Edukasi QRIS dan Sinergi TNI AU dan Bank Indonesia: Mendorong Digitalisasi dan Kedaulatan Ekonomi di Kalimantan Utara
- Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna memastikan stabilitas sistem keuangan dan memperluas penggunaan teknologi pembayaran digital di Indonesia. Salah satu inisiatif terbaru adalah kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Kaltara) dan Pangkalan Udara (Lanud) Anang Busra Tarakan dalam bentuk kegiatan edukasi yang bertajuk "Penguatan Sinergi Mitra Kerja Bank Indonesia melalui Edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, QRIS, Perlindungan Konsumen, serta Kebanksentralan". Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Hasiando G. Manik, dalam sambutannya mengungkapkan, "Bank Indonesia harus terus bersinergi dengan seluruh mitra kerja untuk memastikan ketersediaan Rupiah Layak Edar, kelancaran transaksi, dan digitalisasi pembayaran melalui kedaulatan Rupiah di perbatasan, perluasan QRIS, meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan di media digital, serta sinergi lintas mitra kerja utama."
Hasiando menegaskan bahwa sinergi antara BI dengan TNI AU sejalan dengan visi untuk menjaga kedaulatan negara. Tanggung jawab dalam menjaga kedaulatan ini terbagi dua: TNI AU menjaga kedaulatan wilayah udara NKRI, sementara BI menjaga kedaulatan Rupiah di seluruh wilayah Indonesia.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bagus Hariyadi, menambahkan betapa pentingnya kegiatan ini sebagai langkah proaktif dalam adaptasi terhadap perubahan teknologi. "Seluruh personel Lanud Anang Busra harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi, termasuk potensi penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) yang dapat merugikan masyarakat," ungkapnya.
Beragam Materi Edukasi Seputar Kebanksentralan dan Teknologi Pembayaran
Demi memberikan pemahaman lengkap kepada peserta, kegiatan ini menghadirkan empat materi utama dari narasumber BI, di mana masing-masing materi fokus pada aspek-aspek penting dari peran BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan literasi keuangan digital.
1. Kebanksentralan:
Materi ini membahas secara mendalam peran, tujuan, dan kedudukan Bank Sentral RI dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Peserta diberikan wawasan mengenai bagaimana BI menjalankan kebijakan yang efektif untuk menopang ekonomi nasional.
Baca JugaBatasi Transaksi Tunai, Pemerintah Dorong Digitalisasi Demi Tingkatkan Penerimaan Pajak
2. Eduaksi CBP Rupiah:
Memahami pentingnya menjaga kedaulatan Rupiah, peserta diberikan edukasi untuk mengenali keaslian Rupiah dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Selain itu, pentingnya merawat uang dengan prinsip 5J (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi) juga ditekankan guna menghindari pemalsuan uang yang dapat merugikan masyarakat.
3. Edukasi QRIS:
QRIS, sebagai sistem pembayaran digital yang sedang diperluas, ditargetkan dapat mendorong transaksi non-tunai di berbagai sektor. Data dari BI menunjukkan pada tahun 2024, transaksi QRIS di Kaltara mencapai 5.298.424 transaksi, dengan 121.437 pengguna dan 95.369 merchant terdaftar. QRIS kini juga memungkinkan transaksi antarnegara di Asia Tenggara seperti di Thailand, Singapura, dan Malaysia, membuka peluang ekonomi lintas batas yang lebih luas.
4. Perlindungan Konsumen:
Bersama Badan Pengembangan Daerah (BPD) Kaltimtara, materi ini menyoroti pentingnya kesadaran dan kewaspadaan dalam mengelola transaksi digital. Peserta diingatkan untuk waspada terhadap potensi kejahatan di media sosial yang dapat merugikan finansial.
Optimisme Terhadap Masa Depan Perekonomian Digital Kaltara
Mengakhiri kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme ini, baik BI maupun Lanud Anang Busra percaya bahwa sinergi yang kuat antara lembaga keuangan dan institusi pertahanan seperti TNI AU akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kaltara. Dengan peningkatan literasi keuangan dan adaptasi terhadap teknologi pembayaran digital, hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat kedaulatan ekonomi bangsa.
Diharapkan kedepannya kegiatan serupa dapat terus digalakkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya adaptasi teknologi dalam sistem perekonomian modern. Dengan demikian, Kaltara dapat menjadi contoh sukses penerapan sistem pembayaran digital yang inklusif dan aman di Indonesia.

Zahra
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.