Pemkot Probolinggo Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Bimtek Sertifikasi Produk, Baru 1,48 Persen yang Tersertifikasi
- Rabu, 11 Juni 2025

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo semakin serius mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi dan Standarisasi Produk bagi para pelaku UMKM.
Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUMP) Kota Probolinggo dan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Selasa, 10 Juni 2025 di Puri Manggala Bhakti Kantor Pemkot Probolinggo. Program ini diikuti oleh 100 pelaku usaha dari berbagai sektor, terutama sektor makanan, minuman, dan kerajinan.
Langkah ini merupakan strategi jangka panjang Pemkot Probolinggo untuk mendorong UMKM naik kelas melalui peningkatan kualitas produk dan perlindungan hukum bagi produk yang dihasilkan. Sertifikasi dan standarisasi produk dinilai sangat penting untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen sekaligus memperluas akses pasar bagi para pelaku usaha.
Baca JugaSuara Laptop Hilang? Ini Dia Langkah Sederhana Memperbaiki Suara Laptop yang Hilang
Baru 1,48% UMKM Probolinggo yang Bersertifikasi
Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin menyoroti rendahnya tingkat sertifikasi produk di kalangan pelaku UMKM setempat. Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot, dari 21.253 pelaku usaha di Kota Probolinggo, hanya 314 pelaku usaha atau sekitar 1,48% yang sudah memiliki sertifikasi dan standarisasi produk secara sah.
“Pemberian sertifikasi pada produk pangan UMKM merupakan sumber informasi penting bagi konsumen serta dapat meningkatkan kepercayaan terhadap produk tersebut. Melalui sertifikasi dan standarisasi, pelaku usaha memiliki hak hukum untuk melindungi produk mereka dari penyalahgunaan atau ditiru oleh pesaing lain,” tegas Wali Kota.
Ia mengakui bahwa rendahnya angka sertifikasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya keterbatasan anggaran pemerintah untuk melakukan pembinaan secara menyeluruh. Oleh karena itu, untuk tahun ini, bimtek baru bisa melibatkan 100 peserta.
“Karena saat ini masih terkendala dengan efisiensi anggaran, kami hanya mampu memberikan penguatan bimtek kepada 100 peserta. Namun, ke depan kami usahakan lebih banyak lagi. Saya dengan Bu Fitri berharap bisa lebih agar pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang ini,” tambah Aminuddin.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada seluruh peserta bimtek agar mengikuti seluruh proses pelatihan dengan sungguh-sungguh. “Silakan nanti manfaatkan secara maksimal ilmu yang diberikan oleh narasumber agar tantangan ini bisa kita hadapi dan selesaikan secara bertahap ke depannya,” ujar Wali Kota.
Pentingnya Sertifikasi untuk Tingkatkan Daya Saing
Di tengah kompetisi bisnis yang semakin ketat, produk UMKM yang telah bersertifikasi memiliki peluang lebih besar untuk bersaing, baik di pasar offline seperti toko fisik maupun online melalui e-commerce. Produk bersertifikasi juga lebih mudah untuk menembus pasar ekspor.
Kepala DKUMP Kota Probolinggo, Fitriawati, menyampaikan bahwa bimtek sertifikasi dan standarisasi produk ini bukan sekadar formalitas, tetapi dirancang untuk memberikan bekal konkret kepada pelaku UMKM agar memahami alur prosedur pengurusan sertifikasi produk.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas, tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan penyusunan sertifikasi produk serta mampu merencanakan dan mengimplementasikan prosedur sertifikasi dan standarisasi produk,” ungkap Fitriawati.
Dalam kesempatan tersebut, DKUMP juga melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan UMKM Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) untuk penguatan kapasitas pengelolaan usaha. Kerja sama ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mendorong sinergi lintas sektor dalam pemberdayaan UMKM di Probolinggo.
“Hari ini kami laporkan juga kerja sama dengan UMKM Gereja Kristen Jawi Wetan, ke depan juga akan kami lakukan dengan pihak lainnya agar UMKM di Kota Probolinggo dapat semakin berkembang,” tambah Fitriawati.
Hadirkan Narasumber Ahli dan Legislator
Untuk memberikan materi yang lebih mendalam dan berbobot, bimtek kali ini menghadirkan dua narasumber berkompeten. Narasumber pertama adalah Dra. Susanti Widyastuti dari Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Provinsi Jawa Timur yang menyampaikan materi teknis seputar mekanisme pengajuan sertifikasi dan proses standarisasi produk.
Selain itu, turut hadir H. Syaifudin DZ, anggota Komisi II DPRD Kota Probolinggo, yang memberikan perspektif mengenai pentingnya dukungan kebijakan dan regulasi pemerintah daerah terhadap perkembangan sektor UMKM.
“Kami mendukung penuh kegiatan seperti ini karena UMKM adalah tulang punggung perekonomian Kota Probolinggo. Pemerintah daerah melalui DPRD siap mengawal agar program pembinaan UMKM terus ditingkatkan,” ujar Syaifudin.
UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Daerah
UMKM memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo. Keberadaan mereka tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Melalui program sertifikasi ini, diharapkan produk UMKM asal Probolinggo memiliki jaminan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Berdasarkan data DKUMP, sektor UMKM di Probolinggo didominasi oleh pelaku usaha di bidang makanan dan minuman, kerajinan tangan, serta jasa. Namun, tantangan terbesar selama ini adalah kurangnya pemahaman pelaku usaha terhadap pentingnya legalitas produk, terutama sertifikasi halal, izin edar, dan label Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dengan adanya kegiatan seperti bimtek ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran pelaku usaha terhadap perlunya legalitas, yang pada akhirnya akan berimbas pada peningkatan omzet dan keberlanjutan usaha.
Harapan untuk Masa Depan UMKM Probolinggo
Ke depan, Pemkot Probolinggo menargetkan lebih banyak pelaku UMKM yang akan mengikuti program sertifikasi, baik secara mandiri maupun melalui dukungan pemerintah. Langkah ini diyakini akan meningkatkan daya saing produk lokal dan membuka jalan bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.
Pemkot juga terus mendorong kerja sama lintas sektor dengan berbagai pihak, baik lembaga keagamaan, perguruan tinggi, maupun pihak swasta, untuk memperluas akses pendampingan bagi UMKM.
Melalui langkah konsisten seperti bimtek sertifikasi ini, Pemkot Probolinggo menegaskan komitmennya dalam mewujudkan visi UMKM lokal yang kuat, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Semoga upaya kita hari ini menjadi langkah awal bagi kemajuan UMKM di Kota Probolinggo. Mari kita tingkatkan kualitas dan daya saing produk-produk lokal kita untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa mendatang,” pungkas Wali Kota Aminuddin.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan kolaborasi semua pihak, masa depan UMKM Probolinggo diyakini akan semakin cerah.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
5 Kota Terdingin di Jawa Tengah dengan Keindahan Alam yang Adem dan Sejuk
- Kamis, 12 Juni 2025