Libur Lebaran 2025, Angkasa Pura Indonesia Optimistis Trafik Penumpang di YIA Alami Kenaikan

Libur Lebaran 2025, Angkasa Pura Indonesia Optimistis Trafik Penumpang di YIA Alami Kenaikan

JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) optimistis trafik penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) akan mengalami peningkatan selama periode libur Lebaran 2025. Meskipun tak signifikan, pertumbuhan ini menunjukkan tren positif dibandingkan tahun sebelumnya.

General Manager YIA, Ruly Artha, menyampaikan bahwa tren kenaikan diprediksi akan terjadi baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Ia memperkirakan kenaikan jumlah penumpang secara keseluruhan mencapai sekitar 1 persen selama periode arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

“Kami proyeksikan pergerakan penumpang domestik naik sebesar 0,19 persen, sedangkan untuk penumpang internasional tumbuh lebih tinggi yaitu 9,50 persen dibandingkan dengan tahun 2024,” ujar Ruly Artha.

Baca Juga

Rayakan Iduladha 1446H, PLN Salurkan Daging Kurban di Berbagai Daerah

Pertumbuhan trafik ini, lanjut Ruly, tidak terlepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan momentum libur panjang Idulfitri untuk pulang kampung, berlibur, atau melakukan perjalanan bisnis. Bandara YIA sebagai gerbang utama wilayah DIY dan sekitarnya pun bersiap dengan optimalisasi layanan untuk memastikan kenyamanan para pengguna jasa penerbangan.

Prediksi Puncak Arus Balik dan Strategi Pengamanan

Ruly menambahkan bahwa puncak arus balik Lebaran 2025 di YIA diperkirakan akan terjadi pada Senin, 7 April 2025, dengan jumlah penumpang yang mencapai 18.756 orang dalam sehari. Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang periode pemantauan arus mudik dan balik di YIA tahun ini.

Menghadapi lonjakan tersebut, PT Angkasa Pura Indonesia telah melakukan serangkaian langkah antisipatif, mulai dari penambahan personel operasional, penguatan koordinasi dengan maskapai dan otoritas bandara, hingga optimalisasi fasilitas pelayanan di terminal penumpang.

“Kami telah menyiapkan seluruh sumber daya untuk menghadapi lonjakan penumpang selama masa Lebaran ini. Fasilitas bandara telah diperiksa dan disiapkan, termasuk dukungan keamanan dan pelayanan pelanggan,” jelas Ruly.

Selain itu, pihaknya juga melakukan simulasi penanganan keadaan darurat, pengawasan bagasi, hingga antisipasi terhadap potensi gangguan cuaca agar operasional bandara tetap berjalan lancar.

Kenaikan Bertahap Jelang Puncak Arus Balik

Kondisi peningkatan pergerakan penumpang mulai terlihat sejak awal April. Hal ini diungkapkan oleh Stakeholder Relation Department Head YIA, Ike Yuriane. Menurutnya, pergerakan penumpang sudah menunjukkan lonjakan signifikan, terutama dalam dua hari terakhir.

“Pada Sabtu, 5 April kemarin, tercatat ada sekitar 16.679 penumpang dengan jumlah pergerakan pesawat mencapai 97 penerbangan, baik keberangkatan maupun kedatangan,” kata Ike Yuriane.

Sementara itu, pada Minggu, 6April, tren ini kembali meningkat. Data sementara mencatat ada 108 penerbangan dan jumlah penumpang mencapai 17.932 orang di YIA. Jumlah ini diprediksi terus bertambah seiring berakhirnya masa libur Lebaran.

Ike memperkirakan bahwa lonjakan pergerakan penumpang dan pesawat akan terus terjadi hingga H+7 Lebaran, mengingat banyak masyarakat yang memilih kembali ke kota tujuan setelah merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman.

“Kami memproyeksikan puncak arus balik masih akan terjadi hingga seminggu pasca-Lebaran. Seluruh unit operasional telah kami siagakan untuk mengantisipasi lonjakan tersebut,” imbuh Ike.

Trafik Internasional Tumbuh Positif

Salah satu indikator penting yang menunjukkan tren positif adalah pertumbuhan pergerakan penumpang internasional di YIA. Menurut data yang dihimpun PT Angkasa Pura Indonesia, trafik internasional pada periode Lebaran tahun ini meningkat hingga hampir dua digit.

Destinasi internasional favorit seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Penang menjadi penyumbang utama lonjakan penumpang internasional. Faktor kemudahan akses penerbangan langsung dan meningkatnya minat wisatawan mancanegara ke Yogyakarta turut memperkuat tren ini.

Ruly menyebutkan bahwa pengelola bandara juga telah menyiapkan prosedur layanan imigrasi, bea cukai, dan karantina secara maksimal agar lalu lintas penumpang internasional berjalan lancar tanpa hambatan.

Inovasi dan Pelayanan Maksimal untuk Kenyamanan Penumpang

Seiring dengan meningkatnya volume penumpang, YIA juga terus mengembangkan berbagai fasilitas dan layanan berbasis digital untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Fasilitas seperti digital check-in counter, informasi penerbangan real-time, dan layanan bagasi otomatis telah diterapkan untuk mengurangi antrean dan mempercepat proses layanan di terminal.

Selain itu, fasilitas umum seperti ruang tunggu berpendingin udara, mushola representatif, dan toilet modern juga ditingkatkan kualitasnya agar penumpang merasa nyaman selama berada di bandara.

Langkah ini mendapat apresiasi dari masyarakat, khususnya para pemudik yang merasakan langsung peningkatan kualitas pelayanan di YIA. Sejumlah penumpang mengaku puas dengan kebersihan terminal, keramahan petugas, serta kelancaran proses check-in dan boarding.

“Saya baru pertama kali mudik lewat YIA, dan ternyata bandara ini nyaman sekali. Petugasnya ramah dan prosesnya cepat,” ujar Ahmad Rifai, seorang penumpang asal Jakarta yang mudik ke Yogyakarta menggunakan maskapai nasional.

Optimisme Menyambut Masa Liburan Selanjutnya

PT Angkasa Pura Indonesia menilai bahwa keberhasilan operasional bandara selama libur Lebaran tahun ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan pelayanan. Optimisme serupa juga disiapkan menyambut masa liburan lainnya seperti musim liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru.

“Kami terus berbenah dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik. Kepercayaan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tutup Ruly Artha.

Dengan proyeksi pertumbuhan yang positif dan kesiapan penuh dari pengelola bandara, YIA semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai bandara internasional modern yang dapat diandalkan. Tak hanya menjadi pintu gerbang udara wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi juga sebagai simbol pelayanan prima dalam sektor transportasi udara nasional.