Indonesia Siapkan Aturan Baru untuk Kendalikan Harga Ekspor Batu Bara

Indonesia Siapkan Aturan Baru untuk Kendalikan Harga Ekspor Batu Bara
Indonesia Siapkan Aturan Baru untuk Kendalikan Harga Ekspor Batu Bara

Jakarta - Indonesia, negara yang dikenal sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, tengah mengambil langkah signifikan untuk memperkuat posisi ekonominya di pasar global. Meski menguasai produksi dalam jumlah besar, Indonesia selama ini tidak memiliki kendali yang cukup terhadap penetapan harga batu bara dunia. Akibatnya, harga ekspor batu bara Indonesia sering kali dianggap lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengambil langkah proaktif untuk mengatasi situasi ini. Dalam waktu dekat, menteri ini berencana untuk mengeluarkan aturan baru yang mewajibkan eksportir batu bara asal Indonesia menggunakan Harga Batu bara Acuan (HBA) sebagai patokan dalam ekspor mereka. Langkah ini dimaksudkan agar penjualan batu bara Indonesia lebih kompetitif di pasar internasional, Senin, 10 Februari 2025.

"Ini adalah langkah penting bagi kami. Kami sedang mempertimbangkan untuk membuat Keputusan Menteri agar harga HBA itulah yang dipakai untuk transaksi di pasar global," ujar Menteri Bahlil dalam sebuah pernyataan di Jakarta, yang dikutip pada Senin, 10 Februari 2025.

Selama ini, harga batu bara dunia yang menjadi acuan lebih rendah dibandingkan dengan HBA. Sebagai contoh, pada Januari 2025, harga batu bara acuan Newcastle mencapai 116,79 dolar Amerika per ton, sementara HBA menawarkan harga lebih tinggi dengan selisih antara 7,5 hingga 29 dolar Amerika per ton. Perbedaan ini menunjukkan potensi keuntungan yang lebih besar jika HBA dijadikan tolok ukur perdagangan ekspor.

Bahlil berharap seluruh eksportir batu bara nasional mendukung kebijakan yang akan diberlakukan ini. Untuk memastikan kepatuhan, Kementerian ESDM tidak segan-segan akan mencabut izin ekspor bagi mereka yang melanggar.

"Kalau tidak mau, kita ambil izin ekspornya. Kira-kira begitu. Masak harga batu bara negara kita dibuat lebih murah ketimbang negara lain. Masak harga batu bara kita, ditentukan negara lain," tambahnya tegas.

Saat ini, harga batu bara di Indonesia masih dipengaruhi oleh beberapa indeks harga, salah satunya adalah Indonesia Coal Index (ICI). Dengan adanya rencana penerapan HBA sebagai acuan baru, diharapkan perubahan tersebut dapat meningkatkan daya saing industri batu bara Indonesia di kancah global.

Sepanjang tahun 2024, Indonesia telah mengekspor sekitar 555 juta ton batu bara. Angka ini terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, di tengah total penggunaan batu bara dunia yang diperkirakan mencapai 8 hingga 8,5 miliar ton. Meski begitu, yang beredar di pasar global hanya sekitar 1,5 miliar ton, meninggalkan defisit besar antara 7 hingga 7,5 miliar ton.

Memperhatikan data tersebut, Menteri Bahlil percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang menentukan harga batu bara dunia. Dengan menerapkan kebijakan harga yang lebih terstruktur dan berskala masif, Indonesia diharapkan bisa memaksimalkan keuntungan yang bisa dikeruk dari pasar internasional.

"Jadi batu bara kita ini, betul-betul berdampak masif dan terstruktur. Misalnya kita buat pengetatan ekspor. Tapi sampai sekarang, kan belum. Kalau harga kita ditekan terus, tidak menutup kemungkinan kita berpikir lain," imbuh Bahlil.

Rencana pengaturan harga ini tak hanya berdampak pada peningkatan nilai ekspor Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi tawar negara di panggung batu bara dunia. Sebagai salah satu produsen utama, Indonesia tidak hanya ingin memainkan peran sebagai pemasok bahan mentah, tetapi juga sebagai pengendali harga yang dapat mempengaruhi pasar global secara signifikan.

Dengan langkah strategis ini, Indonesia menunjukkan keseriusannya untuk melindungi dan memaksimalkan industri batu bara demi kepentingan nasional, sembari memastikan keuntungan yang lebih berarti bagi setiap ton yang diekspor ke luar negeri. Kebijakan ini menandai era baru bagi industri pertambangan Indonesia, di mana ketegasan dan kebijakan yang proaktif menjadi kunci kesuksesan di masa depan.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi

Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi

Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi

Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi

Pemerintah Putuskan Tarif Listrik TW II Tidak Naik, PLN Siap Beri Pelayanan Optimal Seluruh Pelanggan

Pemerintah Putuskan Tarif Listrik TW II Tidak Naik, PLN Siap Beri Pelayanan Optimal Seluruh Pelanggan

KAI Sumut Layani 33.069 Penumpang Selama Long Weekend Paskah 2025, Naik 93 Persen

KAI Sumut Layani 33.069 Penumpang Selama Long Weekend Paskah 2025, Naik 93 Persen

KM Lawit Berangkat dari Surabaya ke Kumai Sore Ini, Berikut Jadwal Lengkap April 2025

KM Lawit Berangkat dari Surabaya ke Kumai Sore Ini, Berikut Jadwal Lengkap April 2025