Bank Indonesia Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Salurkan Rp5 Miliar ke Pulau Terluar Aceh
- Kamis, 12 Juni 2025

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketersediaan uang rupiah di seluruh pelosok Nusantara melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025. Kali ini, BI menggandeng TNI Angkatan Laut (TNI AL) untuk menyalurkan uang rupiah ke sejumlah wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Provinsi Aceh.
Dalam ekspedisi yang berlangsung sejak 11 hingga 17 Juni 2025 ini, Bank Indonesia Provinsi Aceh bersama TNI AL membawa uang tunai sebesar Rp5 miliar untuk disalurkan kepada masyarakat di lima pulau terluar Aceh. Kegiatan ini juga dirangkai dengan edukasi tentang cinta, bangga, dan paham rupiah, demi meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kualitas uang rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini, menyampaikan bahwa ekspedisi ini merupakan langkah konkret untuk memenuhi kebutuhan uang layak edar di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau infrastruktur.
Baca JugaBNI Permudah Ekspor Produk Hortikultura KSIP Agro Lewat BNIdirect, Dorong UMKM Tembus Pasar Global
"Dalam rangka pengedaran uang di daerah 3T, kita mengadakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025," ujar Agus Chusain.
Menurut Agus, distribusi uang ke wilayah 3T seperti Aceh memang memerlukan upaya ekstra mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri dari sisi konektivitas. Oleh karena itu, kerja sama dengan TNI AL menjadi langkah strategis untuk menjangkau daerah-daerah terpencil tersebut.
"Ekspedisi ini untuk memenuhi tempat-tempat yang sulit dijangkau. Makanya, kita Bank Indonesia bekerjasama dengan TNI AL untuk mendistribusikan di sana," tegas Agus.
5 Pulau Terluar Jadi Sasaran Ekspedisi
Dalam misi kali ini, BI Aceh menetapkan lima pulau terluar sebagai tujuan utama. Kelima pulau tersebut meliputi:
Pulau Weh di Kota Sabang
Pulau Nasi di Kabupaten Aceh Besar
Pulau Breuh di Kabupaten Aceh Besar
Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil
Pulau Simeulue di Kabupaten Simeulue
Perjalanan menuju pulau-pulau tersebut dilakukan menggunakan KRI Imam Bonjol-383, salah satu kapal perang milik TNI AL yang berpangkalan di Lanal Sabang. Armada ini dipilih karena mampu menjelajahi wilayah perairan yang sulit ditembus oleh angkutan konvensional.
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, tapi belum semua wilayah memiliki akses infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, tantangan ini harus kita pecahkan bersama, dan sinergi dengan TNI AL menjadi salah satu solusi terbaik," ungkap Agus lebih lanjut.
Rp5 Miliar untuk Mendukung Kebutuhan Ekonomi Daerah
Total uang tunai yang dibawa dalam ekspedisi ini mencapai Rp5 miliar, terdiri dari berbagai pecahan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. BI memastikan bahwa uang yang didistribusikan akan menggantikan uang lama atau lusuh yang masih beredar di masyarakat.
"Ini juga untuk menarik uang lusuh dan menggantikannya dengan uang baru. Kita ingin memberikan keceriaan pada masyarakat di daerah 3T," tambah Agus.
Menurutnya, pemenuhan uang rupiah di wilayah 3T bukan semata soal ketersediaan uang fisik, tetapi juga untuk menjaga kualitas uang agar tetap layak digunakan dalam transaksi sehari-hari. Hal ini penting untuk mendukung kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah terpencil.
Selain distribusi uang, Bank Indonesia juga melakukan edukasi langsung kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga uang rupiah agar tetap dalam kondisi baik. Edukasi ini merupakan bagian dari program nasional Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah yang selama ini rutin digencarkan oleh Bank Indonesia di seluruh wilayah Tanah Air.
"Edukasi untuk masyarakat ini juga diharapkan agar mereka bisa menjaga rupiah dengan lebih baik," jelas Agus.
TNI AL Beri Dukungan Penuh
Di sisi lain, pihak TNI AL melalui Komandan KRI Imam Bonjol-383, Letkol Laut (P) Rayindra, menyatakan komitmen penuh dalam mendukung suksesnya ekspedisi rupiah berdaulat ini.
"Kami siap mendukung penuh Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 ini hingga sampai ke tujuan. Alhamdulillah cuaca juga mendukung. Doakan aman sampai kami kembali," tutur Letkol Laut (P) Rayindra.
Lebih lanjut, Rayindra berharap ekspedisi ini dapat berjalan lancar agar masyarakat di pulau-pulau terpencil bisa mendapatkan akses layanan perbankan secara maksimal, khususnya terkait kebutuhan uang tunai untuk transaksi sehari-hari.
"Semoga berjalan lancar, dan nanti kita bisa memberikan pelayanan maksimal di pulau-pulau tersebut," kata Rayindra optimistis.
Wujud Nyata Kehadiran Negara di Wilayah Terluar
Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang rutin dilaksanakan Bank Indonesia merupakan wujud nyata dari kehadiran negara dalam menjamin hak setiap warga negara atas akses terhadap uang rupiah, termasuk di wilayah-wilayah yang secara geografis sulit dijangkau.
Di Aceh sendiri, kegiatan seperti ini menjadi sangat penting mengingat beberapa pulau terluar memiliki keterbatasan akses layanan perbankan konvensional. Dengan adanya ekspedisi ini, masyarakat tidak hanya bisa mendapatkan uang baru, tetapi juga memperoleh pemahaman mengenai nilai dan makna penting rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa.
Tak hanya di Aceh, Bank Indonesia juga telah melaksanakan ekspedisi serupa di berbagai wilayah lain di Indonesia, terutama daerah-daerah 3T seperti Maluku, Papua, Nusa Tenggara, dan wilayah kepulauan lainnya.
Selain misi pengedaran uang, kegiatan ini menjadi sarana mempererat sinergi antara Bank Indonesia dengan instansi pemerintah lainnya, seperti TNI AL, yang selama ini menjadi mitra strategis dalam menjalankan misi negara ke pelosok nusantara.
Dengan membawa semangat kebersamaan dan pengabdian, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 menjadi simbol nyata hadirnya negara untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
"Kami berharap kegiatan ini bukan hanya soal mendistribusikan uang, tapi juga membawa semangat kebersamaan dan kebanggaan terhadap mata uang kita sendiri," pungkas Agus Chusaini.
Komitmen Bank Indonesia dalam Menjaga Ketersediaan Uang Layak Edar
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan uang rupiah yang berkualitas, tidak hanya di perkotaan, tetapi juga hingga ke pelosok negeri. Melalui program Kas Keliling 3T dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, BI ingin memastikan bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki akses yang sama terhadap uang layak edar.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk TNI AL, program seperti ini akan terus diperluas cakupannya untuk memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal dalam hal layanan keuangan.
Ekspedisi ini bukan hanya tentang logistik uang, tetapi juga tentang menjaga jati diri bangsa melalui rupiah — sebagai simbol kedaulatan dan alat transaksi resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.