PT Angkasa Pura Aviasi Sukses Menjadi Tuan Rumah Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2025 di Sumatera Utara

PT Angkasa Pura Aviasi Sukses Menjadi Tuan Rumah Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2025 di Sumatera Utara

JAKARTA - PT Angkasa Pura Aviasi berhasil menjadi tuan rumah dalam peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2025. Acara yang berlangsung pada Selasa, 11 Februari 2025 diadakan di Auditorium Danau Toba dan Lapangan Gedung Administrasi di kawasan Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, dan dihadiri oleh sekitar 2.000 peserta.

Mengusung tema "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas", kegiatan ini melibatkan berbagai pihak penting, termasuk Wakil Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, Immanuel Ebenezer, serta pejabat regional seperti Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Sumut, Effendy Pohan, dan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumatera Bagian Utara, I Nyoman Suarjaya.

Dalam sambutannya, Effendy Pohan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto, yaitu Asta Cita, yang menargetkan Indonesia menjadi negara berdaulat, maju, dan sejahtera melalui pembangunan manusia yang unggul dan produktif. "Tema ini menjadi semakin bermakna karena dalam visi Asta Cita, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kesejahteraan tenaga kerja sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai kedaulatan ekonomi bangsa,” jelas Effendy Pohan.

Lebih jauh, Pohan menekankan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah faktor krusial dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan penerapan SMK3 dan pembentukan budaya K3, perusahaan dapat menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup pekerja, serta memperkuat daya saing dan produktivitas secara global. "Berbagai risiko harus dihadapi seiring perubahan yang cepat dan dinamis, seperti perubahan iklim dan tatanan dunia kerja di era digital," tambah Pohan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi, Achmad Rifai, merasa terhormat atas kesuksesan acara ini. Baginya, kegiatan ini adalah komitmen nyata untuk mendukung penerapan Sistem Manajemen K3 di lingkungan kerja, khususnya di Bandara Internasional Kualanamu. "Dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia, kami yakin produktivitas kerja akan semakin meningkat seiring terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan aman," ucap Rifai.

Rifai juga menegaskan bahwa kegiatan ini adalah momen penting untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja, tidak hanya bagi karyawan PT Angkasa Pura Aviasi tetapi juga bagi seluruh pemangku kepentingan di Sumatera Utara. "Peringatan Bulan K3 Tahun 2025 ini, diharapkan dapat memperkuat sinergi antar instansi dan perusahaan dalam menciptakan budaya kerja yang lebih baik, produktif, dan aman bagi semua pihak," kata Rifai.

Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer, menyoroti pentingnya aspek K3 dalam memelihara investasi yang sehat. Tanpa penerapan K3, produktivitas yang optimal tidak mungkin tercapai. "Ini momentum bagaimana pengusaha dan buruh dan juga negara, harus hadir apalagi terkait K3 ini ya karena itu poin dalam menjaga investasi yang sehat, dan seandainya unsur K3 tidak terpenuhi bagaimana kita bicara produktivitas, dan disinilah perlunya penguatan K3 dan juga negara hadir dalam hal ini," tutur Ebenezer.

Kegiatan ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan bermanfaat lainnya, seperti donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan screening tes TBC untuk deteksi dini penyakit. Ada juga talkshow K3 yang menghadirkan narasumber ahli, inovasi dengan soft launching website dan P2K3, pameran produksi perusahaan yang menampilkan produk unggulan, serta atraksi simulasi K3 oleh Tim Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) PT Angkasa Pura Aviasi dan Vertical Rescue Indonesia. Penandatanganan MoU untuk perumahan karyawan juga dilaksanakan, sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia.

Dengan beragam rangkaian acara yang berlangsung sukses ini, PT Angkasa Pura Aviasi tak hanya menegaskan perannya dalam penerapan K3 di Sumatera Utara, tetapi juga menetapkan standar baru untuk praktik keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.