Pemerintah Cairkan Bansos Rp400 Ribu dan 20 Kg Beras untuk 18,3 Juta Keluarga Juni Juli 2025, Ini Cara Cek dan Penyalurannya
- Rabu, 04 Juni 2025

JAKARTA — Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Untuk periode Juni hingga Juli 2025, pemerintah menggelontorkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp400 ribu per keluarga serta tambahan beras 20 kilogram kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat serta mendukung ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Bantuan ini juga menjadi bagian dari skema perlindungan sosial berbasis data terintegrasi dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) milik Kemensos.
“Program ini dirancang untuk membantu masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka dan menjaga stabilitas sosial serta ekonomi nasional selama dua bulan ke depan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca JugaFilm Anime Action yang Wajib Ditonton: Petualangan Epik dan Aksi Tanpa Batas
Bantuan Sosial Rp400 Ribu dan Beras 20 Kg
Bansos Kartu Sembako ini terdiri dari dua komponen utama: bantuan uang tunai senilai Rp400 ribu dan bantuan beras sebesar 20 kilogram untuk periode Juni dan Juli 2025. Dana tersebut diberikan dalam satu kali pencairan untuk dua bulan sekaligus.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk mendanai program bansos ini mencapai Rp11,93 triliun, yang merupakan bagian dari anggaran stimulus ekonomi nasional senilai Rp24,44 triliun.
“10 kilogram beras untuk setiap bulan, jadi totalnya 20 kilogram selama dua bulan. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp11,93 triliun untuk mendukung bantuan pangan ini,” jelas Sri Mulyani.
Siapa Saja yang Berhak Menerima?
Bantuan ini ditujukan kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat yang terdaftar dalam sistem DTSEN. Data ini bersumber dari proses verifikasi dan validasi yang dilakukan Kemensos bekerja sama dengan pemerintah daerah. Setiap KPM dipastikan telah memenuhi kriteria layak menerima bantuan berdasarkan parameter sosial-ekonomi.
Menteri Sosial Tri Rismaharini sebelumnya menegaskan bahwa validasi dan pemutakhiran data akan terus dilakukan agar bantuan tepat sasaran. "Kami pastikan data penerima adalah mereka yang benar-benar membutuhkan. Sistem DTSEN menjadi basis data yang kami gunakan," ujar Risma dalam pernyataan resminya.
Cara Cek Status Penerima Bansos
Masyarakat dapat dengan mudah memeriksa apakah mereka termasuk dalam daftar penerima bansos senilai Rp400 ribu dan beras 20 kg ini melalui situs resmi Kemensos. Proses pengecekan dapat dilakukan secara online melalui ponsel pintar dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Buka laman https://cekbansos.kemensos.go.id
Pilih wilayah domisili sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kolom “Wilayah PM”.
Masukkan nama lengkap sesuai KTP di kolom “Nama PM”.
Ketikkan kode captcha yang tersedia. Bila tidak terbaca, klik tombol “refresh” untuk kode baru.
Klik tombol “Cari Data”.
Jika nama Anda terdaftar, maka akan muncul informasi lengkap seperti Nama Penerima, Umur, Jenis Bansos, Keterangan Status, dan Periode Penyaluran.
Metode Penyaluran Dana dan Bantuan
Penyaluran dana bansos dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu:
Kantor Pos Indonesia: Bagi KPM yang tidak memiliki rekening bank atau akses layanan perbankan.
Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara): Melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk penyaluran dana secara non-tunai.
Masyarakat diharapkan membawa identitas diri seperti KTP dan KKS saat mengambil bantuan. Penyaluran bantuan beras akan dilakukan bersamaan melalui jaringan distribusi Bulog yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat desa.
Tujuan dan Dampak Ekonomi
Program bansos ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Sri Mulyani, program ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga mendukung keberlanjutan daya beli masyarakat serta mengurangi potensi meningkatnya angka kemiskinan.
“Ini bagian dari strategi fiskal ekspansif yang kita jalankan untuk memastikan konsumsi rumah tangga tetap tumbuh positif dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Menkeu Sri Mulyani.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Fithra Faisal, menilai bahwa bantuan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat lapisan bawah.
"Di tengah tekanan inflasi pangan dan energi, bansos seperti ini sangat membantu masyarakat miskin dan rentan, apalagi dikombinasikan dengan bantuan pangan," ujar Fithra.
Pemerintah Waspadai Salah Sasaran
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat dalam distribusi bansos, termasuk kepala daerah dan aparat desa, memastikan bantuan ini tidak salah sasaran. Ia menekankan pentingnya pengawasan agar bansos benar-benar diterima oleh mereka yang layak.
“Pastikan penyalurannya tepat sasaran. Jangan sampai yang menerima justru yang mampu. Ini harus diawasi bersama,” tegas Presiden dalam kunjungan kerjanya di Jawa Barat.
Penyaluran Bertahap, Jangan Panik Jika Belum Terdaftar
Bagi masyarakat yang belum terdaftar atau tidak menemukan namanya dalam sistem, pemerintah mengimbau agar tidak panik. Penyaluran bansos dilakukan secara bertahap dan proses pembaruan data terus berjalan. Pemerintah daerah dan petugas Kemensos akan melakukan validasi tambahan jika ditemukan warga yang layak namun belum masuk data.
“Kami buka ruang bagi pengajuan pembaruan data melalui pendamping desa atau petugas sosial di lapangan,” ujar Tri Rismaharini.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.