Smelter Freeport Indonesia Siap Beroperasi Kembali Pertengahan 2025, Industri Domestik Didorong Serap Katoda Tembaga
- Jumat, 07 Februari 2025

JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) akan mengoperasikan kembali smelternya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, pada pertengahan tahun 2025. Pembangunan infrastruktur vital ini menjadi sorotan, terutama terkait serapan hasil produksinya oleh industri dalam negeri. Smelter PTFI yang sempat terhenti operasinya akibat kebakaran pada Oktober 2024, diharapkan bisa menjadi penopang bagi perkembangan industri nasional dengan kapasitas produksi yang cukup signifikan.
Setelah mendapatkan laporan dari PTFI, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, mengingatkan pentingnya kesiapan industri domestik dalam menyerap hasil produksi smelter berupa katoda tembaga. Menurutnya, potensi yang dihasilkan oleh fasilitas ini sangat besar dan harus dimanfaatkan secara optimal.
"Saya mengimbau agar industri dalam negeri bersiap untuk menyerap katoda tembaga hasil produksi smelter PT Freeport Indonesia. Kita tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah produksi, tapi juga bagaimana hasil tersebut bermanfaat bagi pengembangan industri di dalam negeri," ujar Evita Nursanty.
Evita menjelaskan, smelter PTFI di Gresik diproyeksikan dapat memurnikan hingga 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dari angka tersebut, dihasilkan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak. Dia juga menekankan bahwa hasil produksi tersebut berpotensi besar untuk menopang berbagai sektor industri, mulai dari elektronik, otomotif, hingga konstruksi.
Diharapkan, dengan beroperasinya kembali smelter ini, pasar domestik tidak lagi bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan tembaga. "Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar kita bisa mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor dan mendukung kemandirian industri nasional," tambah Evita.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, produk dari smelter PTFI ini juga direncanakan untuk dipasarkan di pasar internasional. Dengan kualitas yang memenuhi standar global, katoda tembaga, emas, dan perak produksi PTFI diyakini mampu bersaing di kancah global. Hal ini, menurut Evita, akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja baru.
Keberadaan smelter ini, selain berdampak positif secara ekonomi, juga diharapkan dapat memberikan efek multiplier bagi masyarakat sekitar, terutama dalam peningkatan kualitas tenaga kerja lokal melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan.
Namun demikian, Evita mengingatkan perlunya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan PTFI untuk memastikan kelancaran operasional dan penyerapan produk. "Kolaborasi ini menjadi kunci dalam memastikan bahwa semua potensi yang ada dapat diutilisasi dengan baik, dan tantangan yang muncul dapat diatasi bersama," paparnya.
Pada sisi lain, pihak PTFI menyatakan komitmennya untuk mendukung kebutuhan industri lokal dengan memastikan kualitas dan kontinuitas produksi smelter. PTFI juga berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka penelitian dan pengembangan guna meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan.
Rencana beroperasinya kembali smelter PTFI ini tentu membawa harapan baru bagi industri domestik serta perekonomian nasional. Namun, keberhasilan inisiatif ini sangat bergantung pada kesiapan industri dalam negeri untuk menyerap dan memanfaatkan produk yang dihasilkan.
Sementara itu, masyarakat sekitar dan pihak terkait diharapkan terus memberikan dukungannya agar proyek ini dapat berjalan lancar sesuai rencana. Dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, operasi kembali smelter Freeport Indonesia diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga menjadi langkah awal menuju kemandirian industri nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan demikian, keberlanjutan dan optimalisasi produk smelter Freeport Indonesia untuk kebutuhan domestik diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional serta memperkuat peran Indonesia dalam peta industri global.

Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025