JAKARTA - Persijap Jepara, tim sepak bola yang dikenal sebagai Laskar Kalinyamat, telah mengukir sejarah penting dengan memastikan promosi ke Liga 1 Indonesia untuk musim 2024-2025. Keberhasilan ini dicapai setelah meraih tiket terakhir dalam perebutan tempat ketiga Liga 2, menyusul kemenangan gemilang melawan PSPS Pekanbaru dengan skor 2-0 dalam babak playoff promosi. Kepastian ini menjadi catatan sejarah baru bagi klub yang telah mengalami dinamika luar biasa dalam perjalanannya di kancah sepak bola Indonesia.
Sejarah Panjang dan Dinamika Kebangkitan Persijap
Persijap Jepara, yang pernah berhome base di Stadion Kamal Junaidi, memiliki sejarah panjang di dunia sepak bola Indonesia. Klub ini tidak hanya pernah merasakan atmosfer keras di Liga Super Indonesia (ISL) yang setara dengan klub-klub besar seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta, tetapi juga harus berjibaku di Liga 3, menjalani kompetisi amatir.
Momen keterpurukan Persijap dimulai pada musim 2017 ketika mereka harus terdegradasi ke Liga 3. Namun, berkat usaha dan strategi yang jitu, Persijap mampu kembali ke atmosfer kompetisi profesional, yakni Liga 2. Setelah dua musim berada di liga amatir, mereka akhirnya bangkit, meskipun kompetisi sempat mengalami vakum pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
Perjalanan Menuju Liga 1
Di bawah kepemimpinan pelatih Anjar Jambore Widodo, yang telah lama setia bersama Persijap dan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Jepara, tim mengalami masa-masa sulit sebelum akhirnya mencapai prestasi kali ini. Musim 2023 menjadi titik balik setelah mereka berhasil tampil impresif dan terhindar dari kekalahan kecuali dari Bhayangkara FC.
Selama babak pendahuluan, Persijap harus beradaptasi sebagai tim musafir karena Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara sedang dalam tahap renovasi. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, kegigihan dan solidaritas dalam skuad berhasil mengantarkan mereka ke jalur promosi, menunjukkan betapa kuatnya mental tim ini.
Kenangan Indah di Kasta Tertinggi
Persijap bukanlah nama asing di Liga 1. Sebelumnya, mereka pernah menjadi tim yang cukup disegani ketika berkompetisi di ISL selama musim 2008/2009 hingga 2011, di bawah kepelatihan Raja Isa dan manajer M Said Basalamah. Sejumlah nama besar, seperti Noor Hadi dan Evaldo Silva, pernah memperkuat tim ini.
Tidak hanya itu, Persijap juga pernah merasakan atmosfer Liga Primer Indonesia (LPI) saat terjadi dualisme dalam tubuh PSSI pada periode 2011-2013. Sayangnya, usai bermain di ISL pada 2014, mereka harus kembali ke kasta yang lebih rendah hingga akhirnya sukses bangkit sekarang.
Era Baru Bersama Widodo C Putro
Saat ini, di bawah kepemimpinan dan asuhan pelatih baru Widodo C Putro, yang menggantikan Kahudi Wahyu, Persijap siap menghadapi tantangan besar di Liga 1 musim depan. Widodo, dengan rekam jejak panjang menangani beberapa tim Liga 1 seperti Arema FC dan Persita Tangerang, dipercaya sebagai orang yang tepat untuk mengawal Persijap di level tertinggi.
“Kami menyadari tantangan di Liga 1 tidaklah mudah, namun semangat juang Persijap tidak boleh padam. Kami ingin membuktikan bahwa kami layak bersaing di level ini,” ucap Widodo C Putro ketika ditemui sesaat setelah kemenangan mereka dalam babak playoff.
Tantangan dan Harapan di Liga 1
Kembalinya Persijap ke Liga 1 diiringi dengan ekspektasi tinggi, baik dari manajemen maupun pendukung setianya. Mereka berharap klub kebanggaan Jepara ini dapat bersaing, bertahan, dan tampil lebih reguler di liga paling bergengsi di Indonesia. Namun, tantangan besar menanti, sebagaimana dirasakan oleh tim-tim promosi lainnya seperti Semen Padang yang harus berusaha keras untuk bertahan.
“Akan menarik melihat bagaimana Persijap beradaptasi dengan kecepatan dan intensitas permainan di Liga 1. Kami semua di sini untuk mendukung penuh usaha mereka,” tambah Anjar Jambore Widodo, yang tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan klub.
Dengan promosi ini, Persijap Jepara bukan hanya membawa kebanggaan bagi kota Jepara, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak klub di seluruh Indonesia yang berjuang untuk mencapai kasta tertinggi. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa dengan keteguhan hati, strategi yang tepat, dan dukungan penuh dari semua pihak, tidak ada yang mustahil dalam dunia sepak bola. Apakah Persijap Jepara bisa mempertahankan statusnya di Liga 1 lebih dari satu musim? hanya waktu yang bisa menjawab.