Menteri BUMN Kaji Merger Tujuh BUMN Sektor Karya

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:35:29 WIB

Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut pihaknya tengah melakukan kajian penggabungan atau merger BUMN sektor karya atau infrastruktur. Ia mengungkapkan, dari tujuh BUMN sektor karya dimungkinkan akan dilakukan merger menjadi satu perusahaan.

Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR membahas program kerja dan efisiensi anggaran. Erick menilai, merger BUMN sektor karya perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan penguatan anggaran. 

"Saya melihat dari tujuh ke tiga sampai hari ini masih bisa kalkulasinya baik, tapi kalau nanti kita lihat dua sampai tiga bulan ini seperti apa. Bukan tidak mungkin efisiensi merger karya dari tiga, bisa saja ke dua, bahkan menjadi satu, tapi ini masih perlu kajian," kata Erick di Ruang Rapat Komisi VI DPR, pada Kamis (13/2/2025).

Erick menyatakan, proses penggabungan perusahaan BUMN sektor karya membutuhkan waktu yang lama. Namun, ia berharap dengan adanya UU BUMN yang baru, maka proses tersebut akan berjalan dengan lebih cepat.

"Jadi yang kemarin memakan dua sampai tiga tahun, karena proses banyak kementerian mungkin kita proses mergernya bisa lebih cepat. Kalau memang RUU BUMN itu berlaku," ucapnya.

Adapun Kementerian BUMN berencana menggabungkan BUMN Karya dari tujuh menjadi tiga. Sebanyak tujuh BUMN karya yang dimaksud antara lain, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Serta, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero). Kemudian, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero) yang nantinya menjadi hanya tiga BUMN karya.

Terkini