Samsung Galaxy Ring 2 Masuki Fase Awal Pengembangan, Rilis Komersial Belum Direncanakan untuk 2025

Rabu, 04 Juni 2025 | 13:07:01 WIB
Samsung Galaxy Ring 2 Masuki Fase Awal Pengembangan, Rilis Komersial Belum Direncanakan untuk 2025

JAKARTA - Samsung kembali menjadi sorotan di industri wearable setelah laporan terbaru menyebutkan bahwa perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini telah memulai fase awal pengembangan Samsung Galaxy Ring 2, penerus dari cincin pintar pertamanya yang diluncurkan pada pertengahan 2024. Meski demikian, publik tidak perlu menaruh ekspektasi peluncuran perangkat ini dalam waktu dekat.

Menurut laporan eksklusif dari GalaxyClub, pengembangan Galaxy Ring 2 masih berada di tahap sangat awal. Oleh karena itu, peluncurannya pada tahun 2025 kemungkinan besar tidak akan terjadi. Perangkat ini bahkan diperkirakan baru akan diperkenalkan bersamaan dengan seri Samsung Galaxy S26, atau lebih lambat dari itu.

“Saat ini Samsung tampaknya lebih fokus pada peningkatan teknologi yang bermakna untuk generasi kedua Galaxy Ring, dibandingkan sekadar mempercepat siklus rilis tahunan,” tulis GalaxyClub.

Peningkatan Bertahap Jadi Strategi

Berbeda dengan smartphone yang memiliki siklus pembaruan sangat cepat, perangkat seperti smart ring memiliki keterbatasan ruang untuk peningkatan teknologi secara agresif. Oleh karena itu, Samsung disebutkan memilih pendekatan yang lebih hati-hati dan strategis.

Beberapa peningkatan utama yang menjadi fokus dalam pengembangan Galaxy Ring 2 antara lain:

Desain yang lebih ramping dan ergonomis

Akurasi sensor biometrik yang lebih tinggi

Daya tahan baterai yang lebih baik

Samsung tampaknya memahami bahwa dalam perangkat sekecil smart ring, pengalaman pengguna sangat bergantung pada kenyamanan fisik dan keakuratan teknologi sensor. Hal ini yang mendorong perusahaan untuk mengeksplorasi pendekatan desain yang lebih fleksibel.

Mengacu pada paten yang telah diajukan sebelumnya, Samsung tengah mempertimbangkan pengembangan desain cincin fleksibel. Desain ini memungkinkan sensor mengikuti bentuk jari pengguna secara lebih presisi, sehingga hasil pemantauan data kesehatan seperti detak jantung, suhu kulit, hingga kadar oksigen dalam darah dapat semakin akurat.

“Kami melihat tren di mana pengguna menginginkan perangkat wearable yang tidak hanya akurat, tapi juga nyaman digunakan sepanjang hari. Samsung mencoba menjawab tantangan itu dengan teknologi baru di Galaxy Ring,” ungkap seorang sumber internal industri yang dikutip oleh GalaxyClub.

Fitur Kontrol Gestur: Lompatan Teknologi Baru

Selain peningkatan dalam aspek kesehatan, Samsung juga dilaporkan tengah mengembangkan fitur kontrol gestur untuk Galaxy Ring 2. Fitur ini memungkinkan pengguna mengontrol berbagai perangkat lain seperti smartphone, tablet, atau bahkan laptop, hanya dengan gerakan tangan tertentu.

Teknologi kontrol gestur bukanlah hal baru dalam dunia teknologi, tetapi penerapannya dalam perangkat sekecil cincin adalah sebuah terobosan. Jika berhasil diterapkan, fitur ini akan memperluas fungsionalitas Galaxy Ring dari sekadar pelacak kesehatan menjadi pengendali pintar lintas perangkat.

“Kontrol gestur adalah game changer. Galaxy Ring bisa menjadi remote control masa depan untuk seluruh ekosistem perangkat Samsung,” ujar analis teknologi wearable dari Korea Institute of Science and Technology, Dr. Min-Jae Kim.

Baterai Solid-State, Andalan Galaxy Ring 2?

Laporan lain dari media Korea Selatan, Money Today, mengungkap bahwa Samsung saat ini juga mengembangkan baterai solid-state dengan kepadatan energi hingga 360Wh/L. Teknologi ini diklaim mampu memberikan daya tahan lebih lama dibandingkan baterai lithium-ion konvensional, tanpa menambah ukuran fisik perangkat.

Bila teknologi ini siap diproduksi massal tepat waktu, maka tidak menutup kemungkinan Galaxy Ring 2 akan menjadi perangkat wearable pertama yang mengadopsi baterai solid-state, memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.

“Samsung tengah menguji integrasi baterai solid-state ke dalam form factor cincin. Jika berhasil, ini akan menjadi lompatan besar dalam dunia wearable,” terang laporan Money Today.

Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Samsung mengenai detail spesifikasi atau fitur Galaxy Ring 2. Satu-satunya perkembangan konkret dalam lini produk cincin pintar ini hanyalah peluncuran Galaxy Ring Titanium Black, edisi terbatas yang dirilis di Korea Selatan bersamaan dengan promosi Galaxy S25 Edge.

Pasar Smart Ring Masih Bertumbuh

Sejak peluncurannya tahun lalu, Galaxy Ring generasi pertama telah mencuri perhatian pasar wearable, khususnya karena menawarkan alternatif praktis dibandingkan smartwatch. Keunggulan seperti daya tahan baterai yang lebih lama, desain minimalis, dan kemampuan pelacakan kesehatan secara real-time menjadi daya tarik utama.

Dengan Galaxy Ring 2, Samsung tampaknya tidak terburu-buru mengejar peluncuran tahunan seperti pada lini smartphone. Perusahaan lebih memilih menyempurnakan teknologi yang benar-benar memberikan nilai tambah bagi pengguna.

“Untuk pasar smart ring yang masih berkembang, pendekatan evolusi teknologi lebih masuk akal daripada revolusi tahunan. Galaxy Ring 2 berpotensi menjadi pemimpin pasar jika fitur-fitur barunya terealisasi,” kata analis industri dari IDC Korea, Han Soo-jin.

Meskipun pengembangan Samsung Galaxy Ring 2 telah dimulai, konsumen tampaknya harus bersabar lebih lama. Rilis pada 2025 dipastikan belum menjadi target Samsung. Perusahaan memilih untuk fokus pada peningkatan kualitas desain, akurasi sensor, integrasi kontrol gestur, serta inovasi pada sisi baterai.

Dengan pendekatan ini, Samsung berharap dapat memimpin pasar cincin pintar secara global, terutama karena saat ini kompetitor besar seperti Apple maupun Google belum merilis produk serupa secara massal.

Sementara menunggu Galaxy Ring 2, konsumen dapat menikmati varian terbaru dari generasi pertama yang kini tersedia dalam edisi Titanium Black, menandakan bahwa Samsung masih berkomitmen untuk memperluas ekosistem wearable miliknya.

Terkini