Menjelang Libur Panjang Idul Adha, IHSG Diproyeksi Fluktuatif: Ini Rekomendasi Saham Menarik Versi Analis Pasar
- Kamis, 05 Juni 2025

JAKARTA - Menyambut libur panjang Idul Adha 1446 Hijriah, pelaku pasar modal Indonesia diminta untuk lebih waspada dan selektif dalam mengambil keputusan investasi. Pasalnya, menjelang hari libur nasional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang cenderung fluktuatif dengan tekanan jual dari investor asing yang masih tinggi.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, IHSG akhirnya berhasil menguat setelah tiga hari berturut-turut mengalami koreksi. Indeks ditutup naik 0,34% ke level 7.069,03. Meskipun demikian, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp440,08 miliar, yang mengindikasikan bahwa tekanan jual belum sepenuhnya mereda.
Proyeksi IHSG Juni 2025: Bergerak dalam Kisaran 7.110–7.300
Baca JugaBesok Berlaku, Aturan Baru Pajak Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri: Simak Perubahannya
Sejumlah analis memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 7.110 hingga 7.300 sepanjang Juni 2025, meskipun sentimen global dan regional turut memengaruhi arah pasar.
"IHSG saat ini berada dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan sideways. Jika mampu menembus resistance di 7.110, maka ada peluang menguji level 7.300. Namun, perlu diwaspadai juga potensi koreksi, terutama jika indeks kembali turun ke bawah level psikologis 7.000," ujar William Surya Wijaya, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, dalam keterangannya kepada Kontan, Kamis (5/6/2025).
Menurut William, investor harus tetap mencermati sentimen eksternal seperti pergerakan suku bunga The Fed, fluktuasi harga komoditas global, serta dinamika politik global yang dapat memberikan tekanan terhadap pasar keuangan domestik.
Saham Sektor Perbankan, Energi, dan Konsumer Jadi Favorit
Dalam kondisi pasar yang dinamis seperti saat ini, analis menyarankan untuk melirik saham-saham dari sektor yang memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Saham dari sektor perbankan, energi, infrastruktur, dan konsumer menjadi pilihan utama.
Beberapa saham yang direkomendasikan antara lain:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
"Saham-saham tersebut dinilai menarik karena memiliki kinerja yang konsisten, manajemen solid, dan prospek pertumbuhan yang cerah, baik untuk jangka pendek maupun panjang," kata Nafan Aji Gusta Utama, analis pasar modal dari CSA Research Institute.
Nafan menambahkan bahwa investor dapat memanfaatkan momentum fluktuatif menjelang libur panjang untuk melakukan akumulasi saham dengan fundamental kuat dan valuasi yang masih menarik.
Saham Dividen Tinggi Jadi Incaran
Selain saham berbasis pertumbuhan, saham dengan imbal hasil dividen (dividend yield) tinggi juga menjadi incaran investor, terutama mereka yang mengadopsi strategi pendapatan pasif.
Beberapa saham yang masuk radar investor antara lain:
PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) dengan dividend yield sebesar 6,99%
PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dengan dividend yield sebesar 8,67%
"Menjelang libur panjang, investor biasanya mencari alternatif aman dan stabil, termasuk saham dengan pembagian dividen tinggi. Saham-saham ini bisa menjadi opsi yang baik di tengah ketidakpastian pasar," ungkap Reza Priyambada, analis pasar dari MNC Sekuritas.
Reza juga menekankan pentingnya mencermati jadwal cum date agar investor tidak tertinggal momentum untuk memperoleh dividen tunai dari emiten-emiten tersebut.
Waspadai Likuiditas dan Volatilitas Selama Libur Panjang
Meskipun terdapat peluang untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek, investor tetap diimbau untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, terutama menjelang libur panjang yang berpotensi menurunkan likuiditas perdagangan dan meningkatkan volatilitas pasar.
"Likuiditas di pasar saham cenderung menurun menjelang dan selama libur panjang, yang bisa memperbesar spread harga dan membuat pasar lebih sensitif terhadap sentimen negatif. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya berorientasi pada return, tapi juga mengelola risiko secara disiplin," ujar Teguh Hidayat, analis independen pasar modal.
Teguh menambahkan bahwa investor perlu menetapkan level stop loss dan target profit dengan bijak, serta tidak terlalu agresif dalam menempatkan dana saat pasar belum menunjukkan arah yang pasti.
Tips untuk Investor Menjelang Libur Idul Adha:
Pantau IHSG Harian: Amati pergerakan indeks secara harian, terutama mendekati level support dan resistance penting.
Fokus pada Saham Fundamenta Kuat: Prioritaskan saham dari sektor defensif dan yang memiliki kinerja keuangan solid.
Manfaatkan Momentum Dividen: Perhatikan jadwal cum date dan evaluasi potensi imbal hasilnya.
Atur Strategi Trading Jangka Pendek: Bagi trader aktif, tetapkan strategi take profit dan cut loss yang realistis.
Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua dana pada satu sektor atau saham. Diversifikasi dapat mengurangi risiko konsentrasi.
Dengan dinamika pasar yang masih cukup tinggi dan tekanan jual dari investor asing yang belum sepenuhnya mereda, para pelaku pasar disarankan untuk menerapkan strategi investasi yang lebih hati-hati namun tetap oportunis. Libur panjang Idul Adha bisa menjadi momentum akumulasi bagi investor yang jeli membaca arah pasar.
Seperti yang diungkapkan William Surya Wijaya, "Momen koreksi bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk melakukan pembelian secara bertahap pada saham-saham berfundamental baik."
Untuk informasi lebih lanjut mengenai analisis pasar dan rekomendasi saham lainnya, investor dapat mengakses laman investasi.kontan.co.id secara berkala.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.