Pemerintah Cairkan Bansos PKH, BPNT, dan BSU Mulai Juni 2025: Ini Rincian, Syarat, dan Cara Cek Penerima
- Senin, 02 Juni 2025

JAKARTA — Pemerintah Republik Indonesia kembali mencairkan sejumlah bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat mulai Juni 2025. Tiga program utama yang disalurkan secara serentak pada bulan ini adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Pencairan bansos ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi.
Langkah ini juga menjadi bagian dari program perlindungan sosial yang terus diupayakan pemerintah demi menjangkau kelompok rentan, rumah tangga miskin, hingga pekerja dengan gaji rendah.
PKH Tahap 2 2025 Resmi Dicairkan Juni Ini
Baca Juga
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah bantuan bersyarat yang ditujukan kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi tertentu. Pada tahap kedua tahun 2025, bantuan PKH mencakup alokasi untuk periode April hingga Juni dan mulai cair secara nasional pada bulan Juni ini.
PKH diberikan dalam bentuk uang tunai kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Rincian nominal bantuan PKH per kategori penerima adalah sebagai berikut:
Ibu hamil atau nifas: Rp750.000
Anak usia dini (0–6 tahun): Rp750.000
Siswa SD/sederajat: Rp225.000
Siswa SMP/sederajat: Rp375.000
Siswa SMA/sederajat: Rp500.000
Lansia di atas 70 tahun: Rp600.000
Penyandang disabilitas berat: Rp600.000
Penyaluran PKH dilakukan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dapat dicairkan melalui jaringan bank Himbara, yakni BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.
BPNT Mei-Juni 2025 Cair Sekaligus Juni Ini
Selain PKH, pemerintah juga menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) pada Juni 2025. BPNT adalah program bantuan sosial berupa bantuan pangan pokok yang disalurkan secara non-tunai kepada keluarga penerima manfaat.
Bantuan BPNT pada tahap kedua tahun ini mencakup alokasi untuk bulan Mei dan Juni, dan dicairkan sekaligus sebesar Rp400.000 melalui KKS. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, telur, tahu, tempe, dan bahan pangan lainnya di warung elektronik (e-warong) yang telah bekerja sama dengan pemerintah.
BSU untuk Pekerja Bergaji Rendah Mulai 5 Juni
Pemerintah juga mengucurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp300.000 per penerima, yang akan mulai dicairkan pada 5 Juni 2025. Bantuan ini ditujukan kepada pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan, termasuk guru honorer dan buruh informal yang terdaftar.
Syarat penerima BSU 2025 antara lain:
Warga Negara Indonesia (WNI)
Terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga Mei 2025
Memiliki gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan atau sesuai Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota
Bukan penerima bantuan sosial lainnya dari pemerintah
BSU ini merupakan salah satu dari enam paket kebijakan stimulus ekonomi pemerintah untuk kuartal II tahun 2025.
“BSU, kemudian ada bantuan-bantuan untuk menunjang daya beli. Itu sedang dipersiapkan, nanti akan diperlakukan per 5 Juni,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya.
Cara Cek Penerima Bansos PKH, BPNT, dan BSU
Pemerintah menyediakan akses daring untuk mempermudah masyarakat mengecek status penerimaan bansos. Berikut cara mengeceknya:
1. PKH dan BPNT
Kunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id
Masukkan data sesuai KTP (nama lengkap, alamat, dan kode captcha)
Klik “Cari Data” untuk melihat status penerima
2. BSU
Kunjungi situs resmi bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id
Masukkan NIK dan data kepesertaan
Lihat status pencairan BSU
Pentingnya Validasi Data di DTKS dan DTSEN
Untuk memastikan kelancaran pencairan bantuan, masyarakat diminta memastikan bahwa data mereka telah terdaftar secara akurat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Masyarakat yang mengalami kendala atau belum terdaftar disarankan untuk menghubungi Dinas Sosial setempat guna melakukan verifikasi dan pembaruan data.
“Kami mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa status data mereka di DTKS. Bila ada ketidaksesuaian atau data belum masuk, silakan menghubungi kelurahan atau petugas sosial terdekat,” ujar Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos RI, Edi Suharto.
Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Bansos 2025
Bantuan sosial seperti PKH, BPNT, dan BSU memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat di tengah tantangan global. Dengan meningkatnya inflasi pangan dan tekanan ekonomi, bansos ini menjadi bantalan fiskal yang mendukung konsumsi rumah tangga.
“Pemerintah menargetkan agar bansos ini bisa menjaga daya beli dan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Indonesia,” kata Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya.
Berdasarkan laporan Kementerian Sosial, hingga akhir 2024 lalu, lebih dari 10 juta keluarga telah mendapatkan manfaat langsung dari program PKH dan BPNT, dengan tren penurunan kemiskinan yang signifikan di berbagai daerah.
Distribusi Melalui Sistem Digital dan Transparan
Salah satu keunggulan dari program bansos pemerintah tahun ini adalah penguatan digitalisasi distribusi, di mana penyaluran dana dilakukan secara nontunai melalui rekening bank penerima atau e-wallet resmi.
Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi potensi kebocoran dan penyelewengan dana, sekaligus memberikan rekam jejak digital yang jelas dan akuntabel.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.