Waskita Karya: Bendungan Rukoh Tingkatkan Perekonomian Aceh dengan Serapan 80 Persen Tenaga Kerja Lokal
- Jumat, 14 Februari 2025

JAKARTA - Proyek monumental Bendungan Rukoh yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah rampung. Bendungan ini, dengan nilai konstruksi mencapai Rp1,7 triliun, kini siap memberikan kontribusi besar bagi stabilitas pasokan air dan ketahanan pangan di Aceh. Dengan kapasitas tampung sebesar 128 juta meter kubik (m3), bendungan ini menjadi salah satu infrastruktur terpenting di Kabupaten Pidie.
Lokasi strategis Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie menawarkan solusi jangka panjang untuk irigasi yang lebih baik dengan mengairi lahan pertanian seluas 12.194 hektar (ha). Dampak positif dari bendungan ini tidak hanya terbatas pada sektor pertanian, namun juga akan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, dari peningkatan pendapatan hingga peningkatan daya beli masyarakat sekitar.
Tak hanya itu, dengan kapasitas penyediaan air baku hingga 900 liter per detik, Bendungan Rukoh juga memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan air wilayah tersebut. Dalam tinjauannya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, menekankan betapa vitalnya proyek ini. "Tidak hanya bermanfaat untuk irigasi atau air baku saja, tetapi juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MegaWatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PMLTH) sebesar 1,22 MW," ujar Diana di Pidie, Aceh, pada Jumat, 14 Februari 2025.
Keberadaan Bendungan Rukoh juga berdampak positif di bidang ketenagakerjaan. Proyek ini berhasil menyerap hampir 80 persen tenaga kerja dari masyarakat lokal. Peningkatan lapangan kerja ini diharapkan mampu memberikan efek berantai bagi kesejahteraan masyarakat di Aceh. "Diharapkan Bendungan Rukoh dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat Aceh, khususnya di sekitar Kabupaten Pidie," tambah Diana.
Daya Listrik dan Ekonomi Sosial
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa output daya listrik dari Bendungan Rukoh berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi, serta ketersediaan akses listrik yang lebih merata. "Dengan adanya Bendungan Rukoh, produksi pertanian bisa meningkat. Indeks Pertanaman (IP) diharapkan naik dari 191 persen menjadi 300 persen," jelas Ermy. Pengisian air atau impounding yang sudah dimulai juga diharapkan mampu mengaliri berbagai lahan irigasi secara maksimal, mendukung ketahanan pangan, dan sejalan dengan Asta Cita Presiden.
Selain menggerakkan aktivitas ekonomi dan sosial, bendungan ini juga memberikan manfaat dalam mitigasi bencana. Dalam aspek ini, bendungan diproyeksikan dapat mereduksi risiko banjir di tiga kecamatan: Titeue, Keumala, dan Sakti dengan luas total 51 ha.
Komitmen Waskita Karya dalam Infrastruktur Nasional
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah berpengalaman lebih dari 64 tahun dalam membangun infrastruktur di Indonesia, Waskita Karya menunjukkan kembali komitmennya dengan proyek Bendungan Rukoh. Selain bendungan ini, perusahaan juga merampungkan proyek lain seperti Bendungan Jlantah pada tahun yang sama.
Proyek bendungan lain yang digarap oleh Waskita, seperti Bendungan Jatigede di Jawa Barat, menunjukkan hasil nyata dalam peningkatan produksi pertanian. Menurut data Dinas Provinsi Jawa Barat pada 2023, bendungan tersebut mampu meningkatkan hasil panen padi secara signifikan di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. "Sebagai BUMN Konstruksi, Perseroan telah berkomitmen untuk mendukung seluruh program pemerintah melalui pembangunan infrastruktur," kata Ermy Puspa Yunita.
Tidak hanya berfokus pada pencapaian di Aceh, Waskita Karya juga optimis dalam menyokong misi besar pemerintah melalui pembangunan bendungan yang multi-fungsi dan berkontribusi pada ketahanan pangan dan energi nasional.
Bendungan untuk Masa Depan
Bendungan modern seperti Rukoh dan Jatigede adalah contoh nyata bagaimana infrastruktur dapat membawa perubahan signifikan bagi daerah sekitarnya. Dengan keberagaman manfaat yang ditawarkan, mulai dari irigasi, penyediaan air bersih, pembangkitan listrik, hingga pencegahan bencana, bendungan menjadi pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan baik di Aceh maupun di seluruh Indonesia.
Pembangunan ini memperbaiki tidak hanya kondisi ekonomi masyarakat lokal, tapi juga secara tidak langsung membawa dampak positif bagi negara dengan cara meningkatkan stabilitas pangan dan energi nasional. Melalui proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan dengan hati-hati dan penuh perencanaan strategis, Waskita Karya berkontribusi nyata dalam mewujudkan visi kemajuan Indonesia.

Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025