Erick Thohir Jelaskan Alasan Penunjukan TNI Aktif Sebagai Dirut Bulog: Komitmen pada Swasembada Beras
- Selasa, 11 Februari 2025

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan alasan di balik keputusan strategis penunjukan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. Langkah ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung program swasembada beras yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pernyataan resminya, Erick menyatakan bahwa penugasan Bulog yang melibatkan penyerapan 3 juta ton gabah panenan petani membutuhkan dukungan sistem yang kuat dan terintegrasi. "Penunjukan ini didasari oleh kebutuhan akan dukungan sistem yang dapat menjamin keberhasilan penyerapan gabah petani. Sistem yang solid ini penting untuk mencapai target swasembada beras," ujar Erick, Selasa, 11 Februari 2025.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa tanpa adanya penyerapan gabah oleh Bulog, harga gabah bisa jatuh. Hal ini, menurutnya, sangat berpotensi merugikan petani. "Jika harga gabah jatuh karena tidak ada penyerapan yang memadai, petani bisa enggan untuk kembali menanam padi, dan itu akan mengganggu program swasembada pangan kita," tambahnya.
Keputusan ini diambil menyusul penunjukan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Bulog. Mayor Jenderal Novi menggantikan Wahyu Suparyono, yang baru empat setengah bulan menjabat. Penunjukan pejabat militer untuk posisi strategis ini bukan tanpa alasan. Erick mengungkapkan bahwa pengalaman dan disiplin militer diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam manajemen Bulog yang lebih efektif dan efisien.
Tidak hanya itu, perubahan juga terjadi di jajaran manajemen Bulog lainnya. Erick menunjuk Hendra Susanto sebagai Direktur Keuangan Bulog, menggantikan Iryanto Hutagaol. Pergantian ini diharapkan bisa membawa pembaruan dalam pengelolaan keuangan Bulog agar lebih transparan dan akuntabel.
"Dengan kepemimpinan baru ini, kami berharap Bulog dapat lebih beradaptasi dengan tantangan zaman dan membawa keberhasilan yang tidak hanya terbatas pada penyerapan gabah, tetapi juga dalam manajemen keuangan yang lebih baik," terang Erick.
Penunjukan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam merespons tantangan kedaulatan pangan dan stabilisasi ekonomi nasional. Bulog, sebagai lembaga strategis, diharapkan dapat berfungsi optimal untuk mendukung program-program yang berorientasi pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Erick menekankan pentingnya Bulog sebagai ujung tombak pelaksanaan program pemerintah untuk memastikan beras tersedia dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, Erick juga menekankan pentingnya koordinasi antara Bulog dan instansi terkait lainnya untuk memastikan setiap langkah yang diambil benar-benar selaras dengan kebijakan pemerintah. "Kolaborasi dan koordinasi antara lembaga adalah kunci keberhasilan. Kami akan memastikan bahwa komunikasi terus terjalin agar semua pihak berjalan ke arah yang sama," tutur Erick.
Keputusan ini mendapat beragam tanggapan dari berbagai kalangan. Sejumlah pihak menilai bahwa melibatkan aparat militer dalam struktur organisasi BUMN bisa membawa dampak positif dalam hal disiplin dan kebijakan yang lebih tegas. Meski demikian, sebagian lain menilai perlu adanya pembatasan agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang antara militer dan sipil.
Dalam konteks ini, penunjukan anggota militer aktif sebagai Direktur Utama Bulog merupakan langkah berani yang diharapkan membawa dampak signifikan dalam penyerapan hasil pertanian dan pengelolaan cadangan pangan nasional. Dukungan dari semua pihak diharapkan dapat mendorong Bulog menjadi lembaga yang lebih responsif dan adaptif terhadap perubahan serta kebutuhan bangsa di masa depan.
Sebagai bentuk transparansi, Erick mengimbau masyarakat untuk terus mengawal dan memberikan masukan konstruktif terkait kebijakan pemerintah, terutama dalam sector strategis seperti pangan. "Kami terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat demi perbaikan yang berkelanjutan," pungkas Erick.

Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
- Minggu, 20 April 2025