PDAM Denpasar Gandeng Korea Selatan untuk Optimalkan Sistem Manajemen Air: Penggantian 10 Km Pipa Dimulai

PDAM Denpasar Gandeng Korea Selatan untuk Optimalkan Sistem Manajemen Air: Penggantian 10 Km Pipa Dimulai

JAKARTA - Pemerintah Kota Denpasar baru-baru ini menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Korea Selatan melalui K-Water untuk mengimplementasikan sistem manajemen air pintar berbasis teknologi informasi. Program ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi distribusi air, terutama dengan mengurangi tingkat kebocoran air di sejumlah kawasan di Denpasar Barat.

Kemitraan ini memberikan hibah sebesar Rp 60 miliar kepada Pemkot Denpasar, yang akan dialokasikan untuk penggantian pipa dan instalasi distrik meter area (DMA). Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sewakadharma (PDAM) Denpasar, Putu Yasa, memaparkan rincian kerja sama tersebut pada Jumat 21 FEBRUARI 2025. Ia mengungkapkan bahwa tahap pertama proyek ini sudah berjalan dengan mengganti pipa sepanjang 8 kilometer yang dijadwalkan selesai pada tahun 2024.

"Untuk tahap pertama, sudah dilakukan penggantian pipa sepanjang 8 kilometer," ujarnya. "Tahap kedua nantinya akan mengganti 2 km lagi, jadi totalnya 10 km pipa."

Penggantian pipa difokuskan di kawasan Perumnas seperti Tegal Kerta dan Tegal Harum, termasuk pipa layanan ke rumah-rumah pelanggan. Jalan yang telah mengalami penggantian pipa antara lain Jalan Gunung Bromo, Gunung Muria, dan Gunung Seraya. Sedangkan tahap kedua difokuskan pada Jalan Gunung Selamet.

Pelaksanaan tahap kedua dari proyek ini, menurut Putu Yasa, menunggu perencanaan lebih lanjut dari pihak K-Water. Selain penggantian pipa, tahap ini juga mencakup pemasangan lima DMA di kawasan Denpasar Barat. Semua material untuk proyek ini didatangkan langsung dari Korea Selatan, yang menurut Yasa, akan menjamin kualitas pengerjaan.

Pemasangan DMA direncanakan untuk mengoptimalkan distribusi air dan mencegah kebocoran dengan memantau tekanan air secara real-time melalui sistem SCADA. Inovasi ini akan mempermudah pengawasan terhadap pengaliran dan tingkat kebocoran di setiap blok DMA. "Pembuatan DMA ini adalah upaya untuk optimalisasi pelayanan, terutama pengaliran air dari SPAM Penet ke wilayah Denpasar Barat," ungkapnya.

Beberapa wilayah target untuk pemasangan DMA termasuk Kelurahan Padangsambian, Desa Padangsambian Klod, Desa Tegal Harum, dan Desa Tegal Kertha. Program ini diproyeksikan akan mengatasi masalah non-revenue water (NRW) atau tingkat kebocoran yang cukup tinggi di wilayah-wilayah tersebut.

Denpasar dipilih sebagai lokasi proyek berdasarkan arahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Korea memilih Denpasar karena petunjuk dari Kementerian PUPR," tambah Putu Yasa, menandaskan bahwa implementasi teknologi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam manajemen dan efisiensi air.

Kerja sama ini tak hanya menjadi simbol kontribusi internasional dalam mengatasi permasalahan kota Denpasar terkait penyediaan air bersih, tetapi juga sebagai langkah proaktif untuk menghadirkan solusi yang lebih berkelanjutan. Dengan inovasi dan dukungan teknologi canggih dari Korea Selatan, Denpasar diharapkan dapat meningkatkan pelayanan air bagi masyarakatnya sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Proyek ini menjadi bagian dari upaya panjang Denpasar untuk mengatasi infrastruktur air yang sudah menua dan tingkat kebocoran yang tinggi. Penggunaan tekonologi canggih seperti DMA dan sistem SCADA merupakan langkah maju dalam meningkatkan transparansi dan akurasi dalam pemantauan distribusi air. Dengan demikian, pengguna akhir dapat merasakan kestabilan suplai air yang lebih baik dan minim gangguan.

Dengan berjalannya proyek ini, Denpasar bisa dijadikan model bagi kota-kota lain dalam mengaplikasikan manajemen air berbasis teknologi pintar, yang menawarkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya air. Hal ini sejalan dengan misi luas untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan menjamin akses yang merata ke sumber daya air bersih. Masyarakat Denpasar kini dapat menantikan hasil dari transformasi teknologis ini yang diharapkan memberikan dampak positif tidak hanya pada kualitas pelayanan air tetapi juga pada kualitas hidup secara keseluruhan.