Ketika Listrik Padam: Ancaman Nyata bagi Dunia Digital yang Bergantung pada Energi

Ketika Listrik Padam: Ancaman Nyata bagi Dunia Digital yang Bergantung pada Energi
Ketika Listrik Padam: Ancaman Nyata bagi Dunia Digital yang Bergantung pada Energi

JAKARTA - Pada era digital saat ini, ketergantungan terhadap listrik dan konektivitas internet menjadi sangat krusial. Namun, peristiwa pemadaman listrik massal atau blackout yang terjadi di berbagai belahan dunia menunjukkan betapa rapuhnya infrastruktur digital kita ketika pasokan energi terganggu.

Blackout Global: Dampak Luas pada Kehidupan Modern

Pada 28 April 2025, Eropa mengalami pemadaman listrik terbesar dalam lebih dari satu dekade. Negara-negara seperti Spanyol, Portugal, Andorra, dan sebagian Prancis Selatan terjerumus dalam kegelapan, melumpuhkan transportasi, komunikasi, dan layanan publik. Operator jaringan listrik Spanyol, Red Electrica, melaporkan bahwa hingga pukul 21.00 waktu setempat, pasokan listrik baru pulih sekitar 75% dari kapasitas normal. 

Baca Juga

Indonesia dan Jepang Teken Proyek Panas Bumi Rp 8,2 Triliun di Sumatera Barat, Dukung Transisi Energi Hijau

Sementara itu, di Indonesia, pemadaman listrik besar-besaran juga pernah terjadi. Pada 4 Agustus 2019, sebagian wilayah Pulau Jawa mengalami blackout selama lebih dari 8 jam, menyebabkan gangguan pada transportasi umum, layanan digital, dan aktivitas ekonomi. Presiden Joko Widodo bahkan mendatangi Kantor Pusat PT PLN (Persero) untuk meminta penjelasan terkait kejadian tersebut. 

Ketergantungan Digital: Risiko yang Mengintai

Teknologi blockchain, yang sering dianggap sebagai solusi masa depan untuk keamanan dan transparansi data, ternyata tidak kebal terhadap pemadaman listrik. Sistem ini bergantung pada ribuan komputer (node) yang tersebar di seluruh dunia, yang semuanya memerlukan pasokan listrik dan koneksi internet untuk beroperasi. Ketika listrik padam, akses ke dompet digital, transaksi, dan pemantauan pasar menjadi tidak mungkin dilakukan.

Meskipun data di blockchain tetap aman, pengguna di wilayah terdampak kehilangan akses ke aset digital mereka. Situasi ini menunjukkan bahwa tanpa infrastruktur energi yang andal, teknologi canggih sekalipun menjadi tidak berguna.

Dampak Pemadaman Listrik pada Berbagai Sektor

Pemadaman listrik tidak hanya mempengaruhi sektor teknologi, tetapi juga berdampak luas pada berbagai aspek kehidupan:

Komunikasi Terputus: Tanpa listrik, jaringan telekomunikasi dan internet tidak dapat berfungsi, memutuskan komunikasi antarindividu dan organisasi.

Transportasi Lumpuh: Sistem transportasi modern, termasuk kereta api, MRT, dan lalu lintas jalan raya, sangat bergantung pada listrik untuk operasionalnya.

Layanan Kesehatan Terganggu: Rumah sakit dan fasilitas kesehatan membutuhkan listrik untuk peralatan medis, pencatatan data pasien, dan layanan darurat.

Ekonomi Digital Terhenti: Transaksi e-commerce, layanan perbankan digital, dan aktivitas bisnis online tidak dapat berjalan tanpa listrik dan koneksi internet.

Pendidikan Tersendat: Proses belajar-mengajar yang mengandalkan platform digital menjadi terganggu, menghambat akses pendidikan.

Strategi Mitigasi: Membangun Ketahanan Digital

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan strategi mitigasi yang komprehensif:

Sumber Energi Terdistribusi: Penggunaan panel surya lokal, sistem microgrid, dan UPS (Uninterruptible Power Supply) dapat menopang infrastruktur penting selama pemadaman.

Dompet Kripto Offline: Penggunaan hardware wallet dan backup kunci pribadi secara fisik dapat memastikan akses ke aset digital tetap terjaga.

Sistem Hybrid: Pengembangan teknologi yang dapat berfungsi secara offline dan menyinkronkan data saat online kembali akan meningkatkan ketahanan sistem digital.

Simulasi dan Edukasi: Melakukan simulasi pemadaman listrik dan edukasi kepada masyarakat tentang cara bertahan dalam situasi darurat akan meningkatkan kesiapsiagaan.

Membangun Masa Depan yang Tahan Banting

Peristiwa pemadaman listrik yang terjadi di berbagai belahan dunia menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi harus diimbangi dengan infrastruktur energi yang andal. Ketergantungan pada listrik dan koneksi internet membuat masyarakat rentan terhadap gangguan. Oleh karena itu, pembangunan sistem yang tahan banting terhadap pemadaman listrik menjadi krusial untuk memastikan kelangsungan hidup di era digital.

Sudah saatnya kita tidak hanya mengejar kecanggihan teknologi, tetapi juga memastikan bahwa sistem tersebut dapat bertahan dalam kondisi terburuk sekalipun. Karena dalam dunia yang semakin terhubung, kegelapan bukan hanya tentang tidak adanya cahaya, tetapi juga hilangnya akses ke dunia digital yang kita andalkan setiap hari.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Gas Fosil Dinilai Bukan Solusi Transisi Energi, Greenpeace dan Celios Desak Pemerintah Fokus ke Energi Terbarukan

Gas Fosil Dinilai Bukan Solusi Transisi Energi, Greenpeace dan Celios Desak Pemerintah Fokus ke Energi Terbarukan

Pertamina Hulu Energi Catatkan Produksi Migas 1,043 Juta Barel per Hari di Kuartal I 2025

Pertamina Hulu Energi Catatkan Produksi Migas 1,043 Juta Barel per Hari di Kuartal I 2025

Harga Batu Bara Berpeluang Naik di Pekan Ini Meski Masih Terjebak Tren Bearish

Harga Batu Bara Berpeluang Naik di Pekan Ini Meski Masih Terjebak Tren Bearish

Petani Binaan BAZNAS Garut Inovasi Gunakan Daun Aren Gantikan Polybag Plastik: Solusi Ramah Lingkungan dan Hemat Biaya

Petani Binaan BAZNAS Garut Inovasi Gunakan Daun Aren Gantikan Polybag Plastik: Solusi Ramah Lingkungan dan Hemat Biaya

Pemerintah Siapkan Regulasi Sumur Minyak Rakyat, Berpotensi Tambah Produksi Hingga 20.000 Barel per Hari

Pemerintah Siapkan Regulasi Sumur Minyak Rakyat, Berpotensi Tambah Produksi Hingga 20.000 Barel per Hari