OJK Mendukung Penuh Pembentukan BPI Danantara: Optimalkan Investasi Nasional dan Perkuat Ekonomi
- Jumat, 28 Februari 2025

JAKARTA - Pada Senin, 24 Februari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). BPI Danantara hadir dengan misi utama untuk meningkatkan investasi dalam negeri dan memperkuat perekonomian nasional secara berkelanjutan, sebuah langkah yang dinilai mampu memanfaatkan potensi kekayaan negara secara lebih optimal.
Mengelola Kekayaan Negara secara Terpisah dari APBN
Dalam konferensi pers di Jakarta, Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menjelaskan bahwa BPI Danantara berfungsi untuk mengelola kekayaan negara dengan cara yang terpisah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Pembentukan BPI Danantara bertujuan mengintegrasikan pengelolaan aset negara agar lebih efisien dan transparan. Ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional," ujar Dian. Dengan sistem pengelolaan ini, aset negara dapat dimanfaatkan untuk investasi strategis dalam berbagai sektor seperti hilirisasi industri, pengembangan infrastruktur, serta ketahanan pangan, menambah daya saing dan efisiensi ekonomi nasional.
Sebuah Langkah yang Sudah Diadopsi Secara Global
Menurut Dian, konsep sovereign wealth fund seperti yang diemban BPI Danantara bukanlah hal baru di dunia investasi global. Beberapa negara lain memiliki lembaga serupa yang sudah terbukti berhasil, seperti Temasek Holdings di Singapura dan Abu Dhabi Investment Authority di Uni Emirat Arab (UEA). Badan-badan ini telah mencapai sukses dalam memastikan bahwa kekayaan negara mereka dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan menghasilkan imbal hasil yang signifikan.
BPI Danantara dirancang untuk berperan tidak hanya dalam investasi tradisional tetapi juga dalam pengembangan inovasi teknologi dan energi terbarukan. Langkah ini dinilai tepat untuk memasuki era ekonomi hijau yang berkelanjutan dan menjadi bagian dari rantai pasokan barang dan jasa strategis.
Konsolidasi BUMN Besar untuk Efisiensi Maksimal
Pada fase awal operasionalnya, BPI Danantara akan mengonsolidasikan beberapa badan usaha milik negara (BUMN) terkemuka seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI). Konsolidasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas ketiga bank ini. "Pengelolaan asset bank BUMN tetap prudent dan transparan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional," kata Dian. Dengan latar belakang sebagai perusahaan terbuka, bank-bank BUMN ini diharapkan untuk terus menjaga kinerja dan membangun kepercayaan pasar.
OJK menekankan pentingnya bank BUMN untuk tetap menerapkan prinsip "prudential banking" yang sesuai dengan best practices internasional. Sebagai anggota G20 dan Basel Committee on Banking Supervision, Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa regulasi perbankan selaras dengan standar global.
Koordinasi Antar Kementerian dan Implikasi Teknis
OJK mengungkapkan bahwa koordinasi dengan kementerian terkait dan industri perbankan telah dilakukan untuk membahas berbagai implikasi teknis dari pembentukan BPI Danantara. Koordinasi efektif ini diharapkan dapat memastikan bahwa operasional bank BUMN tetap konsisten, berkesinambungan, dan sesuai dengan perundang-undangan.
Selama Desember 2024, ketiga bank BUMN menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dana pihak ketiga, laba bersih, serta penyaluran kredit meningkat dengan kualitas aset yang terjaga dan likuiditas yang memadai. Dian memastikan bahwa pembentukan BPI Danantara tidak akan mengganggu operasional sehari-hari serta layanan perbankan. "Keamanan simpanan masyarakat akan tetap terjamin sesuai dengan regulasi yang ada," tambah Dian. Bank BUMN diharapkan terus beroperasi dengan prinsip tata kelola yang baik dan mampu menjawab tantangan zaman.
Dukungan OJK dalam Membangun Profesionalisme dan Pelayanan
OJK mendorong bank-bank BUMN untuk terus meningkatkan profesionalisme serta kualitas pelayanan terhadap nasabah. Peningkatan ini diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan. OJK juga berkomitmen untuk terus memantau bisnis bank-bank tersebut agar tetap sesuai dengan tujuan mulia dari pembentukan BPI Danantara.
Dengan terbentuknya BPI Danantara, Indonesia diharapkan dapat mengoptimalkan potensi investasi dan meraih keberhasilan seperti negara lain yang memiliki sovereign wealth fund. OJK berkomitmen untuk terus mendukung penguatan stabilitas ekonomi nasional melalui berbagai inisiatif kebijakan yang terukur dan berkelanjutan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan dengan memanfaatkan semua potensi yang ada.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.