JAKARTA - Memahami penyebab sakit ginjal stadium 5 penting dilakukan sejak dini karena kondisi ini merupakan tahap paling parah dari penyakit ginjal kronis.
Berdasarkan informasi dari American Kidney Fund, tahap keempat dalam penyakit ginjal merupakan fase terakhir sebelum seseorang mengalami kegagalan fungsi ginjal secara total, yang dikenal juga sebagai stadium akhir atau end-stage renal disease (ESRD).
Ketika seseorang telah berada pada stadium kelima, artinya fungsi ginjal sudah benar-benar menurun drastis bahkan tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya.
Dalam kondisi ini, ginjal sudah tidak mampu menyaring racun, mengatur cairan, atau menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Meskipun kondisi ini ditandai oleh sejumlah gejala, sering kali keluhan yang muncul dianggap sebagai masalah kesehatan biasa karena sifatnya yang umum.
Akibatnya, banyak orang tidak menyadari bahwa tubuh mereka sedang mengalami penurunan fungsi ginjal yang serius.
Karena itu, sangat penting untuk memahami lebih dalam tentang kegagalan ginjal tahap akhir, termasuk tanda-tanda awal yang harus diwaspadai serta penyebab sakit ginjal stadium 5 agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Mengenal Gagal Ginjal Stadium 5
Tanda-tanda seseorang mengalami gangguan ginjal tahap akhir umumnya bisa dikenali melalui hasil tes darah yang disebut eGFR, yakni metode pengukuran untuk menilai seberapa efektif fungsi ginjal dalam menyaring limbah dari tubuh.
Jika nilai eGFR menunjukkan angka di bawah 15, maka dapat dikatakan ginjal sudah berada pada tahap paling parah.
Situasi ini menunjukkan bahwa kedua organ ginjal hampir tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya, bahkan bisa saja sudah sepenuhnya gagal menjalankan fungsinya.
Ketika seseorang sudah mencapai tahap ini, maka limbah metabolik akan terus menumpuk dalam aliran darah dan mengganggu fungsi normal tubuh secara menyeluruh.
Dalam kondisi penyakit ginjal kronis, terdapat lima tahapan yang digunakan untuk menilai seberapa jauh kerusakan terjadi.
Tahapan ini menunjukkan progresivitas penyakit, sebab seiring waktu, fungsi ginjal dapat mengalami penurunan secara bertahap.
Kelima tahap tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar: tahap awal (tingkat 1 hingga 3), di mana ginjal masih mampu menjalankan proses penyaringan meskipun tidak sempurna; serta tahap lanjut (tingkat 4 dan 5), di mana organ ini harus bekerja lebih keras untuk melakukan penyaringan, atau bahkan berhenti berfungsi sama sekali.
Tujuan utama dari klasifikasi tahap ini adalah untuk mempermudah proses pemantauan dan pengendalian gejala agar tidak semakin memburuk, serta mendukung upaya menjaga kinerja ginjal selama mungkin. Berikut ini penjelasan untuk tiap tahapannya:
Tahap 1
Di fase awal ini, nilai eGFR berada di atas atau sama dengan 90. Secara umum, fungsi ginjal masih berada pada batas normal meskipun ada tanda-tanda awal kerusakan ringan.
Salah satu indikasi kerusakan yang bisa terlihat adalah adanya kelebihan protein dalam urine atau perubahan bentuk serta struktur organ ginjal yang abnormal.
Tahap ini sangat penting karena menjadi momen penentu apakah kondisi ginjal masih bisa diperbaiki atau malah terus memburuk.
Tahap 2
Pada tahap kedua, nilai eGFR berkisar antara 60 hingga 89. Meski ginjal masih dapat bekerja, tanda-tanda kerusakan mulai terlihat semakin jelas. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa berkembang ke tahap berikutnya yang lebih serius.
Upaya pencegahan bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap stabil, menerapkan pola makan yang seimbang, memperbanyak aktivitas fisik, serta menghentikan kebiasaan merokok.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjaga kestabilan fungsi ginjal dan memperlambat perburukan kondisi.
Tahap 3
Pada fase ketiga, gangguan ginjal kronis terbagi menjadi dua subkategori, yaitu 3A dengan nilai eGFR antara 45 hingga 59 dan 3B dengan rentang antara 30 hingga 44.
Di tahap ini, kemampuan ginjal untuk melakukan penyaringan limbah tubuh sudah mulai menurun secara nyata akibat adanya kerusakan.
Sebagian besar orang yang berada dalam tahap ini akan mulai merasakan berbagai komplikasi, seperti tekanan darah tinggi serta gejala anemia.
Tahap 4
Fase keempat ditunjukkan dengan nilai eGFR yang berada dalam kisaran 15 sampai 29. Angka tersebut menunjukkan bahwa kerusakan pada ginjal sudah sangat parah atau bahkan hampir kehilangan fungsi sepenuhnya.
Kondisi ini tergolong serius dan memerlukan penanganan yang menyeluruh, karena jika terus menurun, pasien akan memasuki tahap paling kritis dari penyakit ini.
Tahap 5
Pada fase kelima, nilai eGFR mencapai angka 15 atau bahkan lebih rendah. Ini menandakan bahwa kedua ginjal telah benar-benar gagal menjalankan fungsinya.
Ketika ginjal tidak lagi bisa menyaring kotoran dari tubuh, maka limbah akan terus menumpuk dalam darah dan mengganggu sistem organ lainnya.
Dalam tahap akhir ini, pasien tergolong dalam kondisi yang sangat kritis.
Untuk tetap bertahan hidup, penderita memerlukan intervensi medis berupa prosedur cuci darah secara rutin (dialisis) atau menjalani operasi transplantasi ginjal sebagai upaya pengganti fungsi ginjal yang sudah tidak bekerja.
Penyebab Sakit Ginjal Stadium 5
Salah satu penyebab sakit ginjal stadium 5 yang paling umum berasal dari penyakit gula darah tinggi dan tekanan darah yang tidak terkendali.
Kadar gula yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan kerusakan pada nefron, bagian kecil di ginjal yang berfungsi menyaring limbah. Sementara itu, tekanan darah yang terus meningkat dapat merusak pembuluh darah di dalam organ tersebut.
Selain dua kondisi tersebut, ada beberapa faktor lain yang turut berkontribusi pada kerusakan ginjal total, antara lain:
- Penyumbatan di saluran kemih akibat batu ginjal dalam waktu lama
- Pembesaran prostat
- Beberapa jenis kanker
- Peradangan pada bagian penyaring ginjal (glomerulonefritis)
- Gangguan aliran urine yang kembali masuk ke ginjal (vesicoureteral reflux)
- Kelainan sejak lahir
Selain itu, orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan ginjal kronis, menderita penyakit autoimun, atau mengalami gangguan ginjal polikistik juga berisiko tinggi mengalami kondisi tersebut.
Maka dari itu, penting untuk mengenali penyebab dari sakit ginjal stadium 5 lebih dini agar bisa dilakukan langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat.
Gejala Utama Sakit Ginjal Stadium 5
Pada tahap akhir kerusakan ginjal, terdapat sejumlah tanda yang umumnya dialami oleh penderitanya.
Beberapa di antaranya meliputi rasa gatal berlebih, otot yang sering mengalami kejang, sensasi mual disertai muntah, kehilangan selera makan, pembengkakan di bagian tubuh seperti tangan dan kaki, serta nyeri yang muncul di bagian punggung.
Selain itu, frekuensi buang air kecil bisa meningkat atau justru menjadi sangat jarang. Kondisi ini juga kerap dibarengi dengan gangguan pernapasan, kesulitan tidur di malam hari, konsentrasi yang menurun, hingga perubahan warna pada kulit.
Ketika ginjal benar-benar tak mampu lagi bekerja, pasien harus menjalani prosedur medis tertentu agar bisa tetap hidup.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dialisis, yang berfungsi untuk menyaring kotoran dari dalam darah, menggantikan peran ginjal yang sudah tidak bisa menjalankan tugasnya.
Alternatif lain yang biasa direkomendasikan oleh dokter adalah transplantasi, yaitu proses pembedahan untuk mengganti ginjal yang sudah rusak dengan organ sehat dari pendonor. Biasanya pilihan ini diambil jika fungsi ginjal sudah sepenuhnya berhenti.
Apakah Gagal Ginjal Stadium 5 Bisa Sembuh?
Individu yang sudah memasuki tahap paling lanjut dalam kerusakan ginjal memiliki peluang yang sangat rendah untuk bertahan hidup. Lantas, adakah kemungkinan untuk pulih dari kondisi ginjal yang sudah parah ini?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh NephroTest Study Group pada 2013, ditemukan bahwa peningkatan angka eGFR masih bisa terjadi meskipun pasien telah berada di tahap 4 atau 5.
Peningkatan ini berkaitan dengan berkurangnya jumlah komplikasi metabolik seiring berjalannya waktu.
Penderita dengan gangguan ginjal di tahap akhir masih memiliki potensi hidup antara 5 hingga 10 tahun jika mereka secara konsisten menjalani prosedur dialisis.
Organisasi National Kidney Foundation mencatat bahwa banyak pasien yang mampu hidup dengan lebih baik hingga lebih dari dua dekade berkat kedisiplinan dalam menjalani proses tersebut.
Namun, penting untuk disadari bahwa perawatan ini harus dilakukan seumur hidup. Prosedur yang melelahkan ini juga menuntut biaya yang cukup tinggi, sehingga bisa menjadi beban bagi pasien.
Jika pasien memilih jalur transplantasi organ, data dari Donate Life America menyebutkan bahwa peluang untuk hidup bisa bertambah antara 8 hingga 12 tahun.
Meski demikian, mendapatkan donor yang cocok bukanlah hal mudah. Proses menunggu donor bisa memakan waktu sangat lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Perlu dipahami bahwa seluruh upaya di atas hanya bertujuan untuk memperbaiki kondisi dan kualitas hidup penderita. Sayangnya, langkah-langkah tersebut tidak serta-merta memperpanjang usia secara signifikan.
Tanda-tanda Penyakit Gagal Ginjal
Menjaga kondisi tubuh agar tetap prima merupakan bentuk investasi jangka panjang yang paling bernilai, termasuk memastikan fungsi ginjal tetap optimal.
Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami gangguan ginjal kronis, termasuk yang sudah berada di tahap kelima, karena gejala yang muncul kerap tidak terlalu mencolok dan mudah diabaikan.
Akibatnya, sebagian besar baru mengetahui kondisinya setelah kerusakan pada ginjal sudah sangat parah.
Beberapa indikasi yang menandakan seseorang mengalami gangguan ginjal kronis di tahap akhir dan sebaiknya tidak diabaikan meliputi:
- Penumpukan cairan yang terlihat dari pembengkakan pada tangan maupun kaki
- Penurunan selera makan secara drastis
- Mual disertai muntah
- Rasa pusing atau tidak seimbang
- Kesulitan bernapas atau napas terasa pendek
- Gangguan tidur atau sulit beristirahat di malam hari
- Sensasi gatal yang tidak kunjung hilang, otot sering kram, serta kedutan
- Perubahan frekuensi buang air kecil, baik menjadi terlalu sering maupun jarang
- Mudah mengantuk dan cepat merasa lelah
Terdapat banyak langkah yang dapat dilakukan untuk membantu menangani gejala-gejala tersebut, terutama jika terjadi pada anggota keluarga. Perhatikan dan amati setiap perubahan yang muncul, karena sering kali tanda-tanda tersebut terabaikan.
Apabila gejala-gejala tersebut mulai terasa, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan untuk mengetahui apakah benar berkaitan dengan gangguan ginjal parah.
Jika diagnosis menyatakan demikian, berikan dukungan secara emosional maupun praktis agar pasien mampu menjalani pengobatan dengan lebih baik.
Lindungi Diri dan Finansial dengan Asuransi Kesehatan
Saat seseorang telah mencapai tahap akhir dalam penyakit ginjal, yaitu stadium lima, fokus utama pengobatan adalah memperbaiki kualitas hidup.
Pada kondisi ini, dua tindakan utama yang umumnya direkomendasikan adalah cuci darah dan transplantasi ginjal. Sayangnya, keduanya memerlukan biaya yang cukup besar.
Untuk sekali prosedur hemodialisis, tarifnya bisa dimulai dari sekitar Rp400 ribu hingga lebih dari Rp5 juta. Ini merupakan rutinitas yang tidak bisa dihindari bagi para penderita gangguan ginjal kronis yang sudah parah.
Kabar baiknya, peserta program jaminan kesehatan nasional bisa memperoleh manfaat pembiayaan dari BPJS Kesehatan.
Namun, nilai yang ditanggung biasanya berada di kisaran Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta per sesi, belum termasuk pemeriksaan laboratorium, tes fungsi ginjal, pemasangan alat untuk cuci darah, dan kebutuhan medis lainnya.
Agar beban biaya tidak terlalu berat, pasien disarankan memiliki perlindungan tambahan melalui asuransi kesehatan swasta.
Dengan perlindungan ini, berbagai kebutuhan medis—termasuk biaya terapi rutin seperti hemodialisis—bisa turut dicover oleh perusahaan asuransi.
Dalam hal ini, polis asuransi yang termasuk kategori penyakit kritis sering kali memberikan manfaat tersebut.
Ada polis yang berdiri sendiri sebagai asuransi penyakit kritis, dan ada pula yang termasuk dalam paket asuransi kesehatan umum namun sudah meliputi perlindungan untuk penyakit serius.
Informasi ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan agar kamu bisa melakukan pencegahan sejak dini terhadap gangguan ginjal dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan pembiayaan medis yang besar di masa depan.
Tak kalah pentingnya, menyiapkan dana cadangan juga bisa menjadi langkah bijak. Dana tersebut dapat digunakan tidak hanya saat kondisi darurat, tetapi juga ketika menghadapi kebutuhan mendadak yang berkaitan dengan kesehatan dan pengobatan.
Sebagai penutup, mengetahui penyebab sakit ginjal stadium 5 sejak dini sangat penting agar kamu bisa mencegah kerusakan lebih parah dan menjaga fungsi ginjal tetap optimal.