbuhan positif. "Kinerja triwulanan ini menunjukan pengaruh faktor musiman pada sektor pertanian, namun sektor jasa lainnya masih menunjukkan pertumbuhan positif," jelasnya.
Industri Pengolahan dan Konsumsi Rumah Tangga: Pilar Ekonomi
Lapangan Usaha Industri Pengolahan menempati posisi sebagai kontributor terbesar dalam struktur ekonomi Jawa Timur, dengan kontribusi mencapai 31,29 persen. Dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tetap mendominasi dengan angka kontribusi sebesar 60,96 persen. Hal ini menegaskan pentingnya kedua sektor ini sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Stabilitas Ekonomi di Tengah Tantangan
Meskipun mengalami perlambatan, Zulkipli menekankan bahwa sektor transportasi dan administrasi pemerintahan tetap menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Jawa Timur. "Sektor transportasi dan administrasi pemerintahan tetap menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Jawa Timur," tegasnya. Dia juga memperkirakan bahwa sektor industri pengolahan akan terus memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Posisi Strategis Jawa Timur dalam Ekonomi Nasional
Perlambatan di sektor pertanian dan jasa keuangan merupakan tantangan yang perlu diperhatikan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam konteks nasional, Jawa Timur menempati posisi kedua sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa setelah DKI Jakarta. "Jawa Timur berkontribusi sebesar 25,23 persen terhadap PDRB Pulau Jawa," tandas Zulkipli.
Di tingkatan Pulau Jawa, kontribusi Jawa Timur diikuti oleh Jawa Barat (22,49 persen), Jawa Tengah (14,48 persen), Banten (6,96 persen), dan DI Yogyakarta (1,54 persen). DKI Jakarta masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 29,30 persen. Dengan peran penting ini, menjaga stabilitas dan mengatasi tantangan dalam sektor-sektor yang mengalami perlambatan adalah kunci bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tahun-tahun mendatang.