Pesan Tegas Erick Thohir untuk Suporter Indonesia: Hindari Tindakan Rasisme dan Jadi Tuan Rumah yang Baik

Selasa, 03 Juni 2025 | 08:08:59 WIB
Pesan Tegas Erick Thohir untuk Suporter Indonesia: Hindari Tindakan Rasisme dan Jadi Tuan Rumah yang Baik

JAKARTA  – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan pesan tegas kepada seluruh suporter Timnas Indonesia agar menjaga sikap dan sportivitas saat laga penting menghadapi China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) mendatang. Pesan ini disampaikan sebagai bentuk evaluasi dan pembelajaran dari insiden rasisme dan xenophobia yang sempat terjadi pada laga melawan Bahrain.

Dalam pertandingan tersebut, suporter Indonesia mendapat teguran dari FIFA dan dikenakan denda sekitar Rp400 juta serta pengurangan kuota penonton sebesar 15 persen. Erick berharap kejadian serupa tidak terulang, mengingat pentingnya menjaga citra bangsa dan semangat persatuan dalam sepak bola.

“Saya rasa kita harus menjadi tuan rumah yang baik. Kalau kita kemarin bisa menyambut supporter dari Arab Saudi, Jepang, Australia dan Bahrain, sama ya support dari China juga kita harus sambut dengan baik,” ujar Erick Thohir usai menyaksikan latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

Menyambut Suporter China dengan Hangat dan Sportif

Menurut Erick, pertandingan melawan China akan disaksikan langsung oleh sekitar 3.000 suporter dari Negeri Tirai Bambu yang akan hadir di SUGBK. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para suporter Indonesia untuk menunjukkan sikap sportif dan menjauhkan segala bentuk diskriminasi, khususnya yang mengandung unsur rasisme dan xenophobia.

“Kita harus tunjukkan bahwa Indonesia adalah tuan rumah yang ramah dan menghargai tamu, termasuk suporter tim tamu. Jangan sampai tindakan rasis atau diskriminatif terjadi lagi. Itu bukan hanya merugikan kita secara finansial, tetapi juga merusak citra bangsa di mata dunia,” tambah Erick.

Pesan ini sekaligus mengingatkan kembali bahwa sepak bola adalah olahraga yang harus mempererat persatuan, baik antarnegara maupun sesama anak bangsa. Erick menegaskan bahwa segala bentuk diskriminasi harus ditiadakan, baik saat melawan tim nasional asing maupun dalam kompetisi liga domestik.

“Sepak bola tidak boleh ada diskriminasi, baik kita melawan tim luar negeri, tim nasional, ataupun di antara kita sendiri. Di liga juga tidak boleh ada hal-hal yang menjatuhkan sesama anak bangsa,” tegas Erick Thohir.

Suporter Indonesia Kian Mendunia dengan Dukungan Kreatif

Suporter Timnas Indonesia selama ini memang dikenal sangat fanatik dan kreatif dalam memberikan dukungan kepada para pemain di lapangan. Di setiap pertandingan, terutama babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, mereka hadir langsung di stadion untuk memberikan semangat.

Dukungan suporter Indonesia bukan sekadar sorakan dan yel-yel, melainkan juga berupa koreografi visual yang menarik perhatian dunia. Contohnya adalah saat laga melawan Jepang di SUGBK, suporter membentangkan koreografi bertema “Gundala vs Godzilla” yang menunjukkan kreativitas tinggi dan simbol kebanggaan nasional.

Begitu pula saat menghadapi Bahrain, suporter menampilkan koreografi Garuda raksasa yang menjadi daya tarik tersendiri di tribun penonton. Kreativitas semacam ini menempatkan suporter Indonesia di posisi yang semakin dihormati dalam komunitas sepak bola internasional.

Dampak Positif dan Tantangan Suporter

Erick mengapresiasi peran besar para suporter yang mampu membangun atmosfer positif di setiap pertandingan. Namun, dia juga mengingatkan bahwa semangat yang membara harus tetap dibarengi dengan sikap sportif dan penghormatan kepada semua pihak.

“Suporter kita hebat, mereka punya semangat dan kreativitas luar biasa. Tapi semangat itu harus tetap dijaga dalam koridor yang benar. Jangan sampai kita kehilangan fokus karena tindakan yang merugikan,” kata Erick.

Kasus insiden rasisme dan xenophobia pada laga melawan Bahrain menjadi pelajaran penting. PSSI bersama pemerintah dan aparat keamanan terus berupaya mengawal dan mengedukasi suporter agar menciptakan pertandingan yang aman dan kondusif.

Komitmen PSSI dan Pemerintah dalam Mendukung Suporter

Dalam rangka menciptakan suasana pertandingan yang kondusif, PSSI bersama stakeholder terkait telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif. Ini termasuk pelatihan kepada petugas keamanan, kampanye anti-diskriminasi, serta koordinasi dengan klub dan asosiasi suporter.

Erick berharap agar pesan ini diterima dan diinternalisasi oleh seluruh komunitas sepak bola di Indonesia. Ia ingin pertandingan melawan China tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum mempererat tali persahabatan antar bangsa.

“Ini bukan hanya soal sepak bola, tapi soal bagaimana kita menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu jadi tuan rumah yang hebat, yang menghargai perbedaan dan menjaga sportivitas,” ujarnya.

Laga Timnas Indonesia vs China Jadi Momen Kebersamaan

Pertandingan antara Timnas Indonesia dan China diprediksi menjadi momen penting yang menarik perhatian nasional dan internasional. Selain nilai sportivitas, momen ini juga akan menjadi wadah untuk menunjukkan budaya dan semangat persatuan bangsa.

Kehadiran suporter Indonesia yang kreatif dan penuh semangat diharapkan mampu membangun suasana yang mendukung prestasi tim nasional. Namun, tetap dalam koridor sportif dan saling menghormati.

Dengan komitmen kuat dari semua pihak, termasuk PSSI, pemerintah, dan komunitas suporter, laga ini diharapkan berjalan lancar tanpa gangguan, serta memberikan hasil positif baik di dalam maupun luar lapangan.

Terkini