47 UMKM Pontianak Ikuti Pelatihan Sertifikasi Halal, Dorong Daya Saing Produk Lokal

47 UMKM Pontianak Ikuti Pelatihan Sertifikasi Halal, Dorong Daya Saing Produk Lokal
47 UMKM Pontianak Ikuti Pelatihan Sertifikasi Halal, Dorong Daya Saing Produk Lokal

JAKARTA - Sebanyak 47 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengikuti pelatihan penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) dan penyelia halal. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam proses sertifikasi halal bagi produk-produk yang mereka hasilkan, guna memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing di tengah permintaan konsumen yang semakin selektif terhadap produk halal.

Pelatihan yang berlangsung intensif ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya kehalalan produk, tetapi juga membekali pelaku usaha dengan keterampilan teknis untuk menerapkan sistem jaminan halal secara mandiri. Peserta berasal dari berbagai latar belakang usaha, seperti kuliner, makanan olahan, minuman, dan produk rumah tangga lainnya.

Dorong UMKM Penuhi Standar Halal Nasional

Baca Juga

Film Anime Action yang Wajib Ditonton: Petualangan Epik dan Aksi Tanpa Batas

Keikutsertaan UMKM dalam pelatihan ini dipandang penting seiring diberlakukannya kewajiban sertifikasi halal yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan ketentuan terbaru, semua produk makanan dan minuman wajib bersertifikat halal paling lambat Oktober 2026. Bila tidak memenuhi persyaratan tersebut, pelaku usaha berpotensi terkena sanksi administratif.

Salah satu peserta pelatihan, Ratna, pemilik usaha kue kering rumahan, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantunya memahami proses pengurusan sertifikasi halal. "Selama ini saya tahu pentingnya label halal, tapi bingung cara mengurusnya. Setelah ikut pelatihan ini, saya jadi lebih percaya diri dan tahu harus mulai dari mana," ujarnya.

Langkah ini juga menjadi strategi jitu untuk mempersiapkan pelaku UMKM bersaing di pasar domestik dan ekspor, mengingat permintaan terhadap produk halal terus meningkat secara global, tidak hanya di negara-negara dengan mayoritas Muslim.

Pelatihan Teknis dan Pendampingan Profesional

Pelatihan ini mencakup sejumlah materi penting, seperti identifikasi bahan baku halal, proses produksi sesuai standar halal, manajemen risiko kontaminasi non-halal, hingga tata cara pelaporan dan audit internal. Para peserta juga dikenalkan dengan mekanisme sertifikasi halal melalui skema self declare yang banyak dimanfaatkan pelaku usaha skala kecil dan menengah.

Selain itu, pelaku UMKM juga diberikan informasi teknis tentang peran penyelia halal, yakni individu yang akan bertanggung jawab mengawasi proses produksi dan memastikan seluruh prosedur yang dijalankan sesuai dengan prinsip kehalalan. Dalam pelatihan tersebut, peserta didampingi oleh narasumber dan fasilitator bersertifikat yang berpengalaman dalam sistem jaminan produk halal.

“Kegiatan ini menjadi awal yang sangat baik bagi pelaku UMKM di Pontianak untuk memahami pentingnya menerapkan sistem jaminan halal dalam bisnis mereka,” ujar salah satu fasilitator. “Kami berharap, setelah pelatihan ini, peserta bisa segera mengurus sertifikasi halal dan memperluas pasar produk mereka.”

Komitmen Pemerintah Daerah dan Kolaborasi Lintas Sektor

Pemerintah Kota Pontianak menyatakan komitmennya untuk mendukung UMKM dalam mengurus sertifikasi halal. Dalam beberapa waktu terakhir, pemkot telah menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga sertifikasi halal serta komunitas pendamping UMKM untuk memfasilitasi pelatihan dan bantuan teknis secara berkala.

Wali Kota Pontianak mengimbau seluruh pelaku usaha di wilayahnya agar segera mendaftarkan produknya dalam program sertifikasi halal, mengingat peluang pasar produk halal yang sangat besar. “Dengan pertumbuhan umat Muslim secara global dan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk halal, ini adalah momentum yang tepat untuk para pelaku usaha lokal agar bisa naik kelas,” tegasnya.

Pemerintah daerah juga mendorong terciptanya ekosistem halal yang terintegrasi di kota tersebut, termasuk mendorong Pontianak menjadi destinasi kuliner halal, tak hanya untuk wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara.

Antusiasme Tinggi, Peserta Melebihi Kuota

Tingginya minat pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan ini terlihat dari jumlah pendaftar yang melebihi kapasitas awal. Para peserta bahkan telah hadir di lokasi sejak pagi hari, menunjukkan semangat dan antusiasme mereka dalam meningkatkan kualitas usaha masing-masing.

Sebanyak 47 pelaku UMKM yang lolos seleksi pelatihan terdiri dari pelaku usaha makanan ringan, minuman herbal, makanan beku, serta usaha kuliner berbasis keluarga. Mereka berharap, pelatihan ini bisa mempercepat proses sertifikasi halal yang selama ini dianggap rumit dan mahal.

“Pelatihan ini membuka wawasan kami dan mematahkan anggapan bahwa sertifikasi halal itu sulit dan mahal. Dengan skema self declare dan pendampingan dari para fasilitator, prosesnya jadi lebih mudah dipahami,” ujar Agus, pemilik usaha makanan beku yang turut serta.

Manfaat Langsung Sertifikasi Halal bagi UMKM

Keberadaan sertifikasi halal dinilai memberi nilai tambah yang signifikan bagi UMKM. Produk dengan label halal dinilai lebih terpercaya dan memiliki akses lebih luas ke berbagai saluran distribusi, termasuk toko ritel modern, marketplace, hingga potensi ekspor ke negara-negara di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Eropa.

Secara tidak langsung, sertifikasi halal juga mendorong pelaku UMKM meningkatkan standar kebersihan, manajemen produksi, dan dokumentasi usaha mereka, sehingga berdampak pada efisiensi operasional secara keseluruhan.

Dengan kejelasan label halal, konsumen juga merasa lebih tenang dan loyal dalam membeli produk, terlebih bagi konsumen Muslim yang menjadikan kehalalan sebagai salah satu prioritas utama dalam konsumsi.

100 Persen UMKM Pontianak Bersertifikat Halal

Ke depan, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menargetkan seluruh pelaku UMKM di Kota Pontianak memiliki sertifikat halal aktif sebelum batas waktu 2026. Berbagai program pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan akan terus digelar secara bertahap dan menyasar lebih banyak kelompok usaha.

“Target kami jelas: seluruh UMKM di Pontianak harus siap menghadapi era sertifikasi halal wajib. Dan itu tidak cukup dengan informasi saja, tetapi juga harus ada aksi nyata seperti pelatihan ini,” ujar salah satu perwakilan dari tim pendamping pelatihan.

Dengan dimulainya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha lokal yang mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dengan produk-produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memenuhi standar halal nasional.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Mobil Hidrogen Hyundai: Revolusi Kendaraan Ramah Lingkungan dengan Teknologi Canggih

Mobil Hidrogen Hyundai: Revolusi Kendaraan Ramah Lingkungan dengan Teknologi Canggih

Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan Nasional: Musim Tanam Bergeser, Risiko Gagal Panen Meningkat

Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan Nasional: Musim Tanam Bergeser, Risiko Gagal Panen Meningkat

BMKG Supadio Pontianak Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Karhutla di Kalimantan Barat

BMKG Supadio Pontianak Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Karhutla di Kalimantan Barat

Bandara Supadio Kembali Buka Penerbangan Internasional, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kalimantan Barat

Bandara Supadio Kembali Buka Penerbangan Internasional, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kalimantan Barat

Mobil Listrik Paling Eksotis dan Ikonik Tahun 2025: Perpaduan Teknologi, Desain, dan Performa

Mobil Listrik Paling Eksotis dan Ikonik Tahun 2025: Perpaduan Teknologi, Desain, dan Performa