Pertamina Drilling Perkuat K3LL untuk Energi Panas Bumi

Jumat, 20 Juni 2025 | 13:44:26 WIB
Pertamina Drilling Perkuat K3LL untuk Energi Panas Bumi

JAKARTA – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), anak usaha PT Pertamina (Persero), kembali menegaskan komitmennya terhadap penerapan standar tinggi dalam aspek keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan (K3LL), serta keteknikan dalam mendukung pengembangan energi panas bumi di Indonesia.

Komitmen tersebut ditegaskan Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, saat menyampaikan paparannya dalam Pertemuan Teknis K3LL dan Keteknikan Panas Bumi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, di Jakarta.

“Kami terus menunjukkan kapabilitas sebagai perusahaan jasa pengeboran dan energi kelas dunia, dengan cakupan layanan menyeluruh dari hulu ke hilir,” ujar Avep dalam sambutannya.

Fokus Kolaboratif Antarpemangku Kepentingan

Pertemuan strategis ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting, di antaranya Direktur Panas Bumi Gigih Udi Atmo, Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Sahat Simangunsong, serta perwakilan dari asosiasi industri, pimpinan badan usaha panas bumi, dan kepala teknik dari berbagai wilayah operasi panas bumi di Indonesia.

Pertemuan ini menjadi ruang koordinasi penting untuk menyamakan persepsi dan strategi dalam mengimplementasikan prinsip K3LL secara terpadu dan menyeluruh.

“K3LL adalah landasan penting dalam pengembangan panas bumi yang aman, andal, dan berkelanjutan,” terang Gigih Udi Atmo di sela-sela acara.

Operasi dan Ekspansi Pertamina Drilling

Avep menambahkan bahwa Pertamina Drilling saat ini telah mengoperasikan 49 rig onshore, 2 offshore workover rig, dan 1 jack-up rig yang tersebar di empat wilayah utama. Operasi tersebut tidak hanya melayani eksplorasi dan produksi migas, tetapi juga semakin aktif dalam mendukung kegiatan pengeboran panas bumi.

Tidak hanya skala nasional, Pertamina Drilling juga memperluas jangkauan operasionalnya ke tingkat internasional. Saat ini perusahaan telah melayani proyek non-rig di Malaysia serta proyek pengeboran di Timor Leste.

Sebagai bentuk investasi sumber daya manusia, perusahaan telah membentuk Indonesia Drilling Training Center (IDTC) dan menjalin kerja sama pelatihan dengan institusi internasional guna meningkatkan kapabilitas teknis tim operasionalnya.

“Pertamina Drilling memiliki misi menjadi mitra strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan dan mempercepat ketahanan energi nasional,” jelas Avep.

Standardisasi K3LL dan Keteknikan

Dalam pertemuan tersebut, berbagai pihak juga mendiskusikan pentingnya standardisasi nasional terkait K3LL dan keteknikan. Beberapa poin penting yang dibahas antara lain penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), skema sertifikasi profesi, dan penguatan strategi mitigasi risiko di sektor panas bumi.

Kementerian ESDM menilai sinergi ini sebagai pilar penting dalam membangun ekosistem energi baru dan terbarukan yang andal, aman, serta ramah lingkungan.

Strategi Pengembangan dan Efisiensi

Selain aspek keselamatan dan teknis, forum juga menyoroti strategi efisiensi biaya dalam pengembangan energi panas bumi. Dalam forum terpisah, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE), Julfi Hadi, menjelaskan bahwa efisiensi dapat ditempuh melalui kolaborasi lintas perusahaan dan pemanfaatan teknologi terbaru seperti Electrical Submersible Pumps (ESP) dan pengembangan manufaktur lokal.

“Kami melihat bahwa kolaborasi dan adopsi teknologi lokal merupakan langkah strategis untuk menurunkan biaya pengembangan panas bumi secara nasional,” kata Julfi.

Dampak Ekonomi dan Energi Nasional

Potensi energi panas bumi Indonesia sangat besar, diperkirakan mencapai 23,9 GW. Namun, hingga kini, baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Untuk itu, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas hingga 1 GW dalam 2–3 tahun ke depan dan 1,5 GW pada 2035.

Pengembangan sektor ini juga diyakini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, serta mempercepat pencapaian target Net Zero Emission 2060.

Selain pembangkitan listrik, sektor ini juga mulai mengembangkan produk turunan strategis seperti hidrogen hijau dan silika hijau, yang bernilai tinggi dalam ekosistem industri global.

Komitmen Pertamina Drilling ke Depan

Pertamina Drilling menyatakan bahwa komitmen terhadap prinsip K3LL tidak hanya menjadi slogan, melainkan bagian dari proses kerja yang terintegrasi dengan seluruh lini operasional perusahaan. Budaya kerja berbasis keselamatan kini telah menjadi standar minimum dalam kegiatan pengeboran, baik di sektor migas maupun panas bumi.

Perusahaan juga telah mulai mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan seperti DGBS (Drilling Green Based System) untuk efisiensi bahan bakar, serta menjalin sinergi dengan Pertagas dalam teknologi CCS/CCUS (Carbon Capture and Storage/Utilization) untuk mendukung dekarbonisasi industri energi.

“Kami percaya bahwa pengembangan panas bumi tidak hanya soal energi, tapi juga soal tanggung jawab lingkungan dan masa depan Indonesia,” pungkas Avep.

Terkini